Sekolah masih cukup di gemparkan oleh kedatangan Raynelle, tapi sebagian besar dari para siswa tidak tahu jika Si kaca mata yang selalu mereka buli dan putri dari pemilik sekolah itu adalah orang yang sama.Claire meletakan ponsel di meja cukup keras sampai-sampai Emma berjingkrak kaget karena suara yang ditimbulkan oleh Claire.Harper sendiri terihat santai sembari melihat kuku tangannya yang cantik, “Gadis itu merebut ketenaranmu dalam waktu yang begitu singkat Claire, dia hanya butuh waktu satu hari untuk membuat semua perhatian tertuju padanya, sedangkan kau butuh bertahun-tahun untuk melakukan itu.”“Berhenti menyulit emosiku, Harper! Aku sangat marah hari ini hingga rasanya ingin mencakar wajah perempuan itu sampai Chris tidak sudi mendekatinya lagi!”“Masih banyak Chris di dunia ini tapi kenapa kau hanya menginginkan satu Chris yang sudah memiliki pasangan secantik itu?” Sahut Emma, Harper sedikit mendongak menatap Emma kemudian menggelengkan kepala karena jawaban yang Emma lon
Pegangan Chris pada pinggang Raynelle semakin kuat agar dirinya tidak jatuh terpelanting akibat kecepatan motor yang dikendarai oleh Raynelle. Chris belum bisa memahami sosok Raynelle itu seperti apa, dan untuk apa kemarin Raynelle berpakaian nerd jika aslinya Raynelle adalah gadis yang sangat keras dan pemberani.Motor di rem mendadak oleh Raynelle tapi Chris tak juga melepaskan tangannya dari Raynelle meskipun mereka sudah benar-benar berhenti, Raynelle berbalik melihat Chris yang seperti orang ketakutan.“Apa kau sengaja terus memelukku seperti itu atau kau ternyata takut naik kendaraan bermotor?” ucap Raynelle.Chris buru-buru turun dari motor Raynelle sembari melepaskan helm dia memperbaiki tata rambutnya, “Bagaimana bisa pria setampan diriku takut menaiki kendaraan beroda dua ini.” sahut Chris.Raynelle berdecih mendengar kenarcisan yang dimiliki oleh Chris. “Tapi ini dimana?” Chris celingukan, tapi segera berlari ketika Raynelle telah berjalan beberapa meter di depannya, “Hei
Shower mengalir membasahi tubuh Raynelle dibawahnya, air hangat yang membasahi tubuh Raynelle membantu Raynelle merilekskan diri dari kegiatan hari ini. Darah pria tadi sungguh menjijikkan, jadi Raynelle harus benar-benar membersihkan badan sebersih mungkin agar tidak ada kotoran yang menempel.Saat ini baru pukul setengah satu dini hari, Raynelle merasa sedikit lelah seharian tidak mendapatkan istirahat yang cukup walaupun hal itu sudah biasa diterima Raynelle selama bertahun-tahun.“Untuk apa kau datang ke kamarku malam-malam begini?” Raynelle yang menggunakan jubah mandinya mengambil hair dryer membelakangi Laurent.“Tentu saja menemui sepupuku yang sangat cantik ini.”“Kau bilang tidak tertarik denganku.” sahut Raynelle.Laurent terkekeh sembari memberikan sebuah box yang cukup besar pada Raynelle, “Kemarin kau ulang tahun aku tidak sempat memberimu hadiah karena berada di luar negeri, tapi sekarang aku
Pintu tiba-tiba didorong cukup kuat dari luar membuat Chris dan Raynelle yang berada dibaliknya terdorong hingga jatuh saling tindih dengan Chris, wajah marah Claire menatap kedua orang itu dengan marah di susul siraman air mineral yang membasahi rambut Raynelle kemudian.Chris segera bangkit mendorong Claire dengan keras sampai bahu perempuan itu menghantam dinding, tapi Raynelle terlanjiur basah akan siraman air yang Claire berikan.“Kamu tidak apa-apa?” Chris membantu Raynelle berdiri, Raynelle melirik Claire dengan pandangan merendahkan.“Chris!” seru Claire menahan kesal.Chris berbalik menatap Claire marah, “Apa yang kau lakukan!” bentak Chris.“Apa yang aku lakukan tentu saja menyingkirkan jal*ng ini untuk segera menjauh darimu, kenapa kau masih tak paham juga jika dia hanya memanfaatkanmu!” balas Claire.Suara keras Claire mengundang beberapa orang untuk menonton keributan yang terjadi,
Nafas chris terengah engah tubuhnya telentang di tempat ia berlatih bersama Raynelle, namun gadis itu sendiri dengan santai meneguk air putih mengabaikan Chris yang kelelahan. Chris menoleh melihat Raynelle yang duduk menatapnya.“Aku mengakui kekalahanku.” ujar Chris mengalah.Raynelle terkekeh, “Aku pikir kau yang paling jantan untuk melawanku.” sahut Raynelle.Chris duduk menghadap Raynelle, “Bagaimana bisa sebagai seorang perempuan kau sangat kuat?”“Hanya perlu berlatih dan terus berlatih.” jawab Raynelle seadanya.Chris turun dari tempatnya saat itu mengambil botol air mineral namun botol itu langsung di sambar oleh Raynelle, “Aku ingin minum, apa kau ingin aku mati kehausan?”“Bagiku kau tidak akan mati semudah itu jadi ambil air ini jika kau ingin aku memberikannya padamu maka kau harus berusaha mengambilnya sendiri.”“Hhh..” Chris menghela naf
Suara gelas yang saling di adu pelan terdengar dentingan sekilas, cairan kebiruan dari gelas Raynelle bergoyang ketika si pemilik sedikit menggerakkan gelas miliknya sebelum meneguk minuman tersebut.Chris meletakan gelas ke meja lalu menatap Raynelle yang hari ini memakai pakaian serba hitam dengan paduan celana panjang. Raynelle memang selalu berpakaian dengan lengan panjang, jadi tak mengherankan.“Kau dari mana?”Kedua bola mata Raynelle melirik Chris sembari tersenyum tipis menggerakan cairan dalam gelas yang dia pegang.“Dari membunuh seseorang.” katanya.Chris terkekeh, “Kau sangat pandai bercanda lalu apa kau pikir aku akan mempercayainya?”Raynelle menoleh menyimpan gelas ke meja, “Jika tidak mempercayaiku mengapa kau bertanya?” tanya Raynelle balik.“Tidak menyenangkan tanpa sebuah pertanyaan bukan? Lagi pula kau tidak mengatakan apapun dari tadi.”“Yah itu benar karena aku sedang berpikir apakah orang yang aku cabut nyawanya hari ini telah masuk neraka atau berkeliaran beba
“Chris!” Seru Andrew.Chris menoleh berjalan menghampiri tiga teman yang lain dan duduk bergabung bersama mereka.“Dimana Raynelle, Kau tidak datang dengannya hari ini?” Tanya Ben.“Dia ada kelas.” jawab Chris seadanya.Martin duduk di dekat Chris dengan posisi menghadap pria itu. “Apa kau berencana mengajak Raynelle ke acara nanti malam?” tanya nya.Chris menoleh, “Astaga, aku lupa mengatakannya semalam,” Ucapnya dengan pura-pura kaget lalu menambahkan, “Aku akan mengatakannya nanti.”Martin menggeleng, “Apa kau yakin mengajak Raynelle, atau kau benar-benar suka dengan gadis itu, aku dengar dari Ben semalam kalian datang di bar.”“Itu tidak disengaja, aku tidak memiliki janji temu dengan Raynelle tapi mengenai suka aku rasa sekarang belum bisa mengatakan pada kalian.”“Woho, Chris kita mulai bermain rahasia.” sahut Andrew sambil tertawa.Chris memutar bola matanya malas. “Dan kau yang tak punya malu bermain seks bebas di dalam klub, di mana banyak orang yang bisa saja melihat kelakua
Raynelle berdiri di depan cermin menatap pantulan diri yang menggunakan dress diatas lutut berwarna hitam dengan lengan transparan dipadukan sepatu heels yang cukup tinggi menambah postur tinggi badan Raynelle yang memang sudah tinggi.“Kenapa kau berdandan sangat cantik hari ini?”“Tentu saja aku harus cantik, bahkan tanpa berdandan pun aku tetap cantik.” Jawab Raynelle sebelum berbalik menatap Laurent, melewati pria itu untuk menuju koleksi perhiasan aneka jenis model yang pernah Raynelle beli tapi yang menjadi pilihan Raynelle hanya sebuah kalung silver dengan bandul berlian berwarna biru laut.Kemudian berbalik ke arah Laurent lagi, “Apa aku terlihat sempurna?”“Kau tampak mengerikan.” sahut laurent, Raynelle berdecih.“Sekarang aku tidak heran mengapa kau sering dicampakan oleh wanita karena penglihatanmu sangat buruk mengenai tampilan wanita, aku rasa kau harus periksakan matamu ke dokter lebih dulu sebelum menilai penampilan wanita.” cibir Raynelle.Sekarang Raynelle keluar dar