Share

Bab 20

Penulis: Snow
Sudut Pandang Amelia:

Suara mobil-mobil Keluarga Wistara yang menjauh perlahan menjadi satu-satunya upacara perpisahan bagi dunia lamaku. Aku berdiri di dalam pabrik yang luas dan hening itu, bau mesiu dan darah masih menusuk tenggorokan, sementara selembar surat pengunduran diri yang terlipat terasa seperti beban berat di tanganku.

"Anggap saja ini pengunduran diriku dari hidupmu."

Kata-katanya bergema di ruang kosong yang dia tinggalkan. Tidak ada permohonan di matanya, tidak ada upaya terakhir untuk menguasai. Hanya akhir yang begitu letih dan mutlak.

Dia menatapku, dan untuk pertama kalinya dia benar-benar melihat diriku, bukan sebagai Amelia miliknya, bukan sebagai bayangannya, bahkan bukan sebagai musuhnya, tetapi sebagai sosok yang berdiri sendiri. Dan dia melepaskanku.

Kemenangan itu terasa hampa. Matius terluka dan ditangkap, ambisinya runtuh. Pria yang pernah kucintai baru saja menyerahkan seluruh dunianya lalu pergi. Sofia pun pergi, kembali kepada kakaknya yang bagaimanapun
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Cinta Pertama yang Tak Tergantikan   Bab 20

    Sudut Pandang Amelia:Suara mobil-mobil Keluarga Wistara yang menjauh perlahan menjadi satu-satunya upacara perpisahan bagi dunia lamaku. Aku berdiri di dalam pabrik yang luas dan hening itu, bau mesiu dan darah masih menusuk tenggorokan, sementara selembar surat pengunduran diri yang terlipat terasa seperti beban berat di tanganku."Anggap saja ini pengunduran diriku dari hidupmu."Kata-katanya bergema di ruang kosong yang dia tinggalkan. Tidak ada permohonan di matanya, tidak ada upaya terakhir untuk menguasai. Hanya akhir yang begitu letih dan mutlak.Dia menatapku, dan untuk pertama kalinya dia benar-benar melihat diriku, bukan sebagai Amelia miliknya, bukan sebagai bayangannya, bahkan bukan sebagai musuhnya, tetapi sebagai sosok yang berdiri sendiri. Dan dia melepaskanku.Kemenangan itu terasa hampa. Matius terluka dan ditangkap, ambisinya runtuh. Pria yang pernah kucintai baru saja menyerahkan seluruh dunianya lalu pergi. Sofia pun pergi, kembali kepada kakaknya yang bagaimanapun

  • Cinta Pertama yang Tak Tergantikan   Bab 19

    Sudut Pandang Leonardo:Sentuhan dingin bilah pisau di kulitku itu menjadi tamparan keras yang menyadarkanku. Itulah momen yang memutus sisa-sisa penyangkalanku.Selama seminggu, aku bersembunyi di penthouse, bukan sebagai raja di singgasananya, tetapi sebagai binatang terluka yang kembali ke sarangnya. Keheningan itu tidak lagi hampa, semuanya dipenuhi gema kegagalanku sendiri. Selama berjam-jam, aku berdiri di depan jendela, menelusuri jejak lampu-lampu kendaraan di bawah sana, masing-masing seperti pengingat bahwa kota ini terus bergerak maju tanpa aku.Aku tidak menyentuh laporan keuangan atau berkas intelijen. Bahasa mereka yang kering tidak mampu menangkap kenyataan yang akhirnya harus kuhadapi. Aku sudah kehilangan perempuan itu. Bukan karena kematian, tetapi karena kebutaanku sendiri yang begitu besar.Obsesiku selama berbulan-bulan kini terasa seperti penyakit, dan satu-satunya obat adalah menyerah sepenuhnya sampai rasanya seperti kehilangan anggota tubuh.Dalam keadaan hamp

  • Cinta Pertama yang Tak Tergantikan   Bab 18

    Sudut Pandang Leonardo:Penghinaan yang terjadi di gang malam itu membakar lebih panas daripada kemarahan apa pun yang pernah aku rasakan. Tergeletak di atas beton yang basah, dengan rasa darah dan kekalahan masih memenuhi mulut, sementara Amelia … Mel … berdiri di atasku sambil menodongkan pistol, itu adalah titik terendah yang tidak pernah aku bayangkan.Dia bukan hanya menolakku. Dia menundukkan aku secara fisik, melucuti aku, lalu meninggalkan aku terpuruk di tanah. Ingatan itu seperti cap yang membakar harga diriku, luka yang berdenyut setiap kali jantungku berdetak.Selama berhari-hari, aku seperti badai yang terkurung di dalam penthouse. Aku merusak banyak hal, dari vas antik yang dulu pernah dikagumi perempuan itu, sampai gelas kristal yang dulu kami pakai untuk bersulang, juga monitor yang menampilkan laporan keuangan yang menunjukkan kesuksesannya yang terus berjalan.Aku mengamuk pada bayangan, pada kehadiran Margo yang selalu berhati-hati, pada dinding yang diam tetapi tera

  • Cinta Pertama yang Tak Tergantikan   Bab 17

    Sudut Pandang Leonardo:Kesadaran bahwa aku sedang dipermainkan, bahwa fokusku yang hanya tertuju pada Amelia membuatku tidak melihat langkah besar Matius untuk merebut kekuasaan, terasa seperti penghinaan yang jauh lebih menyakitkan daripada luka apa pun.Aku telah berubah menjadi pengalih perhatian. Aku, Leonardo Wistara, tidak lebih dari bidak dalam perangku sendiri, digiring seenaknya oleh perempuan yang justru sedang berusaha kukunci gerakannya.Amarah yang muncul setelahnya bukan amarah yang membara. Amarah itu dingin dan tajam, sesuatu yang harus kugunakan sebagai alat, bukan api yang dibiarkan meledak. Aku memanggil Margo ke ruang kerjaku, peta kota terbentang di depan kami seperti tubuh pasien yang siap dibedah."Cukup," kataku, suaraku datar, tidak lagi dipenuhi gejolak obsesif yang menguasai diriku selama berminggu-minggu. "Serangan personal terhadap Mel Rozak akan dihentikan. Berlaku sekarang juga."Margo menatapku, terkejut. "Bos Wistara?""Dia itu seperti nyanyian putri d

  • Cinta Pertama yang Tak Tergantikan   Bab 16

    Sudut Pandang Leonardo:Perjalanan pulang dari gala terasa kabur, penuh amarah dingin dan perasaan hampa yang sulit dijelaskan. Bayangan Amelia ... Mel ... masih tertanam kuat di pikiranku. Gaun hijau zamrud itu, gelungan elegan yang menampakkan lehernya, serta tatapan dingin yang sama sekali tidak memiliki kehangatan yang selama ini aku ratapi.Dia bukan hanya masih hidup, dia sedang bersinar. Dan dia menatapku seperti aku orang asing, bahkan orang asing yang menyusahkan.Sofia tidak mengucapkan sepatah kata pun sepanjang perjalanan. Ketegangan di antara kami begitu nyata, seolah-olah memenuhi seluruh ruang di kursi belakang Maybach. Begitu mobil masuk ke halaman rumah, dia keluar dari mobil dan memasuki rumah tanpa menoleh.Jarak di antara kami kini terasa seperti jurang, dan dengan kepastian yang membuat darahku membeku, aku tahu kalau adikku sudah memihak dengan mantap. Dia memilih perempuan itu.Aku langsung menuju ruang kerja. Keheningan ruangan menyambutku, kontras dengan kekaca

  • Cinta Pertama yang Tak Tergantikan   Bab 15

    Sudut Pandang Leonardo:Semua ini mengubah segalanya. Perang itu tidak lagi sekadar operasi sederhana melawan Keluarga Rozak. Semuanya berubah menjadi jaring rumit, dan adikku sendiri adalah salah satu simpul yang terjalin di dalamnya.Aku tidak bisa menyerbu markas Keluarga Rozak tanpa kemungkinan membahayakan dirinya. Aku juga tidak bisa langsung menanyakannya tanpa memperkuat kecurigaanku dan membuatnya berlari sepenuhnya ke pihak Amelia.Aku butuh strategi baru. Aku harus melihat Amelia yang baru ini dengan mataku sendiri. Sosok bernama "Mel Rozak".Kesempatan itu muncul dalam beberapa hari. Sebuah gala amal bergengsi di museum seni kota. Acara semacam ini biasanya dimanfaatkan oleh Matius untuk memoles reputasinya dan memamerkan bisnis legalnya yang baru. Intel menyebutkan bahwa orang-orang terdekatnya, termasuk konsultan strategi barunya, akan hadir.Aku akan datang. Bukan sebagai pemburu yang menerobos gerbang, tetapi sebagai hantu masa lalu yang kembali melangkah ke dalam hidup

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status