Share

17. Tatapan dan Maknanya

Dalam beberapa titik, aku memikirkan kemungkinan untuk membiarkan perasaan itu masuk. Alex, aku lemah pada tatapannya. Ada yang beda di sana, ia terlihat membutuhkan seseorang. Aku pikir, jika memang kami di takdirkan seperti yang dia bilang, mungkin segalanya akan lebih mudah.

Bersama keinginan itu, ada keraguan besar di hatiku. Aku merasa dia bukan orangnya. Pengganti lelaki yang telah kucintai seumur hidup. Jika aku harus menemukan seseorang yang akan lebih kucintai nantinya, Alex bukanlah orang yang tepat. Lelaki itu menyimpan banyak hal, ia tidak bisa ditebak.

Aku bahkan belum menemukan alasan, mengapa dia terus mengusikku dan membuat hatiku bimbang.

"Kita sudah sampai," suara lelaki itu membuyarkan angan yang berlalu lalang di dalam kepalaku.

"Terimakasih," aku berujar tenang, lalu melepas seatbelt bersiap turun dari mobil.

Entah bagaimana, aku berakhir diantar pulang olehnya. Setelah bertatap lama dalam ruangan kosong, suasana canggung menghantui kami. Aku tidak tau harus ap
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status