Share

Chapter 20

Maya dan Ririn setengah berlari menuju tower apartemen Reihan. Sesampainya di sana dia menekan bel pintu dengan tidak sabar. Tak lama pintu terbuka. Ardi dan Rachel menyambut dengan girang. Belum sempat Maya melangkah masuk, ada yang memanggil namanya.

“Kamu tega banget ninggalin anak-anak sendiri di rumah.” Maya menampakkan raut tidak senang.

“Aku cuma buang sampah sebentar.” Matanya memandang dua anaknya yang nyengir bersalah.

“Kata mereka kamu pergi sudah dua jam, nggak bilang pergi ke mana. Makanya aku khawatir banget, langsung ke sini waktu mereka telepon. Mereka juga telepon sambil nangis.”

“Teleponnya pakai nomor rumah atau nomor HP?”

“Nomor,” Maya seketika ragu melanjutkan kalimatnya. Dia buka ponsel. Hatinya mencelos. “Nomor HP kamu.”

“HP aku tinggal di dalam. Masuk dulu, aku jelasin.” Matanya menatap tidak senang pada dua anaknya.

Mereka duduk di ruang tamu. Ardi dan Rachel sengaja duduk bersama Maya sembari me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status