Share

13. Menebus Kesalahan

Setibanya di rumah, hal pertama yang ditanyakan oleh Max adalah Gabriella.

“Perempuan itu sudah bangun, Tuan. Tapi, dia tampak seperti orang yang tidak waras. Dia terus menangis dan berteriak mendesak saya untuk keluar. Jadi, saya terpaksa menguncinya di kamar,” jelas si kepala pelayan gelisah.

“Jadi, dia belum makan?” tanya Max dengan kerutan kecil di pangkal alisnya.

“Belum, Tuan,” geleng si pelayan sambil merendahkan sudut wajah.

“Kalau begitu, tolong siapkan makanan, Bi. Antarkan ke kamar sekitar 15 menit lagi.”

“Baik, Tuan.”

Sementara sang pelayan bergegas ke dapur, Max meluncur ke kamar.

Begitu pintu dibuka, gadis yang sedang memeluk diri di sudut kamar mulai bergetar ketakutan. Ia terus mendorong mundur tubuhnya meski telah tertahan oleh dinding.

Menyaksikan hal itu, hati Max terasa aneh. Ia belum pernah mengalami perasaan itu, perasaan yang mengoyak dada dan memaksa kedua tangannya terkepal erat.

Dengan

Pixie

Halo halo! Ada yang baper di sini? Kalau Max mau nikahin Gabriella, kalian merestui enggak? Tulis jawaban kalian di kolom review, ya...

| 1
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (3)
goodnovel comment avatar
Indah Carolina
aku menangis
goodnovel comment avatar
SK Celey
baper banget
goodnovel comment avatar
Rina Abadi
dia x layak utk gadis tu,kenangan pahit tu bakal menjadi penyiksaan dan membuat gadis x rasa bahagia serta x tulus menjd isterinya yg baik
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status