Share

Cinta Pandangan Pertama CEO dingin
Cinta Pandangan Pertama CEO dingin
Author: Edeline_Malika

Arthur Miller

"Apa kau sudah menemukan gadis yang ku maksud ?" Tanya Arthur pada Asisten nya.

"Maaf Tuan muda,saya dan tim belum menemukan nya," Ucap Bobby sambil menundukkan kepala nya.

Arthur yang biasa di panggil Ar pun , menghembuskan nafas nya panjang dan menatap tajam Asisten nya.

"Apa yang kau pikirkan,sehingga pekerjaan mu menjadi lamban !" ketus Ar,sambil berjalan meninggalkan Bobby sendirian di ruangan tersebut.

Bobby pun menghembuskan nafas nya panjang,dan menghubungi tim nya,untuk menanyakan perkembangan pencarian gadis incaran Tuan muda mereka.

"Tuan muda akan menghabisi kita ,jika kita tidak bisa menemukan gadis itu !" Ketus Bobby pada tim nya.

Bobby pun mematikan sepihak panggilan nya dan memijit kening nya yang terasa berdenyut, berdenyut karena tidak bisa menemukan gadis Tuan muda nya ,dan pusing karena Tim nya juga tidak bisa menemukan gadis tersebut.

Ya Arthur miller saat sedang mengunjungi ressort nya yang berada di Spanyol bertemu dengan gadis cantik ,yang langsung membuat nya tidak berkedip selama beberapa menit,dan fokus tatapan nya hanya pada gadis itu saja .

Bianca Stefano , Putri tunggal Mateo Stefano,Seorang gadis cantik ,lembut dan sedikit galak ,ketus .

Dia terkenal dengan kecantikan nya ,namun juga sedikit ketus.

Beberapa minggu lalu,dia dan sepupu sekaligus sahabat nya berlibur ke Spanyol,mereka menghabiskan liburan kampus nya ke Spanyol .

"Apa kau akan pergi lagi ?" Tanya Papi Mateo pada Bia yang hendak pergi keluar Mansion mereka.

"Papiiiiii," Teriak Bia pada papi nya.

Bia berlari menuju ke arah papi nya dan memeluk papi nya.

"Kenapa tidak memberi tahu anak sendiri ,jika sudah berada di Mansion,hem?" Tanya Bian pada Papi nya.

"Karena anak ku,tidak pernah bertanya kapan papi nya pulang,dia hanya sibuk dengan sepupu nya itu Tara Stefano !" ketus papi Mateo.

Bia pun terkekeh mendengar protesan papi nya,dia memeluk erat papi nya ,dan menatap wajah yang belum terlalu tua yang sangat dia sayangi tersebut.

"Maaf papi," Ucap Bia lembut penuh penyesalan .

"Tidak masalah,asal hari ini ,temanin papi seharian,hem?" Ucap Mateo pada putri semata wayang nya.

Bia yang mendengar ucapan papi nya pun mengangguk kan kepala nya dan memeluk papi nya .

"Jika kalian pergi berdua,lalu aku bersama siapa ?" Ketus Tara Stefano yang baru memasuki Mansion Mateo.

Mateo yang melihat dan mendengar ucapan ketus sahabat sekaligus sepupu anak nya Tersebut pun, merentangkan kedua tangan nya ,Tara pun tersenyum ,dan berlari ke pelukan Papi Mateo nya .

"Papi ,apa aku bukan anak papi , Hem?,kenapa papi hanya mengajak nya ? lalu aku?" Ucap Tara protes dengan papi Mateo nya .

Mateo yang mendengarkan protesan Tara pun, menggelengkan kepala nya dan tersenyum menatap kedua gadis yang sangat dia sayangi.

"Bisakah kalian menjadi gadis yang lembut dan sedikit kalem! papi pusing melihat kalian," Ucap Mateo sambil berjalan meninggalkan Bia dan Tara .

Bia dan Tara yang melihat kepergian papi mateo pun , saling menatap dan beberapa detik kemudian tertawa terbahak-bahak.

Mateo yang mendengarkan tawa mereka pun tersenyum sambil menggelengkan kepala nya.

"Anak nakal !" Gumam Mateo sambil membuka pintu kamar nya dan masuk ke dalam kamar nya.

*

Sementara di Sebuah Mansion yang sangat Mewah Ar sedang berada di halaman belakang nya bermain biliard bersama sahabat nya, Richard.

"Bagaimana pencarian gadis mu itu?" Tanya Richard pada Ar yang sedang fokus memukul bola biliard nya.

Ar pun menghembuskan nafas nya kasar ,dan menatap Richard.

"Aku pasti menemukan nya,entah hari ini,besok, atau lusa bahkan kapan pun,aku pasti bertemu dengan nya." Ucap Ar sambil membayangkan senyum ceria Bianca yang di lihat nya waktu di Spanyol .

"Semoga hari itu segera hadir,karena jika tidak kasihan Asisten mu beserta Tim mu yang akan mendapat kan amukan tidak jelas dari CEO dingin tidak tersentuh seperti mu," Cibir Richard sambil memukul Bola biliard nya.

Ar pun terkekeh mendengar perkataan sahabat nya Tersebut ,dan meminum kopi yang sudah di sediakan Maid nya .

*

Setelah selesai bersiap-siap ,Mateo beserta dua orang gadis kesayangan nya pun ,berniat mengunjungi salah satu pusat perbelanjaan di kota tersebut.

Mateo sangat jarang bersama putri dan keponakan nya,jadi jika dia pulang,dia akan menghabiskan waktu nya untuk kedua gadis cantik nan judes Tersebut.

"Hari ini,uang papi akan kita habis kan,benar kan Tara ?" Ucap Bia pada Tara .

Tara yang memang tidak terlalu boros seperti Bia pun hanya menganggukkan kepala nya ,dan mengiyakan perkataan adik sepupu nya Tersebut ,dari pada dia mendengar ocehan Bianca.

"Sayang,pilih lah beberapa barang kesukaan mu, papi memang ingin membahagiakan kalian hari ini," Ucap Papi Mateo lembut pada Tara .

Tara hanya tersenyum dan menggeleng kan kepala nya, lalu memeluk papi Mateo nya Tersebut.

"Pi ,dengan kasih sayang papi yang berlimpah dan tidak membedakan aku dengan Bia saja itu sudah cukup." Ucap Tara tulus pada Papi Mateo.

Bia yang mendengar Ucapan Tara pun memeluk erat sepupu nya Tersebut.

"Ini papi kita bersama ,oke ?" Ucap Bia Tulus pada Tara.

Tara pun tersenyum dan mengangguk kan kepala nya pada keluarga yang masih dia miliki saat ini, keluarga terbaik yang dia punya .

Mereka bertiga dengan di temani bodyguard nya pun berjalan mengelilingi Pusat perbelanjaan tersebut ,Bia yang memang Hobi berbelanja pun,membeli semua yang mata nya lihat .

"Lihat lah adik mu itu,sangat mirip seperti Mami kalian dulu,"Ucap Papi Mateo pada Tara .

Tara pun tersenyum dan mengangguk kan kepala nya ,lalu memeluk papi mereka ,dan menatap betapa gila belanja nya adik sepupu nya Tersebut.

*

Sementara Richard yang sedang mencari sesuatu di pusat perbelanjaan yang sama pun,tidak sengaja melihat seorang gadis yang dengan manja nya Tersenyum pada Ayah nya dengan di temani para bodyguard nya.

"Entah itu ayah nya atau gadun nya,yang pasti dia sangat cantik," Gumam Richard sambil menatap Tara sambil terus berjalan.

Puas berbelanja ,Bia dan Tara mengajak Papi Mateo ke sebuah pusat permainan.

"Oh come on anak-anak ,apa masa kecil kalian buruk? please , papi tidak setuju kalian bermain seperti bocah!" Ketus Mateo pada dua orang gadis cantik tersebut.

Bia dan Tara seakan tidak mendengarkan ocehan Papi nya,mereka terus membeli tiket,untuk bermain dengan bocah di sekitar mereka ,Mateo hanya bisa mengikuti gadis-gadis nya Tersebut dengan Tersenyum,sambil sesekali memotret kegiatan gadis tersebut .

Selesai bermain ,Bia dan Tara pun mengajak Mateo untuk makan ice cream ,Mateo yang memang berniat membahagiakan mereka pun , selalu menuruti kemauan dua orang yang sangat dia sayangi tersebut.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ananda Putri Sya'baniyah
So Excited ......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status