Share

Setibanya Di Desa

"Huweeeks."

Ayana yang masih sibuk mengunyah keripik singkong pedas terpaksa menolehkan kepalanya ke belakang ketika mendengar Aksa untuk yang kesekian kalinya muntah. Padahal Stelli pewangi jeruk sudah sengaja dibuang dari dalam mobil karena Aksa yang dari tadi mengomel, menyalahkan aroma jeruk yang membuatnya mendadak mabok darat.

"Kapan sampainya, sih?" gerutu Aksa jengkel. 

Dari tadi Om sopir selalu bilang sebentar lagi sampai, tidak lama lagi sampai, hanya tinggal menyeberang sungai, tapi nyatanya perjalanan itu terasa semakin lama dan membuat perut Aksa seperti diaduk-aduk. Posisi duduknya benar-benar tidak nyaman.

"Sudah tahu perjalanannya bakalan ngabisin 6 jam, kenapa juga kamu ngotot pingin bepergian naik mobil? Seisi mobil udah bau muntahan ini," timpal Kala agak jengkel karena harus menghirup aroma tidak sedap sepanjang jalan tadi. Ia bahkan sampai m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status