Share

Bab 44. Kepergian Syakela

Ke Kampung Halaman

“Ya!”

Ucapan Wuri tentu saja mengundang banyak dugaan yang menjurus pada kemungkinan yang membenarkan tuduhan Renata. Wanita itu menggunakan nalurinya yang dia percayai tidak salah menilai orang.

“Apa kau juga menyukainya?” tanya Leo lagi, dan kali ini gadis itu diam haruskah dia menipu diri dan semua orang demi sebuah kepercayaan, apa mungkin sebuah kepercayaan didapatkan dari kebohongan?

Di saat yang sama dia tidak tahu apakah harus menangis atau tertawa. Lalu, dia melihat lurus ke arah dua orang yang seperti mendakwa dirinya dengan tuduhan bersalah.

“Kita berteman, tidak ada rasa suka seperti rasa seorang kekasih! Maaf, Dokter, aku harus pergi.”

Wuri baru saja hendak melangkah ketika Renata memegang lengannya, sambil berkata, “Kau berusaha lari?”

Wuri terperanjat, dia tidak menyangka wanita itu mencengkeram dengan kuku jarinya yang panjang, hingga dia refleks melepaskannya secara kasar, dan di saat itu pula seseorang melangkah cepat ke arah mereka.

“Ah!” pekik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status