Pagi selalu menawarkan keindahan yang sempurna. Langit masih tampak kelabu. udara pun terasa dingin saat bersentuhan dengan kulit.
Semenjak kejadian di pelaminan itu, Magdalena memilih untuk menetap tinggal di kota Paris. Sebab, dia ingin melupakan segalanya tentang kejadian yang dapat mempermalukan keluarga besar Nicholas.Saat ini, dia memulai aktivitasnya untuk mengelola usaha Hotel milik kedua orang tuanya yang ada di kota Paris. Magdalena menghabiskan hari-harinya bekerja dan bekerja. Berharap dia dapat melupakan Robinson, yang sudah mempermalukannya.Sementara itu, Robinson masih tetap mencari Magdalena. Walaupun bibirnya mengatakan, banyak wanita lain yang menjadi pengganti Magdalena di dalam hatinya. Tetapi, semakin hari Robinson semakin merindukan sosok Magdalena. Dia benar-benar menyesali apa yang sudah ia perbuat.Karena terlalu memikirkan pemberitaan viral di media sosial tentang pernikahan putranya, sehingga nyonya Yasinta tidak konsentrasi mengendarai mobil yang ia kemudikan. Hingga kecelakaan pun terjadi.Robinson bergegas meninggalkan kantor, setelah mendengar kabar Kalau Nyonya Yasinta kecelakaan.Ketika hendak berjalan keluar, Robinson tak sengaja menabrak seorang wanita. dia menjerit karena terinjak oleh sepatu Robinson. Robinson pun tidak tega, lalu menoleh ke arahnya."Kau, sakit tahu."ucap seorang wanita Seraya memegangi kakinya."Eh, Maaf aku buru-buru."ucap Robinson kepada wanita itu yang selama ini sudah lama menaruh hati kepada Robinson, Robinson juga memang memiliki perasaan terhadap wanita itu. Tetapi rasa cinta yang dimiliki Robinson terhadap Magdalena lebih besar dibandingkan dengan Laura."Memangnya mau ke mana?"tanya Laura masih dengan mata memerah karena menahan sakit."Mau ke rumah sakit,"jawab Robinson kemudian berdiri setelah memastikan Laura baik-baik saja."Siapa yang sakit?"tanyanya perhatian."Mama kecelakaan,"jawab Robinson."Aku temani kamu ya,"Laura menawarkan diri untuk mengikuti Robinson melihat kondisi Nyonya Yasinta."Tidak usah, kamu jaga di ruangan aja. nanti kalau ada apa-apa, aku kabari."jawab Robinson kemudian berlalu meninggalkan Laura.Robinson melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Tak sabar ingin segera sampai di rumah sakit.Sesampai di rumah sakit, Robinson langsung bertanya ke bagian resepsionis tentang keberadaan Nyonya Yasinta dirawat di mana. Setelah mendapatkan informasi tersebut, Robinson beranjak menuju ruang rawat inap Nyonya Yasinta.Ceklek!Robinson membuka pintu ruang rawat inap Nyonya Yasinta, Robinson tertegun melihat seorang wanita cantik sedang menyuapi ibunya. Robinson memperhatikan gerak-geriknya, wajah itu tidak asing baginya.Setelah melihat pergerakan yang tidak biasa, Robinson tersadar bahwa wanita itu adalah Veronica yang pernah Robinson sakiti sebelum Robinson menjalin hubungan dengan Magdalena."Kok, Bisa? wanita yang dulu iya sakiti telah menolong ibunya, tak terasa buliran bening mengalir di wajah tampan Robinson. Begitu jahatnya aku, tapi Veronica masih saja membantu ibuku."Robinson mengingat kejadian itu. Dimana dia telah menghianati cinta wanita tulus itu. Bahkan Robinson juga menuduh Veronica melakukan yang tidak-tidak. Tidak cukup sampai di situ, saat ini kaki wanita itu masih terasa sakit dan masih berjalan pincang. Akibat dirinya mendorong Veronica hingga terjungkal ke belakang. Kemudian Veronica terjatuh ke sebuah selokan yang kakinya langsung tertimpa balok besar.Sesungguhnya, Robinson belum siap untuk bertemu wanita itu. Tapi hari ini dia harus bertemu dengan wanita itu. Karena Veronica yang membantu nyonya Yasinta paska kecelakaan itu.Perlahan Robinson berjalan menghampiri Nyonya Yasinta yang saat ini, sedang disuapi makan oleh Veronica.Veronica tertegun, ketika melihat seorang pria yang pernah berada di masa lalunya tiba-tiba saja berada di sana.Veronica terdiam. Tak tahu harus memulai dari mana. Veronica mencoba menekan dadanya kuat-kuat, bukan sakit karena dia, tapi Veronica menjadi teringat kejadian di masa lalu.Mungkin, jika Nyonya Yasinta mengetahui apa yang sudah dilakukan Robinson terhadap wanita itu. Sudah pasti Nyonya Yasinta akan semakin marah dan emosi kepadanya.Apalagi setelah kesalahan yang sudah ia lakukan terhadap Magdalena, membuat bisnis keluarga Bastian diambang kebangkrutan.Banyak para investor, yang menarik sahamnya kembali ketika melihat rekaman video viral itu. Para investor beranggapan, kalau pewaris tunggal perusahaan milik Tuan Bastian, memiliki sikap tempramental yang tidak akan mampu mengendalikan emosinya dalam mengelola perusahaan.Mereka tidak ingin, mengalami kerugian karena berinvestasi ke perusahaan milik Tuan Bastian, yang akan dikelola oleh Robinson sendiri. Sehingga mereka memilih untuk, menarik saham mereka kembali.Veronica tampak pucat, dia masih terpaku berdiri di samping, menjadi dekat ranjang Nyonya Yasinta . Wajahnya ketakutan, sepertinya, ia ingin segera berlalu dari tempat itu."Mama,"Robinson mendekati Nyonya Yasinta yang sedang berbaring lemah."Iya Nak, Mama sudah baik-baik saja, semua berkat dokter cantik ini."ucap wanita paruh baya itu menunjuk ke arah Veronika yang sedang meletakkan piring bekas makan Nyonya Yasinta.Veronica masih terdiam.Sungguh, Robinson tak sanggup melihatnya seperti ini. Namun, sekarang apa yang mesti ia lakukan? sedangkan Veronica seolah tidak sudi dilihat atau disentuh oleh Robinson."Maaf Bu, saya izin keluar, karena Ibu sudah ada yang menemani. Saya harus mengurus pasien yang lain."pamitnya kepada Nyonya Yasinta.Belum sempat Nyonya Yasinta menjawab, Veronica sudah terburu pergi meninggalkan Robinson dan juga Nyonya Yasinta. Robinson tahu perasaannya, Mungkin dia belum siap bertemu dengan Robinson. lelaki yang sudah menyakiti hatinya beberapa tahun yang lalu.Apalagi, ketika Veronica mengetahui video viral pernikahan Robinson dengan Magdalena. Membuat Veronica semakin merasa ketakutan untuk dekat dengan Robinson.Sesaat Robinson masih benar-benar tidak menyangka, jika akan bertemu dengan Veronica di tempat itu."Sekarang mama sudah enakan?"tanya Robinson mengalihkan gejolak tentang Veronica. Belum hilang gejolak tentang Magdalena, yang telah Ia sakiti, akibat sifat buruknya. Kini dia dihadapkan kembali dengan seorang wanita yang ada di masa lalunya yang juga ia sakiti."Iya nak. dokter itu benar-benar baik, dia telah mendonorkan darahnya untuk ibu, Bahkan dia sendiri yang merawat ibu."Nyonya Yasinta menceritakan tentang kebaikan Veronica. Jujur Saja, kebaikan yang dilakukan Veronica itu membuat hatinya semakin sakit. andai waktu dapat diputar, tidak ingin menyakiti wanita sebaik Veronica dan juga Magdalena."Syukurlah, Ibu tidak apa-apa, nanti aku akan mengucapkan terima kasih kepada dokter cantik itu," ucap Robinson menenangkan Nyonya Yasinta. Karena sepertinya Nyonya Sinta menginginkan agar Robinson menemuinya untuk mengucapkan terima kasih."Iya nak, karena dia lah Ibu kini masih terlihat olehmu, tidak tahu lagi jika tidak ada dokter itu, mungkin Ibu sudah meninggal."Nyonya Yasinta kembali memperjelas keadaannya."Iya Ma, sekarang Mama istirahat ya, aku akan menyelesaikan administrasinya."ucap Robinson lalu menyelimuti Nyonya Yasinta.Setelah nyonya Yasinta istirahat, Robinson keluar menuju bagian administrasi."Maaf Mbak, saya akan menyelesaikan administrasi atas nama Ibu Yasinta,"ucap Robinson dengan seorang wanita cantik yang sedang asyik memegang kertas."Oh, atas nama Ibu Yasinta sudah dilunasi Mas."jawabnya Seraya memperlihatkan bukti pelunasan."Bersambung....Tuan Nicholas kembali tanpa membawa Veronica. Di sepanjang perjalanan, Tuan Nicholas merevisi dirimu sendiri, atas kesalahan yang ia lakukan di masa lampau gara-gara dirinya terlalu percaya dengan pemberitaan yang ada di sosial media, membuat dirinya harus jauh dengan Putra sulungnya itu.Setelah melakukan perjalanan kurang lebih 30 menit membelah jalanan ibukota, akhirnya Tuan Nicholas tiba di rumah. Dia keluar dari dalam mobilnya, dan menutup pintu mobilnya dengan kasar. Nyonya Maria yang mengetahui sang suami sudah kembali, langsung berlari keluar berniat untuk menyambut Putri sulungnya itu. Dia tersenyum, karena nyonya Maria yakin kalau Tuhan Nicholas berhasil membawa Veronika kembali ke rumah.Nyonya Maria membuka pintu utama. Dia sengaja membuka pintu tanpa menyuruh salah satu asisten rumah tangga. Karena nyonya Maria sudah tidak sabar ingin bertemu dengan putrinya.Perlahan senyuman Nyonya Maria pudar, Ketika melihat Tuan Nicholas turun dari dalam mobil seorang diri. Padahal d
Tuan Nicholas terus mengintimidasi Melisa yang selalu menyangkal apa yang telah dia perbuat terhadap Veronica. "Kamu tidak perlu berbohong, karna semua ada bukti buktinya. Siap siap saja kamu mendekam dibalik jeruji besi ini." ucapkan Nicholas sembari langsung bangkit dari tempat duduknya meninggalkan Melisa begitu saja. Rencana Tuan Nicholas saat ini ingin sekali menemui putrinya. Tuan Nicholas ingin kembali mempersatukan keluarganya yang sudah hancur berantakan, akibat perbuatan Melisa dan Robinson. Kali ini, Tuan Nicholas benar-benar ingin memperbaiki semuanya. Delapan tahun lamanya Tuan Nicholas dan nyonya Maria tidak bertemu dengan Putri sulungnya itu. Entah bagaimana kabarnya saat ini Tuan Nicholas tidak mengetahui.Baru sekitar 2 hari yang lalu, Tuan Nicholas mengetahui keberadaan Putri sulungnya itu. walaupun Laura sudah sekitar 1 bulan yang selalu memberikan bukti-bukti itu kepada Tuan Nicholas.Tuan Nicholas bukan tidak mencari tahu keberadaan putrinya, tapi sepertinya a
Robinson yang saat ini masih berada di balik jeruji besi, baru mengetahui kabar tentang Melisa kalau saat ini dirinya berada di tanah air. Tampaknya Tuan Bastian sudah meminta salah satu asistennya untuk mencari tahu tentang Melisa.Dan tidak butuh waktu lama, anak buah Tuan Bastian langsung mengetahui kabar tentang Melisa yang saat ini berada di kota Manila. yang saat ini suaminya mengalami kecelakaan bahkan mengalami kebutaan. informasi itu langsung didapatkan oleh anak buah dari Tuan Bastian.Tuan Bastian mengembangkan senyumnya, ketika mendengar kalau Melisa berada di kota Manila. Itu artinya pihak kepolisian tidak perlu terlalu jauh mencari keberadaan Melisa, karena saat ini Melisa sendiri yang datang ke kota Manila.Tentunya pihak kepolisian juga mengetahui kalau bisa terlibat kejadian delapan tahun silam. Tanpa Tuan Bastian melaporkannya kembali.Tetapi agar melihat tidak kembali ke Kuala lumpur, sebelum pihak kepolisian melakukan penangkapan terhadapnya. Anak buah Tuan Bastian
Tampak Melisa menangis sesungguhkan meratapi nasibnya, memiliki suami mengalami kebutaan.Sedangkan Veronica memilih untuk segera berpamitan kepada Ibu Nurhaliza, yang saat ini berusaha menenangkan putranya. Karena semenjak Raffi mengetahui dirinya mengalami kebutaan, tampak pria itu terus menangis dan tidak terima kalau dirinya tidak akan dapat melihat terangnya dunia lagi."Ma, aku harus bagaimana? Aku tidak mau seperti ini. Aku tidak mau buta Ma!"tangis pria bertubuh kekar itu diperlukan sang ibu.Sementara Melisa larut dalam pemikirannya. rasanya langit seolah runtuh menimpa tubuhnya. "Bagaimana aku bisa hidup dengan suamiku yang mengalami kebutaan seperti ini? aku pasti tidak bisa seperti dulu lagi." gua mah gelisah di dalam hati.Sepertinya di dalam hati Melisa tidak ada rasa empati terhadap suaminya. Dia hanya egois memikirkan dirinya sendiri. Bahkan Melisa tidak berusaha memberikan kekuatan kepada suaminya."Sudah, sudah Jangan menangis Lagi! kita akan usahakan supaya kamu d
Sementara di tempat lain.Tepatnya di rumah utama keluarga Bastian.Terlihat Gani menghampiri nyonya Yasinta. Di sana juga sudah ada Vera sang istri yang sedang menyiapkan sarapan pagi untuk keluarga."Pagi Ma, pagi Pa." sapa Gani sambil langsung duduk di samping Nyonya Yasinta. sementara Vera yang baru siap menghidangkan sarapan pagi duduk di samping suaminya."Bagaimana, apa tidak ada cara untuk membebaskan Adik kamu?" tanya Nyonya Yasinta kepada Gani."Gani baru berbicara dengan kuasa hukum kita Ma, tetapi Pak Burhan mengatakan, agak sulit bagi kita membebaskan Gani untuk saat ini. Karena Tuan Nicholas memiliki bukti-bukti yang kuat. Dan tampaknya Robinson mengakui apa yang telah Ia perbuat kepada putri dari Tuan Nicholas."Coba kamu berbicara dengan Magdalena, mungkin dia akan memahami situasi, apalagi mama sangat mengetahui kalau Magdalena sangat mencintai Robinson.""Masalahnya kasus yang menyeret Robinson hingga mendekam ke penjara, bukan karena kasus ketika Robinson menampar Mag
Setelah melakukan perjalanan kurang lebih satu jam membelah jalanan ibu kota Manila, terlihat mobil Magdalena sudah memasuki area rumah sakit.Karena sebelumnya, Magdalena sudah membuat janji dengan dokter Veronica, dengan alasan konsultasi kesehatan Magdalena.Melalui sambungan telepon seluler yang ia dapatkan dari sosial media.Magdalena keluar dari mobil yang ia kedelai sendiri. Tampak wanita cantik itu berjalan memasuki rumah sakit. Magdalena menghampiri resepsionis."Maaf, Ate( Mbak), Saya ingin bertemu dengan dokter Veronica.""Apakah Ate, sudah memiliki janji? tanya sang resepsionis kepada Magdalena yang baru saja menghampirinya."Sebelumnya saya sudah memiliki janji kepada beliau, saya ingin konsultasi mengenai kondisi kesehatan saya kepada dokter."sahut Magdalena."Baiklah Tunggu sebentar ya."ujar resepsionis itu sambil langsung meraih intercom yang ada di hadapannya untuk menghubungkan dirinya dapat berbicara langsung dengan Veronica yang saat ini sedang berada di ruang kerja