Bia yang ada jadwal kuliah hari ini pun terlihat buru-buru membereskan semua barang yang akan dia bawakan .
Karena mendengar suara berisik dari Bia ,Tara pun perlahan membuka mata nya ."Come on Bi ,kau sungguh berisik !" Ketus Tara pada bia..Bianca yang memang sudah terlambat pun ,tidak mau mendengar dan menjawab perkataan Tara pada nya,Selesai berbenah ,Bia menghampiri ranjang,dan mengecup pipi Tara ."Aku berangkat ," Ucap nya sambil berjalan keluar."Bawa bodyguard Bi,"Teriak Tara dari dalam kamar .Teriakan Tara percuma ,karena Bia mendengar ,namun tidak menjawab nya .*Ar yang sedang berada di dalam perjalanan pun ,mengerjakan pekerjaan nya melalui iPad nya,saat berada di lampu merah ,Mobil Ar dan Bia sejajar.Bia yang melihat anak-anak mengamen pun ,memanggil mereka dan membuka kaca mobil nya, lalu mendengarkan anak pengamen Tersebut bernyanyi.Bia Tersenyum menatap wajah mereka satu persatu ,Bobby yang tidak sengaja melihat Bia pun ,langsung mengatakan nya pada Bos nya ."T-tuan muda ,gadis anda ada di samping mobil kita ," Ucap Bobby terbata pada Ar .Ar yang mendengar kata gadis nya pun, spontan melihat ke arah pandang Bobby , Perlahan Ar menaikkan sudut bibir nya dan Tersenyum menatap senyuman indah dari Bianca ."Sangat baik dan tulus," Gumam Ar sambil menatap gadis tersebut ."Saya akan turun ,dan meminta nomor ponselnya Tuan," Ucap Bobby membuka sabuk pengaman nya."Tidak ," Ucap Ar datar .Bobby menghentikan pergerakan nya dan menunggu perkataan selanjutnya dari Bos nya Tersebut."Kau hanya perlu melihat plat mobil nya,jangan membuat nya takut," Ucap Ar pada Bobby sambil tetap menatap senyuman indah gadis nya Tersebut.Saat lampu merah sudah mulai selesai ,Bia buru-buru mengeluarkan lembaran uang merah ,dan memberi nya pada anak pengamen Tersebut,lalu melambaikan tangan,dan menutup kaca nya .Bobby membiarkan mobil Bia berjalan terlebih dahulu,dan mencatat Plat mobil Bianca .Ar Tersenyum menatap mobil yang sudah melaju di depan nya Tersebut."Berani nya kau mengusik ketenangan hati ku ,hem? Batin Ar dalam hati sambil menatap mobil yang melaju tepat di depan mobil nya .*Sesampainya di perusahaan nya Ar pun memasuki kantor nya dengan aura dingin ,namun sangat terlihat tampan ,dia berjalan lurus ke depan tanpa melihat ke arah kanan dan kiri .Sampai di ruangan nya,Ar pun membuka jas nya ,dan menaruh nya di kepala kursi kerja nya,lalu dia pun membuka laptop nya , dan menatap laptop tersebut.Tidak berselang lama ,Bobby mengetuk pintu ruangan nya ,dan Ar pun mempersilahkan nya masuk ."Permisi Tuan Ar,ini laporan tentang gadis anda Tuan," Ucap Bobby pada Ar .Ar pun menaikkan pandangan nya dan menghentikan kegiatan nya ,dan mengulurkan tangan nya untuk menerima laporan tentang Bianca .Ar membuka File Tersebut dan membaca nya."Bianca Stefano, Seorang mahasiswi ,What ? dia kuliah di kampus ku , putri Tunggal Mateo Stefano ,uh putri Tuan Stefano pemilik SF group ," Ucap Ar membaca informasi tentang Bia .Ar pun tersenyum dan menutup file tersebut ,dan menyuruh Bobby melanjutkan pekerjaannya ."Aku menemukan mu,gadis cantik ," Ucap Ar sambil melanjutkan pekerjaan nya .*Sementara di kampus nya ,Bianca yang telat pun ,tidak di berikan izin masuk .Dia memanyunkan bibir nya ,dan mengomel ."Lihat saja ,hem ,kapan aku akan menjadi istri pemilik kampus ini,akan ku pecat kau !" omel Bia sambil berjalan.Tara yang mendengar omelan sepupu nya pun menghampiri nya."Memang ku dengar pemilik kampus ini masih sangat muda dan tampan,siapa tahu doa mu terkabul ," Ejek Tara pada Bia ."Lain kali,lebih tepat waktu lah jadi perempuan ,oke ?" Ucap Tara sambil berlalu meninggalkan Bia menuju kantin kampus nya.Bia yang melihat Tara sudah berjalan di depan nya pun berlari kecil menyusul Sepupu nya Tersebut."Aku sangat tidak menyukai pandangan pria-pria ini pada kita ," Ucap Tara pada Bia sambil memakan makanan nya."Abaikan saja ,dan jangan di balas memandang mereka ,santai," Ucap Bia pada Tara .Tara pun mengangguk kan kepala nya ,dan memakan makanan nya dengan lahap .Selesai makan ,Tara yang memang tidak ada jadwal kuliah pun , mengajak Bia untuk berjalan-jalan .Bia pun menyetujui perkataan Tara ,Mereka berjalan di seputar Mall .Tanpa sengaja ,Bia menabrak seorang pria berjas yang sedang berjalan di dekat nya ."Ah ! ," Rintih Bia memegangi Bahu nya ,dan menundukkan kepala nya , menahan sakit .Tara pun langsung berjongkok dan melihat keadaan adik nya ."All Good ?" Tanya Tara cemas .Bia pun mengangguk kan kepala nya ,dan langsung berdiri ,dan melihat pria yang menabrak nya hanya jalan dengan langkah lebar nya meninggalkan dia begitu saja."Dasar !" Oceh Bia Sambil berjalan beriringan bersama Tara .Sementara ,yang menabrak Bianca tadi adalah ,rekan bisnis papi nya ,yang memang sengaja menyakiti Bianca dengan cara seperti itu.Setelah puas berkeliling ,Bia dan Tara memasuki restaurant kesukaan mereka dan memesan menu di restaurant Tersebut.Tidak berselang lama ,Ar dan Richard memasuki restaurant yang sama ,para gadis yang berada di restauran Tersebut berbisik-bisik sambil menatap Ar dan Richard."Ini lah malas nya aku makan di luar,kau lihat gadis-gadis itu?" Protes Ar sambil mendarat kan bokong nya di kursi tersebut.Semua berbisik tentang dua orang pria tampan yang Baru memasuki restaurant Tersebut."Norak," Ketus Bianca sambil menatap para gadis yang memandang tampa berkedip."Ya kau benar," Timpal Tara menimpali perkataan Bianca.Ar tidak mengetahui jika gadis incaran nya ada di restaurant yang sama dengan nya,karena memang sudah menjadi kebiasaan Ar untuk tidak menoleh ke kanan atau ke kiri."Memang dia pria tampan sih," Gumam Bia .Mendengar gumaman dari bia pun ,Tara menatap kedua manusia tersebut ,dan ya dia membenarkan jika mereka tampan.Selesai makan ,Bia dan Tara langsung keluar dari restaurant Tersebut .Prang !!!!!!Pelayan yang membawa kan minuman menabrak Bianca sehingga membuat baju nya basah kuyub ,Ar yang mendengar keributan pun menggelengkan kepala nya tanpa mau menatap ke sumber suara."Apa kau tidak bisa memakai mata mu ,Ha !" Teriak Tara memarahi Waiters tersebut .Tara terus mengomel , sedang kan Bia sibuk menutupi tubuh nya ,karena sangat malu , bagian dada nya tercetak jelas.Ar yang penasaran dengan amukan seorang gadis pun membalikkan badan nya ,dan melihat Bianca yang memanyunkan bibir nya sambil berjongkok menutupi dada nya .Ar pun menghembuskan nafas nya panjang dan mendekati gadis tersebut.dan menyodorkan jas nya pada Bia.Bia menatap Ar yang memberikan nya jas ,dan mengambil nya cepat,karena dia sangat malu dengan kondisi nya,setelah memakai jas nya ,Ar berjalan menjauhi gadis tersebut .***"Tampan,tapi sombong !" Gumam Bia sambil memakai jas Ar dan berdiri.Sementara Tara sedang berada di pose emosi nya ."Panggil Manager mu !"Ucap Tara sambil menatap tajam waiters Tersebut.Richard yang melihat aura marah Tara pun tersenyum ,menatap gadis cantik yang sedang mengomel tidak jelas."Menggebu-gebu," Ucap Richard pada Ar."Hum ,"Ucap Ar santai sambil menatap gadis incaran nya yang sedang tersenyum menatap Tara mengomel.Richard pun memandang Ar ,dan mengikuti arah pandang sahabat nya Tersebut."Kau menatap nya tanpa berkedip Ar," Ucap Richard ."Dia gadis itu," Ucap Ar santai sambil menatap Bia."Memang sangat cantik," Ucap Richard sambil menatap Bia."Dari dekat lebih cantik ,aku bahkan gugup saat memberikan jas ku," Ucap Ar sambil tetap menatap Bia.Richard yang tidak percaya dengan apa yang dia dengar pun,menatap Ar ,dan melihat wajah datar Ar yang sedang menatap gadis tersebut."Gugup? Arthur miller gugup?" Tanya Richard memastikan pendengaran nya yang tadi .Ar hanya m
Setelah pintu Lift terbuka , Bianca menelan saliva nya kasar dan mendadak gugup dengan kebohongan nya ,bagaimana jika Arthur miller Tersebut murka akan pengakuan nya ,kebohongan nya demi masuk ke perusahaan ini .Bia pun membaca Tulisan di pintu masuk Arthur ."Arthur miller ,CEO ,Oh tamat riwayat ku," Ucap Bia dalam hati.Sekretaris Ar yang menatap Bia pun menundukkan kepala nya dan Tersenyum ramah ."Tuan Ar sudah menunggu anda di ruangan nya nona," Ucap Sekretaris tersebut ramah .Bia pun mengangguk kan kepala nya dan menatap Tersenyum sekretaris Ar tersebut."Sangat cantik," Batin sekretaris Tersebut .Resepsionis yang mengantar Bia pun menundukkan kepala nya dan minta izin untuk kembali bekerja ke bawah ,Bia pun mengangguk kan Kepala nya .Lalu Sekretaris Ar mengetuk pintu ,Ar pun membuka tombol buka kunci dari remote kontrol yang berada di meja nya ,Saat pintu di buka oleh sekretaris nya , Sekretaris pun mempersilahkan Bia masuk ,Bia dengan gugup memasuki ruangan dengan interior
Sesampainya di Mansion nya ,Bia pun berlari masuk ke dalam Mansion nya dan mencari Tara ."Taraaaaaaa," Teriak Bia sambil menangis .Tara yang mendengar teriakan Bia pun mendadak cemas dan mencari Bia ,Bia yang melihat Tara keluar dari ruangan buku pun ,berlari memeluk kakak sepupu nya Tersebut dan menangis ."Kenapa?" Ucap Tara pada Bia sambil melerai pelukan Bia.Bia tetap diam dan menangis sambil menatap Tara .Tara pun mendadak panik dan menatap sepupu nya Tersebut."Katakan ," Ucap Tara panik ."A-aku berbohong Tara," Ucap Bia menangis.Tara pun mengeryit kan kening nya , lalu menunggu Bia bercerita .Bia pun menceritakan kejadian dari awal sampai akhir ,Tara yang mendengar ucapan Bia pun tersenyum sambil menghapus air mata adik nya Tersebut."Keberuntungan kan,kaya raya , tampan dan matang,apalagi?" Tanya Tara sambil tersenyum."Kau ini !" ketus Bia sambil pergi meninggalkan Tara yang tersenyum menyeringai.Tara pun menggelengkan kepala nya dan menatap Bianca ."Aku akan membuat
Bia pun menuruni tangga Mansion nya ,dan melihat Papi nya sedang berbicara dengan seorang pria ,Bia melihat punggung pria tersebut dan dengan malas Bia bergabung dengan papi dan pria tersebut."Sayang ,sini duduk lah ," Ucap Papi Mateo sambil menepuk sofa di samping nya.Ar pun menatap Bia yang berdandan tanpa polesan Make up sedikit pun,Bia memang sengaja melakukan nya,agar Ar merubah pikiran nya .Ar pun tersenyum dan menatap Papi Mateo ,Papi Mateo yang memang sudah mengenal Ar sedari kecil pun ,juga tersenyum saling tatap dengan Ar."dalam keadaan apapun ,putri mu sangat cantik om,aku sangat menyukai nya tanpa ada riasan sedikit pun di wajah nya." Ucap Ar sambil menatap Gadis incaran nya.Bia yang mendengar perkataan Ar pun ,memutar bola mata nya malas ,dan menarik nafas nya,lalu membuang nafas nya panjang ."Tahu begitu tadi aku berdandan menor,salah langkah !" Gerutu Bia dalam hati.*setelah nya mereka makan malam bersama di Mansion Bia,Ar makan dengan santai ,dan sambil sesekal
Setelah puas mengobrol dengan Papi Bia , Ar yang memang memiliki janji dengan Richard pun ,berpamitan pada keluarga Mateo ."Datang lah lagi ,jika kau memiliki waktu Ar," Ucap Mateo pada Ar.Ar pun tersenyum dan mengangguk kan kepala nya ,Ada respon positif dari Mateo ."Baik lah Om ,Aku pamit dulu ," Ucap Ar sambil berdiri ,lalu menatap Bia dengan tatapan lembut nya ."Aku pamit dulu ," Ucap nya pada Bia sambil menundukkan pandangan nya,karena Bia masih duduk,Bia pun menaikkan pandangan nya dan mereka saling menatap.Buru-buru Bia memutuskan pandangan mereka ,Ar yang melihat hal tersebut pun,tersenyum ,Lalu bersalaman dengan Mateo dan pergi dari Mansion Mateo .*"Dia memang sangat tampan ,Bi," Ucap Tara memuji Ar ."Hum ," Ucap Bia datar Sambil menghembuskan nafas nya panjang."Ya dia pria muda yang sangat sukses dalam segala Hal ,Terutama soal Attitude ," Ucap Papi Mateo sambil duduk di sebelah Bia ."Papi sangat menyukai nya ,Tidak ada orang tua yang akan menolak jika Ar sesopan i
Bia pun perlahan memasuki kamar pribadi Ar yang berada di hotel ini ,Lalu Bia melihat Ar yang sedang membuka jas nya,Ar pun menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya terlebih dahulu .Selesai membersihkan diri nya,Ar keluar menggunakan celana boxer pendek nya dan kaos oblong nya ,Bia menatap penampilan Ar yang seperti tidak biasa nya,bukan nya terkejut karena berbeda ,Bia di buat takjub dengan tampan nya Ar dengan hanya menggunakan Pakaian biasa nya."Cuci lah muka mu ,dan ambil lah kaos oblong ku di lemari itu," Ucap Ar menunjuk lemari nya .Bia pun melangkah kan kaki nya ,Bia yang risih kalau tidak mandi memilih untuk mandi saja ,Selesai mandi, Bia memakai kaos oblong Ar ,dan melihat ada Boxer Ar ,lalu memakai nya."Tidak buruk ,aku masukkan baju nya dan jadi ," Gumam Bia sambil menatap diri nya di cermin."untung Boxer nya yang pinggang nya karet ,kalau tidak ,maka akan melorot," Ucap Bia sambil terkekeh geli.Bia pun keluar dari kamar mandi ,Ar melihat penampilan Bia dari atas
"Aku tidak mau pulang dulu," Ucap Bia pada Ar saat mereka mau turun dan pulang.Ar mengerutkan kening nya, lalu menatap Bia dengan tatapan lembut nya."why ?" tanya Ar lembut.Bia pun menundukkan kepala nya,lalu menghembuskan nafas nya panjang,ia benar-benar tidak ingin kembali ke mansion nya untuk hari ini."Tidak mau saja," Ucap Bia santai .Ar pun kembali duduk dan menghembuskan nafas nya , lalu memeriksa Email dan Jadwal nya."ya sudah ,mari berjalan-jalan seharian di daerah ini, bagaimana?" ucap Ar menawar kan diri pada Bia.Bia pun tersenyum , lalu mengangguk kan kepala nya ,setelah nya mereka berdua turun terlebih dahulu untuk sarapan di hotel,setelah selesai sarapan, Bia pun tersenyum karena Dia akan menikmati keindahan daerah tersebut.Ar mengajak bia ke tempat yang hijau menatap pegunungan yang indah, lalu Ar mengajak Bia menaiki berbagai macam permainan .seharian mereka menghabiskan waktu mereka berdua,Akhirnya saat sore hari ,Bia dan Ar pun sedang berada di sebuah restaur
Setelah Mengobrol Panjang ,Akhirnya Ar Mengajak Bia untuk keluar ,Sekedar Jalan bersamaan .Awal nya Bia menolak,Namun Arthur memiliki Ide yang sangat Bagus agar bisa membuat Seorang Bianca Keluar dengan nya .Mereka berjalan-jalan di sekitaran Mall ,Melihat beberapa Toko Pakaian dan tas ,lalu sepatu."Aku cukup Kaya Kak ,Untuk kakak belanjain begini!" Ketus Bia menatap Datar Arthur ."Ya ,Aku Tahu ,Pilih lah ," Ucap Arthur menyuruh Bia Memilih Apa yang di sukai nya .Bia menatap Ar ,Dia akan mengerjain Ar dengan Pilihan termahal nya ."Aku mau Tas itu Kak ," Tunjuk Bia pada Tas yang Sangat Mahal Harga nya ."Ya , Ambil Lah ," jawab Ar lembut.Bia tercengang ,Pasal nya ,Harga tas tersebut ,Hampir 2 M harga nya ."Apa dia sangat Kaya ?" Gumam Bia pelan sambil menatap Ke Arah Tas yang dia Tunjuk .Ar hanya Fokus menatap Bia ,Wajah nya tidak pernah berpaling dari Gadis cantik tersebut ."Kenapa diam ?" Tanya Ar lembut.Dengan cepat Bia Menggelengkan Kepala nya , Di tatap nya wajah Tampan