Share

Chapter 28

Maya menahan napas ketika tubuh itu memerangkapnya di tembok. Tangan kiri pria itu memeluk pinggangnya. Tangan kiri meraih dagunya. Bibir pria itu mendarat di pipi. Maya memejamkan mata menikmati sentuhan lembut itu.

“Reihan,” ucapnya pelan.

Matanya terbuka, menatap sayang mata teduh itu. Kedua tangannya mengalung mesra ke tengkuk. Wajah mereka semakin dekat. Bibir bersatu tanpa permisi. Matanya terpejam lagi merasakan kelembutan bibir Reihan. Dia membuka diri menerima seluruh perhatian pria itu. Ciuman yang dia nantikan selama ini. Hanya dengan sentuhan di bibir, Reihan mampu membangkitkan gairahnya. Bibirnya terus meminta perhatian lebih.

Tubuhnya terangkat dalam gendongan. Dia menautkan kedua kakinya di pinggang pria itu. Tangannya menekan kepala Reihan agar ciuman mereka semakin dalam. Tubuhnya dibaringkan perlahan di ranjang.

“Reihan, aku sayang kamu.”

Bibir mereka saling terpagut kembali. Dia sangat menikmati ciuman ini. Dia suka. D
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status