Share

Hardest to Love [2]

“Aku nggak benci sama Mama, Pa,” bantah Vivian buru-buru. “Tapi Papa tau sendiri hubungan kami kayak apa. Aku nggak bisa bermanja-manja sama Mama. Dulu, Mama yang bikin jarak, kan? Kalau sekarang mau diperbaiki, rasanya udah telat banget. Aku udah terbiasa ditolak, disuruh jauh-jauh dan nggak mengganggu Mama. Kalau dekat Mama, ada rasa cemas malahan. Takut Mama akan meledak dan marah-marah nggak keruan lagi.”

Barry melipat tangan di atas meja, memandang Vivian dengan sungguh-sungguh. “Vi, kenapa kamu nggak nyoba sekali aja untuk memenuhi keinginan Mama? Kalau mau, Papa bisa mengantarmu ke apartemen Mama. Papa bisa nungguin juga di sana biar kamu nyaman. Atau, kita makan malam bertiga? Mama sengaja belum balik ke Bali sampai kamu mau meluangkan waktu untuk dia.”

Itu berita yang mengejutkan bagi Vivian. Mengingat betapa selama ini Serena tak pernah peduli padanya. Dulu, Vivian kerap bertanya-tanya, bagaimana bisa seorang ibu mengabaika

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status