Cincin Perenggut Perawan

Cincin Perenggut Perawan

Oleh:  Nathanegara  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
5 Peringkat
64Bab
6.5KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Warning!! Konten dewasa 18+ bijaklah memilih bacaan Sarlita menyerahkan kesuciannya begitu saja pada Jody hanya karena Cincin Pertunangan yang diberikan Jody. Sarlita hamil dan minta pertanggungjawaban Jody. Jody mau menikahi Sarlita secara Siri tanpa diketahui orang tuanya. Pernikahan itu hanya sandiwara Jody untuk mengelabui Sarlita. Namun, rahasia itu diketahui setelah Sarlita bertemu orang tuanya. Jody dan Sarlita dinikahkan secara sah, banyak persoalan terjadi, Sarlita dan Jody sering konflik, karena Jody tidak bisa menghentikan kebiasaannya selingkuh Apa yang terjadi di dalam rumah tangga Jody dan Sarlita? Ikuti ceritanya

Lihat lebih banyak
Cincin Perenggut Perawan Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Nathanegara
Cerita ini kalau saya lanjutkan pada setuju gak?
2023-12-20 09:58:25
1
user avatar
Indah Hayati
makin gk suka ama sikap jody klo masi gk berubah juga mending sarlita pergi aja tinggalin jody lanjut terus ya thor
2022-08-02 09:25:10
3
user avatar
matpaten5
Thor.. konfliknya gak ada kendornya nih.. lanjut..
2022-07-12 20:47:51
0
user avatar
matpaten5
Konfliknya asyik thor.. Lanjut
2022-06-18 21:00:20
0
user avatar
Nathanegara
Kasih komen dan krisannya ya.. terima kasih..
2022-05-14 22:28:59
0
64 Bab
1. Kado Valentine untuk Sarlita
Jody sudah membuat suatu rencana untuk merenggut kesucian Sarlita, setelah berkali-kali gagal. Kali ini dia merasa akan berhasil. Bagi Sarlita, Jody adalah cinta pertamanya. Sebaliknya, bagi Jody, Sarlita adalah korban kesekian yang menjadi mangsanya.Sebagai gadis dan mahasiswi perantauan, Sarlita tergolong sangat polos. Sementara Jody merupakan Play Boy kampus yang punya reputasi belum pernah gagal dalam merenggut kesucian mahasiswi yang menjadi targetnya.Di malam Valentine, Jody mengajak Sarlita ke Club, dunia yang belum pernah dijejaki Sarlita sekalipun. Jody sudah mempersiapkan sepasang cincin sebagai kado Valentine untuk Sarlita. Dengan dalih mengikuti pergaulan, Jody sukses memperdaya Sarlita.Jody punya jam terbang yang mumpuni, dia sangat faham kalau Sarlita sudah mulai kehilangan kesadaran, setelah dicekoki minuman beralkhol. Jody membawa Sarlita ke sebuah Hotel dan dia memperlihatkan sebuah kotak yang berisi sepasang cincin.“Sarlita.. ini malam spesial bagi kita berdua, a
Baca selengkapnya
2. Sarlita Hamil
Satu bulan kemudianJody dan Sarlita sebelumnya sangat intens melakukan hubungan intim. Jody merasa kalau Sarlita cukup aman, karena sudah dibekalinya pil anti hamil. Namun, di luar dugaan Jody, Sarlita hamil. Sarlita mengajak Jody untuk bertemu di tempat kost Sarlita, “Jod.. tadi aku periksa ke dokter, karena aku merasa kurang sehat.” jelas Sarlita dengan murung. “Terus.. dokter bilang apa? Kok kamu sedih gitu?” tanya Jody dengan was-was. “Aku hamil, Jod! Inilah yang aku takutkan selama ini." Seketika wajah Jody pucat pasi, dia tidak menyangka kalau hal itu bisa terjadi. “Kok bisa, Sar? Kan kamu selalu minum pil itu?”“Tidak selalu, Jod.. ada beberapa kali aku lupa.”“What!!? Kok sebodoh itu kamu, Sar!!?” nada suara Jody meninggi. Sarlita tidak bisa menerima tudingan Jody, “Gila kamu ya!! Kok kamu anggap aku bodoh? Egois banget kamu!!?” Sarlita pun tidak mampu menahan amarahnya.Jody hanya bisa menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. Baru kali ini mahasiswi yang diperawani
Baca selengkapnya
3. Penyesalan Sarlita
“Gila ya kamu!! Aku kan cuma bercanda, Jod!!? Kok kamu serius menanggapinya?” tanya Windi hampir tidak percaya.“Udah.. kamu jangan ngeles deh, mulai sekarang kamu harus bebaskan aku untuk pacari Sarlita.” jawab Jody dengan cueknya.“Tapi kan.. apa yang kamu lakukan itu sudah keterlaluan Jod, itu artinya kamu mau tinggalkan aku!!” Windi seakan tidak bisa menerima kenyataan.“Ini sudah terjadi Win.. pilihannya cuma dua, kamu bebaskan aku pacaran dengan Sarlita, atau kamu tinggalkan aku!!” Tegas Jody.Windi tidak menjawab pilihan yang diberikan Jody, dia bergegas keluar dari mobil Jody dan meninggalkannya. Bagi Windi itu sudah cukup menjadi jawaban terhadap pilihan yang diberikan Jody.Jody terbangun dari lamunannya saat Sarlita memeluknya, “Jod.. aku tidak ingin kamu tinggalkan begitu saja, apalagi saat ini aku sedang hamil. Saat malam tiba setelah Jody pulang, dalam kesendiriannya Sarlita menyesali semua yang sudah terjadi. Dia kembali teringat ketika dia tersadar, saat Jody akan mem
Baca selengkapnya
4. Jody Menemui Windi
Sarlita serba salah mau menjawab pertanyaan Mamanya. Dia berdalih kalau saat ini dia sangat sibuk dan tidak bisa menemani Mamanya di Jakarta. “Gak usah, Ma.. soalnya Sarlita juga sangat sibuk. Gak mungkin bisa menemani Mama di Jakarta.”Mama Sarlita menceritakan tentang mimpinya. Dalam mimpinya Sarlita tergelincir saat sedang mendaki bukit, dan mimpi itu memberikan firasat buruk. Sehingga, itulah yang membuatnya telepon Sarlita. “Mama gak usah terlalu memikirkan mimpi itu, aku di sini baik-baik aja kok, Ma.”“Syukurlah, kalau kamu baik-baik saja. Mama semalaman gak bisa tidur setelah mimpi itu. Mama takut terjadi sesuatu dengan diri kamu, Sar.”Sarlita berusaha keras agar Mamanya tidak ke Jakarta dan berusaha meyakini Mamanya, bahwa dia dalam keadaan baik-baik saja. Setelah menutup sambungan telepon dengan Mamanya, Sarlita kembali dihantui berbagai kecemasan. Dia tidak bisa membayangkan kalau setiap malam harus sendiri di kamarnya. Dia sepenuhnya belum percaya pada niat baik Jody,
Baca selengkapnya
5. Puncak Perang Dingin
Tanpa disadari keduanya sudah bergumul di atas tempat tidur, keduanya memang saling membutuhkan kehangatan. Kesempatan itu dimanfaatkan Jody untuk melampiaskan hasratnya yang tak tersalurkan pada SarlitaKeduanya dalam remang temaram cahaya di kamar terlihat tanpa dibaluti sehelai pakaian pun. Desah nafas berpacu mengiringi rintihan Windi yang tertahan dengan lirih. Keduanya hanyut dalam gairah dan hasrat yang membuncah. Rumah Jody yang jauh dari kesan hangat, rumah yang sepi bak tak berpenghuni. Rumah yang begitu luas sehingga tidak terawasi apa yang terjadi di kamar Jody. Dua insan yang berpagut nafsu terus berganti posisi. Windi yang tadinya berada di bawah, kini meliuk-liukkan tubuhnya di atas tubuh Jody. “Jod.. aku sangat menikmatinya.” Ucap Windi disela desah nafasnya. Jody menatap Windi yang berada di atasnya penuh kemenangan. Jody mengatur nafasnya untuk mempersiapkan serangan berikutnya. Kini Jody membalikkan posisinya dia berada di belakang Windi yang tiduran dengan posis
Baca selengkapnya
6. Kedok Jody Terkuak
Satu minggu kemudian.. Pertemuan Sarlita semakin intensif, itupun Sarlita masih diselingi Jody dengan Windi. Jody selalu memanfaatkan kencannya dengan Sarlita untuk sekadar bercinta. Sarlita tidak tahu kalau Jody masih berhubungan dengan Windi. Sementara Windi merestui hubungan Jody dengan Sarlita. Setelah berhubungan intim, Jody mau meninggalkan Sarlita begitu saja. Sarlita tidak bisa menerima sikap Jody tersebut, “Aku hanya tempat pelampiasan nafsu aja, Jod? Setelah itu dengan seenaknya kamu tinggalkan?”“Bukan gitu Sar, aku ada mata kuliah yang gak bisa aku tinggalkan.”“Tapi, gak gitu juga kali, Jod? Basa-basi dulu kek.. atau apalah.”Muka Jody seperti ditimpuk kotoran oleh Sarlita, dia tidak menyangka kalau Sarlita mengawasi sikap dan gerak-geriknya. Jody berusaha untuk menahan diri sejenak, meskipun perasaannya sangat gelisah. “Yaudah Sar.. kalau gitu aku ke kampus dulu ya, aku ada mata kuliah penting hari ini.”“Terus..ngapain kamu ke sini? Udah tahu ada mata kuliah penting
Baca selengkapnya
7. Sarlita Tertangkap Basah
“Kamu gak perlu menyesali apa yang sudah terjadi Sar, percuma saja. Keperawanan kamu tidak akan bisa kembali dengan menyesalinya. Kamu harus pikirkan, bagaimana agar Jody tidak pindah kelain hati.”Kristo tanyakan pada Sarlita, bagaimana mereka bisa aman berhubungan intim. Kristo juga tanyakan, apakah setiap berhubungan dengan Jody memakai alat kontrasepsi? “Jody selalu memberikan aku Pil Anti Hamil mas, alasannya agar aku tidak hamil.”“Aku gak bisa mencampuri urusan kamu dan Jody terlalu jauh Sar, tapi aku kasihan sama kamu.”“Sebagai lelaki apakah mas Kristo mau menerima gadis yang sudah tidak perawan?”“Kalau aku sih tidak pernah mempersoalkan masalah itu Sar.. bagi aku yang penting aku suka dan cinta."Mendengar jawaban Kristo, Sarlita lega hatinya. Dia merasa masih mempunyai peluang untuk mendapatkan cinta seorang lelaki. Itu kalau seandainya Jody meninggalkannya. “Aku suka dengan sikap mas Kristo, karena sangat bijak dalam menentukan pilihan.”“Kamu gak usah terlalu terbebani
Baca selengkapnya
8. Jody Murka
“Maaf Jod.. apa yang terjadi tidak seperti yang kamu pikirkan. Aku dan Mas Kristo hanya ngobrol kerjaan.” Sarlita merasa serba salah. Tanpa banyak bicara, Jody tarik lengan Sarlita dan menyeretnya menjauh dari Kristo. Kristo hanya tercengang melihat perlakuan Jody pada Sarlita. Di dalam mobil, Jody tidak berkata sepatah kata pun. Dia memandang lurus ke depan dengan berbagai kekecewaan yang berkecamuk dibenaknya. “Jod.. aku salah, maafin aku ya..” Sarlita memelas pada Jody“Udahlah.. nanti saja kita bicarakan, jangan salahkan aku kalau nanti aku selalu mencurigai kamu, Sar.”Sarlita hanya bisa menitikkan airmata, posisinya memang sedang salah. Tidak ada pembelaan yang patut dia lakukan. Sampai di kosan, Jody langsung mencecar Sarlita dengan berbagai pertanyaan, “Seperti apa sih sebetulnya hubungan kamu dengan Kristo? Kok dari awal aku kenal kamu, dia sangat intens mendekati kamu?”“Lho? Kan aku selalu terbuka sama kamu, Jod? Setiap ada job dari mas Kristo, kamu selalu tahu?”Rahan
Baca selengkapnya
9. Jody Ghosting
Waktu berlalu begitu cepat, penderitaan Sarlita semakin berat. Sudah satu minggu Jody menghilang begitu saja, ponselnya tidak bisa dihubungi sama sekali. Sarlita tidak mungkin mencarinya di kampus. Dalam kepanikankannya, Sarlita berniat untuk ambil cuti semester. Dia ingin mencari pekerjaan yang bisa untuk menutupi kebutuhannya sehari-hari. Meskipun, kiriman dari orang tuanya masih lancar. Tapi, Sarlita ingin mengantisipasi keadaan, kalau tiba-tiba orang tuanya tahu keadaan yang sebenarnya. Dengan berat hati, Sarlita menghubungi Kristo, “Hai mas.. apa kabar? Mas kecewa ya dengan kejadian waktu itu?”“Sar.. aku tidak ingin kamu menghadapi masalah, kamu sedang hamil, Sar.”“Justeru aku sedang bermasalah, mas. Aku butuh pekerjaan, Jody Ghosting, mas. Aku bingung menghadapi masalah ini sendirian.”Kristo memberikan saran pada Sarlita, agar mencari Jody ke rumahnya. Sementara Sarlita menghindari itu, dia tidak ingin bertemu dengan orang tua Jody. “Ya gak bisa gitu, Sar, kamu harus lakuk
Baca selengkapnya
10. Hilang Kesabaran
Jody dan Windi terperanjat di atas tempat tidur, Jody tidak mengira kalau Sarlita seketika datang. Sarlita seakan kehabisan kata-kata, dia terduduk di lantai meluruh dalam kemarahan yang memuncak. Jody menghampiri Sarlita dan tangannya menggapai Sarlita untuk mengajaknya bangkit, namun Sarlita menepis tangan Jody. “Ini sangat menyakitkan, Jod.. Apa salah aku Jod.. ?” ucap Sarlita lirih. Sarlita tertunduk menumpahkan kesedihannya dalam tangis pilu. Jody menatap Sarlita yang ada di bawahnya, tidak ada usaha Jody untuk mensejajarkan dirinya dengan Sarlita. Bahkan, dari raut wajahnya tidak terlihat perasaan merasa bersalah. “Kamu Cuma lihat aku ngobrol sama mas Kris, kamu begitu murka. Sekarang, perlakuan kamu lebih dari itu, Jod!!” suara Sarlita meninggi, namun masih terasa pilu. “Aku salah, Sar.. Aku minta minta maaf..”“Untuk apa, Jod? Kalau itu tidak mengubah perilakumu? Aku udah capek, Jod!!” Sarlita katakan itu tanpa menatap Jody. Dia tidak ingin mempresentasikan dirinya mengham
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status