Home / Romansa / Cinta Para Cassanova / 06 : Black Party

Share

06 : Black Party

Author: Ami Pradana
last update Last Updated: 2021-06-11 09:51:54

Rapat sudah berlangsung selama dua jam dan belum menemukan jalan keluar dari turunnya harga saham setelah batalnya pernikahan Ara yang mulai tersebar. Wajah dewan direksi mulai menunjukkan raut  kesal dan lelah membuat Kakek, Tante Geby dan Gavin yang berada dalam rapat itu mulai terpojok. Mereka harus membuat para dewan tenang dengan keputusan apa yang akan mereka ambil.

“Buat Ferdi dan keluarganya tersandung masalah, cari masalah sekecil apa pun yang bisa menyeret mereka pada unsur Pidana. Blow up beritanya, dan sogok media agar membuat Ferdy menjadi orang jahat sehingga simpati akan segera mengalir pada Ara,“ ucap Kakek Gavin menutup rapat yang mulai membuat ia lelah, mengingat usianya yang tak lagi muda.

“Baik akan segera saya laksanakan! “ jawab Damar

“Waktumu hanya 24 jam! “ Damar mengangguk pada perintah Kakek Gavin.

Keputusan final kakek Gavin membuat sebagian dewan mulai tenang dan  meninggalkan ruangan, kini yang tersisa hanya Gavin, Kakek dan juga Tante Geby.

“Kek, tolong jangan lakukan hal buruk pada keluarga Ferdy. Kemarin aku sudah menghajarnya habis-habisan dan aku rasa itu sudah cukup,” pinta Gavin

Kakeknya menatap tajam “Bahkan nyawanya saja belum tentu bisa mengganti kerugian dari turunnya harga saham perusahaan. Apakah kau tahu berapa banyak pegawai yang kita hidupi dan bisa kehilangan pekerjaan hanya karena saham yang terus anjlok padahal mereka juga punya keluarga juga yang harus di hidupi.“

“Tapi kek, karena kesalahanku kakak perempuannya bunuh diri,“ jelas Gavin

“Kakak perempuannya masih hidup dan tidak ada laporan kematiannya!“ sahut Damar.

Bak disambar petir Gavin merasa terkejut dan kecolongan. Bagaimana mungkin ia bisa begitu percaya mentah-mentah apa yang sudah di ucapkan Ferdy. Amarah kini mengalir di seluruh darah yang menjalar pada tubuhnya. Tangannya mengepal erat seolah akan melumat hidup-hidup Ferdy.

“Informasi yang aku dapat, selama kuliah di Jepang Ferdi adalah seorang playboy dan ia sengaja membatalkan pernikahan dengan Ara karena kini ia tengah dekat dengan janda pemilik TB Group,“ lanjut Damar masih dengan wajah dinginnya.

“Lanjutkan rencana seperti yang kakek bilang tadi, selebihnya untuk balas dendam yang lebih kejam aku yang akan melakukan eksekusi dan tolong kirim semua informasi tentang gadis yang sedang di dekati Ferdy,“ perintah Gavin dengan meninggalkan ruangan. Ia segera menuju apartemen Dava mencari sekutu pada rencana yang akan ia buat,  tanpa Arka si Pria dengan waktu 10 detik untuk membuat wanita jatuh cinta yang kini tengah berada di Italia.

“Kita akan menjalankan misi pembalasan malam ini!“

“Misi seperti apa itu?“ tanya Dava

“Perang Gerilya, kita akan masuk ke dalam pesta yang diadakan oleh kekasih baru Ferdi tanpa undangan. Mari bawa dia keluar dari sana dan beri dia pelajaran!“

“Wau pesta, pasti banyak gadis cantik di sana.“ Seketika spedometer semangat Dava naik begitu mendengar sebuah pesta.

Mereka mulai menjalankan misinya malam ini setelah Damar mengirimkan lokasi dan juga data mengenai wanita yang didekati oleh Ferdi. Mereka menuju ke sebuah hotel yang kolam renang dan tamannya sudah dibooking untuk pesta ulang tahun wanita bernama Dina ia adalah target Ferdi. Pintu masuk itu dijaga ketat oleh dua bodyguard besar yang mencoba menghalau mereka.

“Tunjukkan undangan kalian dulu jika ingin masuk!“ perintah salah satu bodyguard itu .

Dava yang berdiri di belakang Gavin mulai melangkah maju dan membuka kacamata hitam yang ia kenakan. “Kalian kenal aku kan? Aku datang untung bernyanyi di sini,“ kata Dava

Bodyguard yang mengenali betul bahwa Dava adalah artis terkenal mempersilahkan mereka masuk. Mereka di sambut dengan pemandangan aneh yang tak pernah mereka dapatkan pada pesta-pesta sebelumnya yang pernah mereka datangi. Ada banyak wanita berusia paruh baya tengah memakai bikini bahkan juga mengenakan costum nakal aneh, namun pria-pria di sini adalah pria muda dengan hanya bertelanjang dada.

“Apa ini pesta gigolo?“ tanya Dava pada Gavin.

“Sepertinya begitu,“ Jawab Gavin singkat.

“Buyar sudah imajinasiku mengenai pesta indah bertabur wanita cantik bergantikan pesta tante-tante girang!“ keluh Dava.

Begitu masuk mereka sudah di hentikan oleh beberapa wanita yang merupakan panitia acara.

“Tolong tanggalkan jas kalian dan letakkan di sini, yang boleh masuk hanya pria tanpa atasan!“ perintah dua wanita tua berusia 50 tahunan.

Mereka segera menanggalkan jas dan kemeja yang mereka kenakan. Kedatangan mereka sudah disambut tatapan penuh gairah wanita-wanita paruh baya begitu melihat otot-otot biseps dan abs pada tubuh pria gagah itu.

“Sebaiknya kamu pastikan tidak ada kamera di sini, jika sampai berita kedatanganku di pesta gigolo menyebar tamat riwayat karierku,“ bisik Dava pada Gavin.

“Iya, mereka pasti sudah memastikan tidak ada yang mendokumentasikan jika tidak ingin kehidupan mewah dan gelap para tante ini berantakan.“

Dari jauh Dava dan Gavin sudah menangkap sosok Ferdi bersama seorang wanita berusia 50 tahunan tengah berada di mini bar dekat kolam renang. Wanita itu sedikit gemuk, lemak jelas terlihat bergelambir dari tubuhnya yang hanya dibalut bikini. Tidak seperti sebagian besar wanita lain di sini yang menjaga betul bentuk tubuh dan perawatan wajah dengan uang suami-suami kaya mereka. Dina kekasih baru Ferdi adalah wanita yang cukup kuat sehingga membuat Ferdi tidak bisa terjamah oleh orang-orang suruhan keluarga Gavin agar memberikan pelajaran pada Ferdi.

“Ternyata kamu ada di sini, aku sudah mencarimu kemana-mana!” Gavin merangkulkan lengannya pada pundak Ferdi yang tengah duduk di samping Dina. Mata wanita paruh baya itu langsung tertuju pada Dava artis terkenal berwajah tampan yang ada di depan matanya sekarang berbeda dengan Ferdi yang tampak ketakutan berada di sebalah Gavin.

“Wau, sungguh kehormatan luar biasa seorang artis papan atas bisa hadir di pesta ulang tahunku,“ kata Dina

Dava segera mengambil tempat duduk di samping wanita itu dan menuangkan wiski ke sloki yang Dina pegang.

“Sebenarnya kami sedang mencari pria di sebelahmu ini. Dia sudah meninggalkan seorang wanita di pesta pernikahannya dan juga berbohong tentang balas dendam dari kakaknya yang sudah bunuh diri akibat kesalahan temanku,” terang Dava pada Dina.

“Jika itu benar maka perbuatannya sangat kejam!“ balas wanita paruh baya itu sambil menyodorkan sebuah rokok yang tertancap pada mulutnya untuk di nyalakan oleh Dava .

“Boleh kami membawa pria ini? Beberapa hari ini dia sudah bersembunyi di balik badanmu sehingga tidak bisa kami jangkau?“ pinta Gavin.

Dina tersenyum simpul sambil menyembulkan asap rokoknya, “Take one, give one!

Gavin dan Dava saling menatap memastikan siapa di antara mereka yang bisa dijadikan tumbal untuk pesta  meriah para tante di sini.

“Tolong jaga brengsek kecil ini! Aku akan berunding dengan Dava dulu,“ pinta Gavin pada Dina yang dibalas dengan senyuman tipis tanda mengiyakan permohonan Gavin. Kedua laki-laki itu kini berjalan beberapa meter menjauh dari Dina.

“Kamu saja yang tinggal jangan aku! Reputasiku bisa hancur jika sampai skandal pesta gigolo ini keluar, bukankah aku artis paling menguntungkan di manajemen stone? “ jelas Dava, sejenak Gavin berpikir,

“Tidak, aku yang harus membawa keluar Ferdi setelah kupastikan anak buahku membawanya aku akan segera menyusul untuk menolongmu,“ terang Gavin sambil menyentuh pundak Dava.

“Pastikan kamu cepat menyusulku!“ pinta Dava dengan wajah putus asa seperti tengah diserahkan pada kandang Singa. Setiap wajah wanita di sini seperti menemukan mangsa empuk pada kehadiran mereka berdua. Jika salah satu pergi maka mangsa itu kini semakin mudah untuk dikalahkan.

I’m gonna be in a depp shit!” guman Dava sambil menyilangkan kedua tangan di depan dada telanjangnya, “Sebaiknya kau cepat jika tidak ingin kesucian artismu ini ternoda!“

“Tenang, dan percayalah padaku!”

Mereka kembali ke meja Dina dan Ferdi, pria kecil itu tampak tak berdaya seperti tengah di jemput oleh Sang Malaikat maut. Gavin kini tengah mencengkeram tubuh Ferdi tak ubahnya elang yang tak ingin lagi kehilangan mangsanya, kedua pria itu perlahan keluar meninggalkan Dava disisi Dina yang tampak senang dengan mainan barunya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Cinta Para Cassanova   157 : Lima Tahun Kemudian (Tamat)

    Lima tahun Kemudian“Halo Kak Nay, apakah Arka ada di rumahmu sekarang? Beritahu padanya untuk cepat pulang,” kata Ara di dalam teleponnya.“Bukankah dia ada di rumahmu? Dia berkata bahwa Arka sedikit tidak enak badan dan akan membawakan vitamin.”Hening sejenak di dalam sambungan telepon, mereka mencium aroma licik dari kedua suami mereka. Ara segera menambahkan Arumi ke dalam panggilan grup WA.“Apakah Gavin dan Arka di sana sekarang?” tanya Ara.“Tidak, bukankah dia ada di rumah Gavin untuk bermain bilyard?”Tiga wanita di dalam sambungan telepon itu terdiam. Amarah menjalar dari ujung kaki hingga kepala mereka. Nayara yang sedang memegang pisau dapur segera mencacah timun di talenan dengan keras, Ara yang sedang mengulaskan pensil alis di wajahnya mematahkan pensil itu hingga menjadi dua, sementara Arumi yang sedang mengolesi roti dengan selai stroberi melahap langsung dua lapis roti sekaligus.Ara mendengus saat ponsel Ar

  • Cinta Para Cassanova   156 : Kekacauan

    Tiga hari kemudianAra sibuk membuat coretan di kertas putih dengan tatapan penuh antusias dari Nayara dan Gavin.“Bagaimana gaunnya tampak indah kan?”Ara menunjukkan hasil coretannya yang dibuat tak kurang dari lima menit.Gavin menggeleng, “Tidak, dadanya terlalu terbuka, buatlah seperti gaun Cate Maddleton waktu menikah. Tapi belahan dadanya jangan terlalu rendah.”Ara menghela nafas, ia kemudian membuat gambar lagi dengan inspirasi gaun pengantin Cate Maddleton namun sedikit ia rubah pada bagian bawah dan juga bagian lengan.“Seperti ini?” tanya Ara lagi.“Tidak-tidak, bagian roknya terlalu mengembang.”Ara kembali menyobek kertas itu, meremasnya dengan erat lalu membuangnya ke sampah. Ia kembali menggambar contoh baju pengantin dan menyodorkan kembali pada kakaknya.“Tidak, ini terlalu sederhana.”Ara yang jengkel akhirnya membanting pensilnya di me

  • Cinta Para Cassanova   155 : Persyaratan Nikah

    Gavin bergegas menuju gedung pusat Leaf Corp masih dengan pakaian kemarin yang lusuh. Ia hanya sempat membasuh wajahnya dengan air mineral, sebenarnya ia bisa saja menggunakan toilet di SPBU tapi ia belum terbiasa menggunakan toilet bersama selain hanya untuk buang air dalam keadaan mendesak.Begitu memasuki ruang kerja kakeknya Gavin terkesiap begitu mendapati bahwa Nayara sudah berada di dalam.“Apa yang sudah kakek katakan padanya?” tanya Gavin dengan wajah yang dingin.Nayara segera bangkit dari tempat duduknya dan meraih lengan Gavin.“Tenanglah, Kakek hanya menyuruhku untuk berkunjung.”Kakek Gavin mendengus dengan wajah yang acuh, “Apa kamu selalu punya pikiran buruk tentang kakekmu?”Gavin terdiam dan Nayara hanya mampu mengucapkan kata “Maaf” untuk mewakili Gavin.“Lihatlah penampilanmu sangat mengerikan hanya dalam tiga hari setelah memutuskan hubungan dengan keluargamu s

  • Cinta Para Cassanova   154 : Pernikahan Dava

    Di pagi hari Dava terus menyeret tubuh Gavin untuk bangun, Gavin bersikeras melawan tindakan Dava. Ia tetap menarik selimut dan memilih tidur kembali. Dava tak menyerah dan terus menyeret tubuh Gavin turun dari ranjang.“Aku masih mengantuk, ini masih jam enam. Apa yang kamu inginkan sebenarnya!” pekik Gavin jengkel.“Bantu aku membeli Jas baru, ini adalah harus pernikahanku. Aku tidak mungkin memakai jas yang lama. Antar aku juga membeli cincin pernikahan. Ayolah waktuku tidak banyak!”“Pergilah tidur, sepertinya kamu masih bermimpi!”“Cepatlah mandi dan jadilah saksi di pernikahanku!”Dava mendorong tubuh Gavin ke kamar mandi. Gavin tak punya pilihan lain kecuali mandi dan mengikuti perkataan tuan rumah.Sepanjang pagi ia merasa lelah karena mengantar Dava membeli jas baru di salah satu desainer dan juga ke toko perhiasan. Ia bahkan melupakan jadwal sarapan karena terus mengikuti Dava.

  • Cinta Para Cassanova   153 : Taruhan

    Arumi sampai di rumah ketika tengah malam, ayahnya sudah menunggu dengan penuh amarah di ruang tamu. Lampu ruang tamu yang sengaja di matikan membuat Arumi tidak menyadari bahwa ayahnya tengah duduk menatap dirinya yang berjalan dengan mengendap-endap seperti seorang pencuri.“Apakah kamu baru saja bersenang-senang dengan Dava?”Arumi terkejut pada suara berat yang baru saja menghentikan langkahnya .“A-ayah,” keringat dingin mulai mengucur di dahi Arumi. Saat lampu di nyalakan ia bisa melihat seringai dingin dari tatapan ayahnya .“Maaf ayah, aku terlambat datang. Ada acara pesta pernikahan teman.”“Oh, ada Dava juga kan di sana? Kenapa kamu masih saja mengekor pada pria itu. Bukankah kamu bilang akan pergi melanjutkan study ke Australia?”“Ayah, itu adalah keputusan yang aku buat dalam keadaan tidak jernih. Aku tidak bisa pergi ke sana lagi sekarang.”“Apakah itu kare

  • Cinta Para Cassanova   152 : Malam Pengantin

    Pernikahan berlangsung lancar, banyak pasang mata yang merasa iri pada visual kedua pengantin yang seperti pangeran dan putri dari negeri dongeng. Mereka bahkan berasal dari status tinggi yang sama. Saat Leaf Corp dan Sparkling Cosmetic bersatu, keduanya akan menjadi kekuatan bisnis yang besar. Kakek Gavin banyak mendapat sanjungan dari semua tamu bisnis tentang berapa beruntungnya ia mendapatkan cucu menantu dengan kualifikasi seperti Arka.“Aku merasa bahagia saat melihat pasangan Ara, tapi menjadi begitu jengkel saat menoleh pada pasangan Gavin,” keluh Kakek Gavin pada istrinya.“Kita sudah tua, kenapa kamu tak membiarkan mereka hidup dengan pilihannya masing-masing. Aku tidak ingin Gavin menjadi seperti Geby yang pada akhirnya memilih untuk tidak menikah. Aku sudah tua dan ingin mati dengan tenang tanpa memikirkan Geby dan juga Gavin akan menua sendiri.”Mendengar perkataan istrinya, urat tegang di wajah Kakek Gavin mengendur. Pandang

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status