Share

Sentuhan tangan

"Selalu begitu! Seharusnya, kamu bilang dulu kalo mau menciumku," ujar Arini meletakkan makanan tersebut di atas meja.

Saka menyeringai. Perlahan, ia mulai memeluk arini dari belakang.

"Jika aku ingin menciummu sekarang, apa kamu mengijinkannya?"

Arini berbalik. Tanpa banyak buang waktu, ia melepas tangan saka dan menyuruhnya untuk duduk.

"Hilangkan dulu pikiran mesum kamu ini. Dari tadi siang, perut kita kosong dan sudah seharusnya kita memberikan tenaga. Ok!" pinta arini yang membuat saka tersenyum tipis."Katakan! Kamu mau makan yang mana? Biar aku ambilkan untukmu!"

Saka menghela nafas. Kedua matanya berputar menatap makanan yang ia masak sendiri.

Sesaat, ia menoleh. Menatap Arini yang masih berdiri di sampingnya. Wajah arini yang manis dan imut mulai menyunggingkan senyum sembari menunggu sebuah jawaban darinya.

"Mau apa?" Arini mengernyit. Lentik indah bulu matanya seakan tak berhenti mengerjap saat saka berdiri mendekatinya kembali.

Jantungnya kian berdetak begitu kencang. Tata
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status