Share

36. Sean sakit

“Sabar ya, Nak, biar diperiksa dokter dulu,” ujar Rangga yang memangku Sean sambil duduk di kursi saat menunggu giliran nama putranya dipanggil untuk diperiksa dokter spesialis anak.

“Sean…” suara Arinda terdengar. Kepala Sean terloleh dengan gerakan lemas. Arinda segera mengambil alih Sean dan menggendongnya.

“Cucu Oma kenapa?” Arinda yang tak merasa kepayangan atau susah menggendong Sean, memeluk lalu mengusap punggung cucu satu-satunya itu.

“Pusing,” jawab Sean lemah.

“Kangen Mama, ya,” sambung Arinda sembari melirik Rangga. Putranya itu hanya bisa membuang pandangan ke arah lain. Malas meladeni komentar bundanya.

“Nggak, Mama udah telepon semalam, Oma,” jawab Sean lirih. Arinda diam, ia duduk di sebelah Rangga. Tak lama, ayah datang. Sean justru cengeng jika sudah melihat Opanya.

“Waduh… sakit ya cucu Opa, yuk gendong sini,” ujar Adam.

<
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status