Share

Cinta Cita ~ 20

“Makasih,” ucap Arya ketika baru memasuki mobil dan memasang sabuk pengaman. “Makasih karena sudah ngasih kesempatan buat aku, Cit.”

“Aku nggak ngasih “kesempatan”.” Cita meralat cepat, agar Arya tidak salah paham. “Aku cuma mau kita bicara lagi, karena masih ada yang nggak sreg.”

Napas Arya terbuang panjang. Ia menjalankan mobil yang dipinjamnya dari Chandi dengan perlahan dan keluar dari kediaman Lukito. Arya juga sempat bertemu Sandra dan berpamitan. Sikap Sandra sudah terasa sedikit hangat, meskipun masih tampak kesal pada Arya.

“Kita ke mana?” tanya Arya harus lebih hati-hati lagi dalam berujar. “Mau ke mall, atau—”

“Kita makan aja, di restonya kak Duta.”

“Oh di situ” Setelah menyadari restoran Duta tidak hanya satu, Arya kembali mengajukan pertanyaan. “Resto mas Dut yang di mana?”

“Yang searah sama rumah sakit papa.” Dua tahun lebih tidak menginjakkan kaki di Jakarta, Cita sedikit lupa dengan nama jalan. “Ambasador.”

“Resto mas Dut, semua namanya Ambasador, Cit,” terang Arya, te
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (11)
goodnovel comment avatar
Kenzien Yodha
aku suka ketegasan vita
goodnovel comment avatar
App Putri Chinar
laaahh aneh si Arya,kasihan sama Almira tapi istri sendiri dicuekin.padahal waktu itu cita lagi sakit juga.
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
Arya emang keterlaluan.. kasihan sama penderitaan perwmpuan lain tapi ga peduli sama perasaan Cita sebagai istrinya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status