Share

Bab 3# Kerumunan

Pagi ini Crystal sudah dalam perjalanan ke kantor. Dia sempat terlambat tadi, jadilah dia terjebak macet. Tumben sekali. Tapi memang salahnya, dia merasa ogah-ogahan sekali ke kantor hari ini. Makanya dia menonton satu episode film dulu di ponselnya, dan mulai bergegas saat matahari sudah mulai meninggi.

Akhirnya setelah terjebak macet, dia sampai di kantornya. Kadang macet memang menyebalkan, tapi memilih untuk menunda justru lebih menyebalkan.

Saat Crystal baru saja menatap pintu masuk kantor yang megah itu, dia bertemu dengan Fian yang sepertinya hendak pergi dengan mobilnya.

“Mau kemana pak?” tanya Crystal saat mereka berpapasan

“Nah, akhirnya datang juga. Tumben banget lo telat.” Bukannya menjawab, Fian malah membicarakan soal keterlambatan Crystal ke kantor

“Sekali doang. Gue males aja hari ini.” Jawab Crystal

Mendengar itu, Fian mengangguk. Dia memberikan sebuah file pada Crystal tanpa berkata apapun sebelumnya.

“Gue minta tolong, lo kasihin ini sama Daniel kalau dia datang kemari. Kayaknya bentar lagi deh itu anak datang. Gue ada urusan lain soalnya.” Jelas Fian

Crystal menatap berkas itu dan menghela napas kasar. “Males banget gue bantuin lo!” ucap Crystal

“Ya elah Tal, lain kali gue traktir deh.” Kata Fian memberi imbalan agar Crystal mau membantunya. Padahal dia juga tahu bahwa Crystal hanya sedang bercanda

“Becanda kali.” Kata Crystal

“Nah gitu dong. Jadi gue titip ini berkas. Pastiin sampai ke tangannya Daniel dengan selamat. Jangan ada lecet sedikitpun.” Kata Fian

“Ye, malah ngelunjak ini anak.” Kata Crystal memberi sindiran

“Itu muka kok biasa aja sih, dandan yang cantik dong. Kan bentar lagi kita bakal kedatangan CEO baru.” Kata Fian seolah memberi nilai pada penampilan Crystal.

“Btw dia cowok, lo tungguin aja.” Lanjut Fian lalu pergi begitu saja, tanpa mendengar jawaban Crystal lebih dulu. Meski Fian tahu pasti kalau jawaban audrey tidak jauh dari kata “gue mah bodo amat.”

Eh bentar, CEO baru? kenapa Crystal baru tahu tentang informasi itu? Haduhh, terus Fian pakai acara kabur duluan lagi. Kadang Crystal memang telat paham.

Crystal tidak ingin berpikir lagi tentang hal itu. Nanti saja dia tanyakan lagi pada Fian. Saat Crystal berjalan mendekat kea rah pintu masuk, dia bisa melihat pemandangan yang tidak biasa terjadi disana.

Ada apa itu? Kenapa pintu masuk terlihat ramai sekali? Apa para karyawan sedang berdemo ? Oh astaga, Crystal belum mau dipecat jika benar perusahaan akan bangkrut sebentar lagi.

“Selamat pagi mba Crystal!” sapa satpam yang berjaga di depan pintu kantor saat melihat Crystal yang berjalan mendekat

“Pagi juga pak!” balas Crystal. Dia menjawab setelah itu menatap ke samping. Tempat sekumpulan orang sedang beramai-ramai disana. Entah mereka sedang melakukan hal apa.

“Itu ada apa pak?” tanya Crystal pada pak satpam

“Enggak tahu juga mba. Tapi kayaknya gara-gara satpam baru deh mba. Katanya ganteng banget sampe banyak karyawan yang minta foto.” jelas pak satpam

Crystal hanya mengangguk tanda mengerti. Jarang sekali mereka melakukan itu. Biasanya mereka akan berkerumun saat ada karyawan di dalam kantor yang terlihat menarik. Makanya terasa aneh saat mereka berkerumun karena melihat satpam baru.

“Wah ganteng pak!”

“Ini mah ganteng banget!”

“Mimpi apa gue semalam bisa ketemu oppa pagi-pagi gini?”

Begitulah beberapa ungkapan yang bisa Crystal dengar. Dia tidak ingin mencari tahu lebih jauh, jadi dia langsung berjalan masuk setelah itu.

“Palingan pas buka masker juga zonk” cibir Crystal

“Crystal!” panggil seseorang saat Crystal baru dua Langkah dari pintu masuk. Dia berbalik dan melihat bahwa Daniel yang memanggilnya.

“Eh iya. Mau ngampil berkas yang dititipin Fian?” tanya Crystal dan Daniel menganggukan kepalanya sebagai jawaban

“Gue sih maunya ajak lo makan dulu. Tapi lain kali aja deh. Gue ada urusan beberapa hari ini.” Jelas Daniel

Crystal tertawa mendengar itu. Santai kali, next time kalau punya waktu aja.” Balas Crystal. Dia memberikan berkas yang tadi dititipkan oleh Fian kepadanya

“Ini berkasnya!” ucap Crystal

“Okedeh. Makasih Tal. Gue balik dulu, buru-buru soalnya.” Kata Daniel

“Yaudah. Hati-hati di jalan.” Kata Crystal dan Daniel menggangguk. Tidak lupa dia memberikan kedua jempolnya kepada Crystal

Mungkin saja mereka tidak sadar. Karena saat itu, ada sepasang mata yang terus memperhatikan mereka dengan tatapan yang sulit diartikan.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status