Celine (Babysitter Kesayangan Tuan Aksara)

Celine (Babysitter Kesayangan Tuan Aksara)

last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-01-02
โดย:  Fida Yaumil Fitri ยังไม่จบ
ภาษา: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9
10 การให้คะแนน. 10 ความคิดเห็น
78บท
27.5Kviews
อ่าน
เพิ่มลงในห้องสมุด

แชร์:  

รายงาน
ภาพรวม
แค็ตตาล็อก
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป

Babysitter belia yang ingin dipecat oleh Aksara. Ternyata mempunyai keahlian luar biasa. Bukan hanya merawat anaknya. Tapi, juga hatinya yang dua tahun silam telah mati.

ดูเพิ่มเติม

บทที่ 1

bab 1. Gadis Belia

“Kamu bisa apa?” tanya Tuan Aksara dengan nada meninggi. Dilihatnya gadis belia di depannya yang tengah memilin ujung baju ketakutan. Aksara tak menyangka, jika asisten rumah tangga yang bertahun-tahun menjadi bawahannya merekomendasikan gadis kecil itu untuk menjadi babysitter anaknya. Bukan hanya itu, gadis yang dianggap ingusan itu juga harus mengurus semua isi rumah.

“Saya bisa memandikan anak bayi, menyuapinya makan dan memenuhi kebutuhannya, Tuan. Saya juga sudah terbiasa memasak dan membersihkan rumah.”

“Gadis kecil sepertimu?” Lelaki itu terkekeh.

Celine menduduk.

“Siapa namamu? Celine?”

“Iya, Tuan.”

“Berapa usiamu?”

“Tujuh belas tahun, Tuan.”

“Apa hubunganmu dengan Mbok Atun.”

“Saya keponakannya, Tuan.”

“Pantas dia mendatangkan kamu dan langsung ijin mendadak. Ternyata kamu masih saudara.” Lelaki itu menggeleng dengan mengumpat kasar mantan asisten rumah tangganya.

“Maaf, sebelumnya, Tuan. Apa saya diterima bekerja di sini?” tanya Celine dengan nada ketakutan.

“Kamu masih sangat muda. Apa kamu yakin bisa mengurus anak saya yang baru beranjak dua tahun.”

“Saya yakin bisa, Tuan. Saya sudah terbiasa mengurus adik-adik saya sedari kecil.”

“Adik kamu beda dengan anak saya. Dia itu pewaris perusahaan Aksara. Perusahaan besar.”

“Maaf, Tuan.”

“Saya tak ada pilihan lain untuk tak menerimamu. Bekerjalah! Tapi ingat, goresan sedikit di tubuh anak saya, maka kamu akan tahu akibanya.”

“Baik, Tuan.”

Lelaki itu menoleh ke jam mahal yang melingkar di lengannya. Urusan penting yang menantinya, tak memberi waktu lama untuk mewancarai babysitter baru itu. Hanya menunjuk kamar jagoannya dan berlalu begitu saja. 

“Maaf, Tuan.”

“Ada apa lagi?” tanya Aksara geram.  Ia menghentikan langkah kakinya dengan wajah yang ditolehkan ke belakang. Duda berumur tiga puluh tahunan itu mulai kehilangan kesabaran.

“Maaf, Tuan. Saya hanya mau memberikan bekal ini untuk Tuan. Kata Simbok ….”

“Gak perlu kamu jelaskan,” ucap Aksara yang mengambil kotak makan itu dan langsung berlalu. 

Celine memegang dadanya. Detakan jantungnya tak berirama seperti biasa. Bertemu Tuan Aksara, membuat aliran darah itu berpacu lebih kencang. Apalagi ketika bentakan itu terdengar. Tubuhnya menegang, kesusahan untuk bergerak. 

Bukan mau Celine bekerja di umur sedini ini. Keadaan memaksanya untuk melakukan hal tersebut. 

Tidak ada pilihan lain. Kedua adiknya yang kini mulai memasuki bangku sekolah, mulai membutuhkan dana berlebih. Ia tak bisa jika terus-terusan menjadi buruh cuci yang upahnya tak seberapa. 

***

Di sisi lain, Aksara mulai tak tenang. Bagaimana mungkin ia menyerahkan anaknya kepada gadis ingusan yang tak tahu apa-apa itu? Apalagi ia tak melihat kinerja gadis itu sedetik pun.

 Di sela meetingnya, ia terus menatap jam di lengannya, rasanya tak etis jika meninggalkan pertemuan penting dengan kolega bisnisnya itu begitu saja. Segera ia meninggalkan ruangan ketika pertemuan itu usai. Dirogohnya ponsel di sakunya dan disambungkan panggilan itu ke telfon rumah. Ya, ia lupa menanyai nomor telfon gadis asing itu.

“Selamat pagi," ucap dari sebrang sana.

“Ini saya.”

“Iya, Tuan. Ada yang bisa saya bantu?”

“Apa Denim sudah bangun?”

“Sudah, Tuan.”

“Apa dia menangis?”

“Tidak, Tuan.”

“Apa dia sudah mandi?”

“Sudah, Tuan.”

“Apa ia sudah makan?”

“Sudah, Tuan.”

“Kamu itu robot atau apa? kenapa diajak ngomong dari tadi jawabnya hanya iya dan tidak,” ucap Aksara kesal. 

“Berapa nomor telfonmu!”

Celine mengucapkan 12 digit nomornya yang hafal di luar kepala. Nomor yang masuk di ponsel jadul miliknya. Ponsel melegenda. 

“Saya telfon ke ponselmu saja!”

“Baik, Tuan.”

Tak selang lama bunyi tulalit itu terdengar. Ponsel berbentuk kubus dengan warna hitam itu menampakkan cahaya kuning agak gelap. Salah satu sisi layarnya memang sudah retak.

“Kenapa gak bisa dihubungi via Whatshap? Saya mau video call dengan anak saya.”

“Maaf, Tuan. Saya tidak punya aplikasi itu.”

“Segera instal!”

Tak ada jawaban yang terdengar di telinga Aksara. Sedangkan Celine kini membisu bingung berucap.

“Kenapa? Tidak punya paket data? Rumah saya ada jaringan wifinya. Pakai saja paswordnya nama anak saya.”

“Bukan seperti itu, Tuan.”

“Lalu apa?”

“Ponsel saya tidak bisa mengakses whatshap. Tidak terdapat jaringan internet.”

“Ya Tuhan. Merek ponselmu apa? Tipe apa?”

Celine menyebutkan sebuah merek ponsel terkenal pada jamannya. Merk hp yang kini sepi pasaran dan sepi peminat. Bahkan bisa dibilang merk tersebut mulai kehilangan kepercayaan konsumennya. Tak lagi menjadi alat komunikasi canggih seperti beberapa merk lainnya yang terus mengikuti arus jaman.

“Buang ponselmu! Tak guna.”

“A-apa, Tuan?” tanya Celine gugup. Ia tak berani menolak permintaan tuan barunya. Namun, ia juga sayang dengan benda elektronik yang selalu jadi rebutan kedua adiknya itu. Ya, adik Celine yang mulai duduk di bangku sekolah SD itu memang sering berebut untuk memainkan permainan legend. Permainan cacing yang akan kalah ketika kepala itu menyenggol tubuhnya.

แสดง
บทถัดไป
ดาวน์โหลด

บทล่าสุด

บทอื่นๆ

ถึงผู้อ่าน

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

ความคิดเห็น

user avatar
Habibi Ahmed
Ok.. lanjutkan
2025-04-22 19:51:21
0
user avatar
Nia.salman Salman
cerita ya mantuulll......️ dan saya suka saya kasih bintang ... limadehh
2025-01-05 16:31:16
0
user avatar
Nia.salman Salman
ceritanya bagus tapi sayang harus toup
2025-01-02 02:14:26
0
user avatar
Nia.salman Salman
mmmmmantulll
2025-01-02 02:13:48
0
user avatar
firdauzy 2004
bagus sekali
2024-10-14 20:41:44
0
default avatar
Nining Kurnia
kereeenn abieezzz ...good job ..i like it
2024-05-24 11:55:19
0
user avatar
Anita Usman
bagus ceritanya
2024-05-22 09:07:34
0
default avatar
Tth Ulli
saya sangat menyukainya
2024-02-07 15:07:04
2
user avatar
Essi Sutarsih
bagus trimakasih
2023-11-21 09:00:32
1
user avatar
Kang Ronny
Terlalu dramatis dan fiktif, realitasnya kurang. Alur cerita cukup sempit, hanya itu2 saja. Misalnya aksara yg digambarkan bertubuh berotot, tp tidak sekalipun disebutkan bahwa dia suka berolahraga. Penggunaan majas yg terbatas, berkali2 "seperti tomat layak panen" digunakan, dan kata2 majas lainnya
2023-12-31 13:05:38
1
78
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status