Share

BAB 3. MASA LALU

Pagi selalu menawarkan keindahan yang sempurna. Langit masih tampak kelabu. udara pun terasa dingin saat bersentuhan dengan kulit.

Semenjak kejadian di pelaminan itu, Magdalena memilih untuk menetap tinggal di kota Paris. Sebab, dia ingin melupakan segalanya tentang kejadian yang dapat mempermalukan keluarga besar Nicholas.

Saat ini, dia memulai aktivitasnya untuk mengelola usaha Hotel milik kedua orang tuanya yang ada di kota Paris. Magdalena menghabiskan hari-harinya bekerja dan bekerja. Berharap dia dapat melupakan Robinson, yang sudah mempermalukannya.

Sementara itu, Robinson masih tetap mencari Magdalena. Walaupun bibirnya mengatakan, banyak wanita lain yang menjadi pengganti Magdalena di dalam hatinya. Tetapi, semakin hari Robinson semakin merindukan sosok Magdalena. Dia benar-benar menyesali apa yang sudah ia perbuat.

Karena terlalu memikirkan pemberitaan viral di media sosial tentang pernikahan putranya, sehingga nyonya Yasinta tidak konsentrasi mengendarai mobil yang ia kemudikan. Hingga kecelakaan pun terjadi.

Robinson bergegas meninggalkan kantor, setelah mendengar kabar Kalau Nyonya Yasinta kecelakaan.

Ketika hendak berjalan keluar, Robinson tak sengaja menabrak seorang wanita. dia menjerit karena terinjak oleh sepatu Robinson. Robinson pun tidak tega, lalu menoleh ke arahnya.

"Kau, sakit tahu."ucap seorang wanita Seraya memegangi kakinya.

"Eh, Maaf aku buru-buru."ucap Robinson kepada wanita itu yang selama ini sudah lama menaruh hati kepada Robinson, Robinson juga memang memiliki perasaan terhadap wanita itu. Tetapi rasa cinta yang dimiliki Robinson terhadap Magdalena lebih besar dibandingkan dengan Laura.

"Memangnya mau ke mana?"tanya Laura masih dengan mata memerah karena menahan sakit.

"Mau ke rumah sakit,"jawab Robinson kemudian berdiri setelah memastikan Laura baik-baik saja.

"Siapa yang sakit?"tanyanya perhatian.

"Mama kecelakaan,"jawab Robinson.

"Aku temani kamu ya,"Laura menawarkan diri untuk mengikuti Robinson melihat kondisi Nyonya Yasinta.

"Tidak usah, kamu jaga di ruangan aja. nanti kalau ada apa-apa, aku kabari."jawab Robinson kemudian berlalu meninggalkan Laura.

Robinson melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Tak sabar ingin segera sampai di rumah sakit.

Sesampai di rumah sakit, Robinson langsung bertanya ke bagian resepsionis tentang keberadaan Nyonya Yasinta dirawat di mana. Setelah mendapatkan informasi tersebut, Robinson beranjak menuju ruang rawat inap Nyonya Yasinta.

Ceklek!

Robinson membuka pintu ruang rawat inap Nyonya Yasinta, Robinson tertegun melihat seorang wanita cantik sedang menyuapi ibunya. Robinson memperhatikan gerak-geriknya, wajah itu tidak asing baginya.

Setelah melihat pergerakan yang tidak biasa, Robinson tersadar bahwa wanita itu adalah Veronica yang pernah Robinson sakiti sebelum Robinson menjalin hubungan dengan Magdalena.

"Kok, Bisa? wanita yang dulu iya sakiti telah menolong ibunya, tak terasa buliran bening mengalir di wajah tampan Robinson. Begitu jahatnya aku, tapi Veronica masih saja membantu ibuku."Robinson mengingat kejadian itu. Dimana dia telah menghianati cinta wanita tulus itu. Bahkan Robinson juga menuduh Veronica melakukan yang tidak-tidak. Tidak cukup sampai di situ, saat ini kaki wanita itu masih terasa sakit dan masih berjalan pincang. Akibat dirinya mendorong Veronica hingga terjungkal ke belakang. Kemudian Veronica terjatuh ke sebuah selokan yang kakinya langsung tertimpa balok besar.

Sesungguhnya, Robinson belum siap untuk bertemu wanita itu. Tapi hari ini dia harus bertemu dengan wanita itu. Karena Veronica yang membantu nyonya Yasinta paska kecelakaan itu.

Perlahan Robinson berjalan menghampiri Nyonya Yasinta yang saat ini, sedang disuapi makan oleh Veronica.

Veronica tertegun, ketika melihat seorang pria yang pernah berada di masa lalunya tiba-tiba saja berada di sana.

Veronica terdiam. Tak tahu harus memulai dari mana. Veronica mencoba menekan dadanya kuat-kuat, bukan sakit karena dia, tapi Veronica menjadi teringat kejadian di masa lalu.

Mungkin, jika Nyonya Yasinta mengetahui apa yang sudah dilakukan Robinson terhadap wanita itu. Sudah pasti Nyonya Yasinta akan semakin marah dan emosi kepadanya.

Apalagi setelah kesalahan yang sudah ia lakukan terhadap Magdalena, membuat bisnis keluarga Bastian diambang kebangkrutan.

Banyak para investor, yang menarik sahamnya kembali ketika melihat rekaman video viral itu. Para investor beranggapan, kalau pewaris tunggal perusahaan milik Tuan Bastian, memiliki sikap tempramental yang tidak akan mampu mengendalikan emosinya dalam mengelola perusahaan.

Mereka tidak ingin, mengalami kerugian karena berinvestasi ke perusahaan milik Tuan Bastian, yang akan dikelola oleh Robinson sendiri. Sehingga mereka memilih untuk, menarik saham mereka kembali.

Veronica tampak pucat, dia masih terpaku berdiri di samping, menjadi dekat ranjang Nyonya Yasinta . Wajahnya ketakutan, sepertinya, ia ingin segera berlalu dari tempat itu.

"Mama,"Robinson mendekati Nyonya Yasinta yang sedang berbaring lemah.

"Iya Nak, Mama sudah baik-baik saja, semua berkat dokter cantik ini."ucap wanita paruh baya itu menunjuk ke arah Veronika yang sedang meletakkan piring bekas makan Nyonya Yasinta.

Veronica masih terdiam.

Sungguh, Robinson tak sanggup melihatnya seperti ini. Namun, sekarang apa yang mesti ia lakukan? sedangkan Veronica seolah tidak sudi dilihat atau disentuh oleh Robinson.

"Maaf Bu, saya izin keluar, karena Ibu sudah ada yang menemani. Saya harus mengurus pasien yang lain."pamitnya kepada Nyonya Yasinta.

Belum sempat Nyonya Yasinta menjawab, Veronica sudah terburu pergi meninggalkan Robinson dan juga Nyonya Yasinta. Robinson tahu perasaannya, Mungkin dia belum siap bertemu dengan Robinson. lelaki yang sudah menyakiti hatinya beberapa tahun yang lalu.

Apalagi, ketika Veronica mengetahui video viral pernikahan Robinson dengan Magdalena. Membuat Veronica semakin merasa ketakutan untuk dekat dengan Robinson.

Sesaat Robinson masih benar-benar tidak menyangka, jika akan bertemu dengan Veronica di tempat itu.

"Sekarang mama sudah enakan?"tanya Robinson mengalihkan gejolak tentang Veronica. Belum hilang gejolak tentang Magdalena, yang telah Ia sakiti, akibat sifat buruknya. Kini dia dihadapkan kembali dengan seorang wanita yang ada di masa lalunya yang juga ia sakiti.

"Iya nak. dokter itu benar-benar baik, dia telah mendonorkan darahnya untuk ibu, Bahkan dia sendiri yang merawat ibu."Nyonya Yasinta menceritakan tentang kebaikan Veronica. Jujur Saja, kebaikan yang dilakukan Veronica itu membuat hatinya semakin sakit. andai waktu dapat diputar, tidak ingin menyakiti wanita sebaik Veronica dan juga Magdalena.

"Syukurlah, Ibu tidak apa-apa, nanti aku akan mengucapkan terima kasih kepada dokter cantik itu," ucap Robinson menenangkan Nyonya Yasinta. Karena sepertinya Nyonya Sinta menginginkan agar Robinson menemuinya untuk mengucapkan terima kasih.

"Iya nak, karena dia lah Ibu kini masih terlihat olehmu, tidak tahu lagi jika tidak ada dokter itu, mungkin Ibu sudah meninggal."Nyonya Yasinta kembali memperjelas keadaannya.

"Iya Ma, sekarang Mama istirahat ya, aku akan menyelesaikan administrasinya."ucap Robinson lalu menyelimuti Nyonya Yasinta.

Setelah nyonya Yasinta istirahat, Robinson keluar menuju bagian administrasi.

"Maaf Mbak, saya akan menyelesaikan administrasi atas nama Ibu Yasinta,"ucap Robinson dengan seorang wanita cantik yang sedang asyik memegang kertas.

"Oh, atas nama Ibu Yasinta sudah dilunasi Mas."jawabnya Seraya memperlihatkan bukti pelunasan."

Bersambung....

Komen (1)
goodnovel comment avatar
jhon sasri siregar
kira kira siapa yang lunasin?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status