Share

Sekolah 03

Lala mengendarai sepeda untuk ke sekolah, Merre tentu pasti ikut berasama Lala namun sangat jarang yang bisa melihat maupun merasakan kehadirannya. Lala tidak ditemani oleh orang tuanya karena mereka yakin Lala bisa mengurus diri untuk masuk ke sekolah itu dan tentu tidak menjadi anak manja.

Cukup lama Lala tiba di depan sekolah barunya SMA Negeri, sementara Merre yang melayang rendah di samping Lala menatap ke dalam sekolah dengan curiga.

"Ada apa? Apa di dalam sekolah ini banyak makhluk halus? " tanya Lala ketika ia mengetahui tatapan curiga Merre.

Merre hanya mengangguk sambil menyeringai, Lala tersenyum penuh arti lalu ia mulai memasuki sekolah.

"Oh, anak miskin! kenapa sekolah disini? Tidak berguna!" salah seorang perempuan yang lewat di samping Lala berkata sambil menendang ban belakang sepeda Lala.

"Sebaiknya kau pergi!" peringat Lala tampa melihat ke arah perempuan itu.

"Kau ... berani sekali kau mengusirku!" teriak perempuan itu dan tangan kanannya terangkat untuk menampar Lala.

Dhukkk!

Dia terjatuh sebelum tangannya berhasil menampar pipi Lala.

Lala berbalik ke belakang dan kemudian tersenyum miring pada perempuan yang tadi ingin menamparnya kini sudah terduduk di tanah sambil meringis.

"Sudah aku katakan padamu kalau kau pergi saja, tapi ... kau sangat keras kepala," kata Lala sambil melirik ke arah Merre yang tersenyum lebar hingga kedua taringnya terlihat.

Perempuan tadi bangun dari jatuhnya dan ia menatap Lala dengan sangat kesal.

"Aku pastikan kau tidak diterima untuk sekolah di sini," kata perempuan itu dan kemudian pergi dari hadapan Lala.

Lala menarik nafas panjang dan mulai berjalan menuju ruangan kantor, sementara Merre melayang di atas kepala Lala.

"Merre, tinggalkan aku sebentar."

"Oke, aku juga mau melihat-lihat sekolah ini," ucap Merre dan menghilang.

Lala sudah masuk ke dalam ruangan kepala sekolah dan berbicara maksud ia datang ke sekolah, Lala juga belum memakai seragam sekolah karena beberapa hari lalu ia mendengar dari Kakak sepupunya bahwa sekolah menyediakan seragam khusus untuk anak pindahan dan anak baru di sekolah itu.

Kepala sekolah sudah menerima Lala untuk sekolah di SMA Negeri itu, Lala tentu sangat senang karena diterima. Ia kemudian diberi seragam untuk hari senin hingga hari rabu dan baju olahraga.

"Roknya tidak ada yang panjang, Pak?" tanya Lala yang agak merasa rusih dengan seragamnya ketika ia tahu roknya pendek, roknya hanya di atas lutut

" Tidak ada. Karena sekolah ini adalah Negeri jadi semua siswa harus menggunakan rok seperti itu, " jawab kepala sekolah.

Lala yang sedang malas untuk terlalu banyak bicara memilih mengangguk saja dan ia keluar dari dalam ruangan kepala sekolah untuk menuju kamar mandi.

Whussss!

Angin aneh.

Angin sepoi-sepoi yang terasa sangat dingin mengenai tubuh Lala dan dalam sekejap angin yang tadi terasa dingin berubah menjadi hawa panas.

Lala langsung menghentikan langkahnya.

"Apa ini?" tanya Lala pada dirinya sendiri, tadi ia mengira angin itu karena kedatangan Merre namun ketika angin itu berubah menjadi hawa panas, Lala menjadi heran.

"Jangan ke kamar mandi, Lala!"

Sebuah bisikan halus terdengar di telinga kanan Lala dan itu adalah bisikan Merre.

Whussss!

Kembali berhembus.

Angin sepoi-sepoi kembali bertiup dan hawanya dingin yang dengan cepat berubah menjadi hawa panas.

"Apa yang terjadi sebenarnya?" Lala kembali bertanya pada dirinya sendiri.

Lala tidak menghiraukan bisikan dari Merre, ia kembali berjalan menuju kamar mandi untuk berganti pakaian.

Sedikit lama Lala berjalan dan ia sudah tiba di depan kamar mandi yang berukuran lumayan besar. Ketika Lala masuk ke dalam satu kamar mandi, Lala merasakan hawa yang sangat panas.

"Jangan ganggu aku! Aku tidak mengganggumu, oke?" Lala berbisik lirih.

Bukannya menjadi tenang namun panas yang dirasakan Lala semakin menjadi, Lala mulai merinding juga.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status