Share

2. Sarlita Hamil

Author: Nathanegara
last update Last Updated: 2022-05-03 07:55:04

Satu bulan kemudian

Jody dan Sarlita sebelumnya sangat intens melakukan hubungan intim. Jody merasa kalau Sarlita cukup aman, karena sudah dibekalinya pil anti hamil. Namun, di luar dugaan Jody, Sarlita hamil. 

Sarlita mengajak Jody untuk bertemu di tempat kost Sarlita, 

“Jod.. tadi aku periksa ke dokter, karena aku merasa kurang sehat.” jelas Sarlita dengan murung. 

“Terus.. dokter bilang apa? Kok kamu sedih gitu?” tanya Jody dengan was-was. 

“Aku hamil, Jod! Inilah yang aku takutkan selama ini." 

Seketika wajah Jody pucat pasi, dia tidak menyangka kalau hal itu bisa terjadi. 

“Kok bisa, Sar? Kan kamu selalu minum pil itu?”

“Tidak selalu, Jod.. ada beberapa kali aku lupa.”

“What!!? Kok sebodoh itu kamu, Sar!!?” nada suara Jody meninggi. 

Sarlita tidak bisa menerima tudingan Jody, “Gila kamu ya!! Kok kamu anggap aku bodoh? Egois banget kamu!!?” Sarlita pun tidak mampu menahan amarahnya.

Jody hanya bisa menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. Baru kali ini mahasiswi yang diperawaninya hamil, belum pernah terjadi sebelumnya. 

“Kamu harus tanggung jawab, Jod! Kamu harus nikah aku!!” 

“Nikah!? Yang benar aja kamu, Sar! Apa kata orang tuaku?”

Jody mulai panik, dia tidak sanggup memenuhi keinginan Sarlita. Jody dan Sarlita hanya bisa terdiam, masing-masing berpikir keras menghadapi situasi itu. 

“Aku tidak sanggup, Sar kalau kita menikah. Kuliahku bisa berantakan, dan orang tuaku pasti tidak setuju.”

“Emang kamu pikir cuma kamu yang akan menghadapi hal seperti itu? Aku juga, Jod! Tapi, kita harus pikirkan solusinya!!”

Sarlita menumpahkan kesedihannya, dia merasa sudah melakukan sebuah kekeliruan. Terlalu percaya dengan bujuk Rayu Jody yang memabukkannya selama ini. 

Jody kembali bermuslihat pada Sarlita, dia mencoba meyakini Sarlita bahwa dia mau menikahinya. Jody membujuk dan memeluk Sarlita,

“Okey, Sar.. aku akan nikah kamu. Tapi, kita hanya nikah secara siri.” bujuk Jody

“Maksudnya gimana? Aku gak tahu apa itu nikah siri?”

“Kita nikah secara agama, artinya tidak perlu diketahui kedua orang tua kita.” jawab Jody. 

“Dan kita tidak tinggal serumah? Bukan seperti itu yang kamu inginkan?” pertanyaan Sarlita itu sangat menohok Jody. 

“Ya memang begitu, Sar, kan tanpa sepengetahuan orang tua? Kalau kita tinggal serumah, artinya aku gak pulang-pulang dong?” dalih Jody

Perdebatan Sarlita dan Jody semakin sengit, Sarlita tidak ingin tinggal sendirian. Bagaimana pun caranya, dia tetap ingin Jody tinggal satu rumah dengannya. Sementara, Jody tidak bisa memenuhi keinginan Sarlita. 

Jody tidak ingin orang tuanya curiga karena dia tidak pernah pulang. Jody memberikan solusi pada Sarlita, 

“Begini Sar, kalau setiap hari aku harus menginap, aku gak bisa. Aku akan atur kapan kita harus bersama-sama, dan kapan aku harus pulang.”

“Kapan kamu mau nikahi aku? Kamu jangan lari dari tanggung jawab, Jod!!” desak Sarlita. 

“Lho? Aku kan sudah bilang, aku akan segera nikahi kamu? Tapi, aku tidak bisa satu rumah sama kamu! Hanya itu masalahnya, Sar!!”

Sarlita minta pada Jody agar pindahkan kuliah Sarlita ke kampus yang berbeda. 

“Aku tidak ingin tetap di kampus yang sama, Jod. Kamu harus pindahkan aku ke kampus yang lain!!”

Keduanya terus bertengkar dengan sengit, masing-masing tetap dengan egonya. Jody merasa menjadi tumpuan kesalahan dan dia tidak bisa menerima, 

“Okey, aku akan turuti kemauan kamu. Tapi, jangan tumpukan semua kesalahan sama aku dong! Ini kan kesalahan kita berdua, Sar!!”

Keduanya kembali terdiam, Sarlita menyesali semua yang sudah terjadi. Terbayang di benaknya, betapa murkanya kedua orangtuanya jika tahu dia sedang hamil. Sarlita hanya bisa menumpahkan kekecewaan dalam tangis. 

“Aku bingung Jod, gimana kalau orang tua aku tahu bahwa aku hamil?”

“Sama aja Sar, aku juga bingung menghadap kedua orang tuaku. Kita harus sepakat mencari jalan keluarnya, gak bisa kalau cuma aku yang memikirkannya.”

“Sementara ini, aku bisa menerima keputusan kamu, Jod. Kita tinggal terpisah dan kuliah di kampus yang berbeda.”

Jody merasa lega dengan sikap Sarlita yang mulai bisa menerima kenyataan. Jody lama merenung, dia kembali teringat bagaimana dengan bangganya dia berhasil membuktikan tantangan Windi. 

Seperti seorang petarung sejati yang sudah berhasil menjawab tantangan, hati Jody begitu bangga atas keberhasilannya. Jody mengajak Windi untuk bertemu, dia ingin memberikan bukti pada Windi. Jody dan Windi ngobrol di dalam mobil Jody di parkiran kampus.

“Kamu harus konsisten ya dengan ucapan kamu, Win. Aku sudah memenuhi tantangan kamu..” ujar Jody sembari memperlihatkan saputangan yang ada bercak darah dan foto yang memvisualkan bercak darah di atas sprei putih.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Cincin Perenggut Perawan   64. Perselingkuhan Tantrianus

    Kedua mahluk yang beda usia dan berlainan jenis itu berasyik-masyuk tanpa dibaluti sehelai benangpun, Windi memegang kendali. “Win.. ritmenya lebih lembut ya,” pinta Tantrianus yang di awal sudah menurun staminanya. Windi hanya menjawab dengan anggukan kepala sembari terus memacu laju gairahnya. Diantara dendam dan nafsu, Windi ingin melihat kebengalan ayah mantan kekasihnya. Belum sampai satu putaran Tantrianus sudah mencapai puncak pelepasan, Windi sangat kecewa. “Yah om.. kok nanggung gitu? Aku gimana dong?” gerutu Windi saat terpaksa menyelesaikan keintimanya. “Sorry Win, om memang sedang dalam stamina yang tidak bagus.” dalih Tantrianus ***“Maafkan Sarlita, Ma, situasinya memaksa Sarlita harus memilih cara itu.” Sarlita sadar apa yang dilakukannya adalah kesalahan. Mama Sarlita meminta agar Sarlita tetap memberitahukan Jody, walaupun hanya via telepon. “Izin suami itu penting Sar, tidak ada yang bisa kamu lakukan kalau suami kamu tidak izinkan!!” tegas Mama Sarlita“Aku

  • Cincin Perenggut Perawan   63. Sarlita Disalahkan

    Kedatangan Sarlita yang tiba-tiba di Bali menjadi pertanyaan Mamanya. Sehingga Sarlita dicecar berbagai pertanyaan, “Kok kamu gak kasih tahu Mama mau pulang? Tadi malam kan Mama telepon kamu? Kamu ada masalah apa Sarlita?” cecar Mama Sarlita “Ntar Sarlita jelaskan, Ma, jangan sekarang ya.. Sarlita baru sampai Nih.. “Sarlita terlihat sangat lelah, dia berusaha menahan perasan kecewa, juga kesedihannya. Setelah cipika-cipiki dengan Mamanya, Sarlita duduk di ruang tamu. Mama Sarlita duduk menjajari disamping Sarlita, “Mama curiga, Sar, kamu lagi ada masalah dengan Jody, ya? Jangan ada yang kamu sembunyikan, Sar.” ucap Mama Sarlita dengan lembutSarlita ceritakan pada Mamanya, bahwa setelah menerima telepon dengan Mamanya tadi malam dia bertengkar dengan Jody. Sarlita jelaskan juga, Jody semenjak sudah bekerja sikapnya banyak berubah. “Sekarang kamu percaya gak dengan apa yang Mama katakan? Kan Mama sudah ingatkan kamu, Sar?”“Mama benar, Sarlita tidak mendengarkan nasehat Mama. Tap

  • Cincin Perenggut Perawan   62. Sarlita ke Bali

    Hubungan Sarlita dan Jody kembali menegang. Keesokan harinya selepas Jody berangkat kerja, Sarlita telepon seseorang. Sarlita pesan tiket ke Bali dan minta diantar ke airport. “Mas.. tolong aku dulu ya, carikan tiket ke Bali hari ini. Kalau udah dapat, tolong antar aku ke airport.”Setelah terlibat pembicaraan yang cukup panjang, Sarlita mengakhiri sambungan pembicaraannya. Sarlita segera mengemas barang-barangnya, pikirannya begitu kalut. Situasi di rumah Jody saat itu sangat sepi, kesempatan itu digunakan Sarlita untuk meninggalkan rumah Jody. Agaknya, Sarlita tidak lagi memikirkan apakah perbuatannya tersebut salah atau benar. ***Menjelang siang di sebuah Mall, Windi terlihat asyik jalan sendirian sembari window shopping. Di sebuah gerai tanpa sengaja dia melihat Tantrianus yang sedang memilih kemeja dan dasi. Windi menyapa Tantrianus dengan sok akrab,“Hai om.. Jody gimana kabarnya?” tanya WindiTantrianus memandang Windi dari ujung kaki sampai ke ujung rambutnya, “Baik sih..

  • Cincin Perenggut Perawan   61. Jody Dihakimi

    “Emang kamu harus pulang malam setiap hari Jod? Kalau ada apa-apa dengan isteri kamu gimana?” Tantrianus tanyakan itu dengan baik-baik. “Ya.. habis gimana dong, Pa, kerja Jody memang seperti itu. Atau Jody fokus kuliah aja, gimana Pa?” Jody balik bertanya Tantrianus naik pitam mendengar jawaban Jody, “Terserah kamu Jod!! Silahkan kamu tentukan sendiri! Papa sudah capek nasehati kamu!!”Tantrianus tinggalkan Jody begitu saja, dia tidak peduli ada isterinya dan Sarlita di situ. Mama Jody membujuk Jody, “Jod.. kamu yang dewasa dong jawabannya, kok kamu selalu menjawab seperti itu dengan Papa kamu?”Sarlita tatap Jody yang sikapnya sangat cuek, Jody seperti tidak ingin disalahkan. Dia merasa bekerja itu bukanlah atas keinginannya. Sehingga merasa tidak punya beban. “Jody bingung, Ma, Papa selalu salahkan Jody. Sementara, Sarlita juga ingin Jody kerja.”“Kamu ini aneh ya.. Seakan-akan kamu gak punya beban hidup sama sekali! Kamu tahu gak kalau sekarang calon seorang ayah?”Jody hanya t

  • Cincin Perenggut Perawan   60. Tantrianus Kecewa

    “Kalau aku diposisi Kiano, aku sudah buang kamu, Jod! Kecuali kalau kamu sebagai lelaki simpanan aku.”Jody katakan kalau Cathrine beda dengan Kiano, menurutnya Kiano mau melakukan itu karena punya kedekatan dengan Sarlita. “Gini Cathrine, Kiano mau lakukan itu semua, karena dia dekat dengan isteri aku. Dengan begitu dia bisa aman dekat dengan isteriku.”Diam-diam ternyata Jody sudah tahu apa tujuan Kiano mau menerimanya sebagai karyawan. Jody tahu kalau Kiano punya hati terhadap Sarlita. Cathrine malah aneh dengan sikap Jody, “Kok kamu bisa tidak mempermasalahkan kedekatan isteri kamu dengan Kiano? Kamu sengaja jual isteri kamu pada Kiano, Jod?”Apa yang dikatakan Cathrine itu seperti menampar wajah Jody, “Aku tahu kalau hubungan mereka biasa aja, Cathrine, gak mungkin Kiano berani lebih dari itu.”“Wah! Sok tahu kamu, Jod! Aku ini wanita, aku tahu seperti apa perasaan seorang wanita. Kamu aja gak peduli sama isteri sendiri!!”***Kiano ingin tahu apa rencana Sarlita ke depan, mes

  • Cincin Perenggut Perawan   59. Jody Berubah

    Satu bulan kemudian Apa yang dikhawatirkan Tantrianus terhadap Jody benar-benar jadi kenyataan. Disamping bekerja dengan Kiano, Jody tetap menjalin hubungan dengan Cathrine. Jody rupanya sudah berubah selera, yang tadinya sangat terobsesi pada gadis perawan, sekarang malah takluk pada janda muda kinyis-kinyis. Sarlita kerap mengadu pada Kiano tentang rumah tangganya, “Dugaan aku gak salah Kiano, Jody semakin berubah sekarang. Padahal, kehamilanku sudah masuk pada bulan ke 6.”Cerita Sarlita pada Kiano ssat mereka bertemu di sebuah tempat, dipinggiran dermaga pada sebuah danau nan indah. “Sar.. biarin aja dia seperti itu, justeru itu yang akan menjadi alasan aku minta kamu dari dia nantinya.”Sarlita keberatan dengan cara Kiano itu, dia ingin situasi seperti itu tidak dijadikan alasan Kiano merebut Sarlita dari Jody. “Aku rasa jangan karena alasan itu, Kiano, aku tidak ingin Jody berpikir kita sengaja merencanakannya.”Kiano tetap berusaha menjaga sikapnya terhadap Sarlita, dia ti

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status