Sementara di kamar Nayla meringkuk dilantai.
Ia sempat membuka pintu sedikit agar bisa mendengar ucapan mereka, ia takut karena dirinya Indra jadi terluka.Ia sangat syok mendengar ucapan papanya Indra yang mengatakan bahwa Indra bukan anaknya lagi.ceklek..! pintu terbuka ia melihat Nayla meringkuk dilantai.
"Nayla...!
Kamu kenapa seperti ini..?" Tanya Indra ia langsung menggendong Nayla membawanya ke kasur, Indra ikut duduk di samping Nayla."Apa kamu mendengar ucapan papa tadi...?"
Ucap Indra, ia khawatir melihat Nayla hanya diam saja.Tidak lama terdengar suara isak Nayla menangis.Hiksss..hikss..hikss.Nayla menangis sambil menutup wajahnya."Nayla...!
Kamu kenapa menangis...?Tolong jangan dengarkan ucapan papa tadi ya.!" Ucap Indra. Ia membiarkan Nayla menangis, agar Nayla bisa meluapkan rasa kesalnya.Tak lama suara Isak tangis Nayla sudah tidak terdengar lagi.Indra melihat Nayla tertidur set"Nayla...!" Ucap Indra dan kita bersamaan.Mereka langsung menghampiri Nayla."Nayla lo sudah bangun..?" Tanya mita ia menggandeng tangan Nayla untuk duduk di sofa."Kalian pasti lapar..!Aku akan memesan makanan dulu ya.." Ucap Indra langsung mengambil ponsel nya dikamar.ketika hendak memesan makanan melalui ponselnya, ia mendapatkan pesan bahwa kartu debitnya telah diblokir.Ia memejamkan matanya, beruntung ia mempunyai uang Chash."Aku akan keluar membeli makanan..!Kalian tunggu saja disini..!" Pamit Indra.Mita dan Nayla mengangguk."Nayla..!Kenapa lu cepat sekali bangunnya..!" Tanya mita. Ia khawatir Nayla mendengar percakapan dirinya dan Indra."Jadi mau nya bagaimana..?lu mau lihat gue tidur selamanya..!" Celetuk Nayla."Bukan begitu maksudnya Nayla..!Tadi Indra bilang lu kelelahan..!Makanya gue tanya, kenapa lu bangun.?"Deg.."Apa Indra menceritakan semuanya, tentan
Tok..tok..tok..!Ceklek..Indra membuka pintu kamar."Nayla..!Ayo masuk.." Ucap Indra.ia melihat Nayla berdiri didepan kamar, tapi tidak masuk."Kamu mau ke mana..?"Ia melihat koper di lantai, dan juga melihat Indra mengeluarkan isi lemarinya."Mulai besok, aku tidak tinggal disini lagi.Besok aku akan memulai hidup baru..!"Ucap Indra kembali masuk, Nayla mengikutinya dari belakang."Sini aku bantu..!Memang kamu mau tinggal dimana..?"Tanya Nayla membantu Indra memasukkan baju Indra ke dalam kopernya."Sementara waktu aku tinggal bersama temanku..!Setelah mendapatkan pekerjaan aku akan mencari sewaan rumah..!" Sahut Indra.Nayla mendengar perkataan Indra berhenti sejenak dari aktivitasnya."Indra..!" Panggil Nayla.Indra menengok kearah Nayla."Iya..!Ada apa..?" Indra melihat Nayla berhenti memasukkan bajunya ke dalam koper."Sebaiknya kamu turuti saja kema
"Maaf, sayang..!"Nayla mendengar indra memanggilnya sayang, tersenyum malu."Pergilah keluar aku mau tidur..!" Ucap Nayla.Ia langsung naik ke kasur merebahkan tubuhnya.Ia menarik selimut menutupi seluruh tubuhnya agar Indra tidak melihat wajahnya.Entah mengapa ia sangat senang jika dirinya dipanggil sayang oleh Indra."Apakah aku boleh tidur bersamamu..?" Ucap Indra menggoda Nayla.Mendengar ucapan Indra, Nayla membuka selimut nya ia memicingkan matanya."Hehehe aku hanya bercanda..!Baiklah aku akan tidur di sofa..!" Ucap Indra.Ia mengambil selimut dan bantal yang tersimpan di lemari.Ia melangkah menuju keluar, di depan kamar Indra dan Mita bertabrakan.Bugh..!"Aww...aduh, sakitnya.." Ucap Mita memegang bokongnya.Mita jatuh terduduk akibat menabrak tubuh indra."Kalau jalan hati -hati Mit..!Kamu Gak apa-apa..?" ucap Indra membantu Mita berdiri."Kamu kenapa tiba tiba ada di dep
Suaminya melihat gerak gerik dari monitor kecil dari dalam kamar.Pak Wibowo tersenyum melihat kepergian mereka."Mah...! Sudahlah..!"Kemudian suaminya membisikkan sesuatu di telinga istrinya.Istrinya langsung berhenti menangis dan menoleh kearah suaminya."Papa serius..?"Suaminya mengangguk."Papa jahat..!Kenapa papa tidak memberitahu mama sebelumnya..?" Ucap istrinya kembali menangis memukul dada suaminya."Sssstttt..!Jangan keras keras..!"Nanti ada yang mendengar jalankan peran mama seperti sangat sedih kehilangan Indra dan menganggap Bella jadi anak mama..!" Ucap suaminya. Istrinya mengangguk setuju."Papa kenapa tidak memberitahu mama sebelumnya..?" Tanyanya penasaran, pasalnya kemarin ia bersikeras ingin menikahkan anaknya dengan Bella."Tiga hari yang lalu, papa tidak sengaja mendengar percakapan ibu nya dan Bella. Mereka datang untuk balas dendam kepada kita atas kematian ayahnya dan a
Lalu ia mengangguk pelan, Nayla kembali menyiapkan sarapan dan meletakkan nya di meja.Tak lama muncul Indra yang sudah rapi dengan pakaian nya langsung duduk di meja makan, Nayla melihat Indra tanpa berkedip.“Kenapa kamu melihat ku seperti itu?” Tanya Indra.“Hah!! Oh tidak! Siapa yang melihat mu!” Sahut Nayla gelagapan.“Aku akan ke kamar, memanggil Mita!” Pamit Nayla, namun ketika hendak melangkah tangan nya di tahan oleh Indra.“Ada apa?” Tanya Nayla heran.“Tidak! Kamu cantik!” Ucap Indra sambil tersenyum, lalu melepaskan tangan Nayla.Nayla berjalan menuju kamar dengan wajah yang tersenyum menahan malu, mendengar ucapan Indra yang memujinya.“Ya ampun Mita!” teriak Nayla persis di telinganya. Sehingga membuat Mita yang tidur seketika terbangun.“Astaga Nayla! Lu kebiasaan deh!” Kesal Mita, ia kembali berbaring dan menutup wajahnya de
“Ayah!! Tolong dengarkan penjelasan Indra dulu ayah!!” Ucap Nayla yang mulai terisak.“Ayah, beri aku kesempatan untuk menjelaskan nya ayah. Setelah itu semua terserah ayah!” Ucap Indra pelan, ayah Nayla melihat ketulusan dari mata Indra sehingga membuat dirinya terenyuh.“Baiklah, jelaskan sekarang!” tegas ayahnya, Indra mengangguk lalu mulai menjelaskan yang sebenarnya terjadi di rumahnya. Sehingga membuat ayahnya Nayla hampir meneteskan air matanya mendengar penjelasan Indra.Ayahnya Nayla mengangguk mengerti, ia tidak menyangka ada orang tua tega membuang anaknya sendiri demi anak orang belum tahu asal usulnya.“Baiklah nak, ayah mengerti sekarang. Maafkan ayah yang sudah salah paham kepadamu..!” Ucap ayah Nayla merasa bersalah. Ayahnya berdiri dan duduk di sebelah Indra.“Kamu yang sabar nak, suatu hari nanti pasti orang tuamu akan berubah.” Ucap ayahnya Nayla, sambil mene
“Ya baiklah terserah ayah, yang penting ayah jangan terlalu cape.” Sahut Nayla. Indra mulai menjalan kan mobil nya dengan kecepatan sedang.“Oh iya, ayah mau tanya..?” Ucap ayah.“Tanya apa yah..?” Tanya balik Nayla.“Kalian kok bisa datang bersama..?” Tanya ayahnya bingung, sejak dari tadi ia ingin menanyakannya.“Sebenarnya itu..!” Ucap Nayla gugup. Ia melirik Indra meminta bantuan menjelaskan kepada ayahnya. Indra mengerti kode Nayla tersebut, ia mengangguk kepala nya pelan agar Nayla tidak khawatir.“Ayah..!” Panggil Indra. Indra melihat kegugupan Nayla.“Sebenarnya Nayla tidur di apartemen ku ! maaf kan saya ayah, sudah lancang membawa putri ayah ke apartemenku. Disana Nayla tidak sendiri, putri ayah bersama sahabat Mita menginap di apartemenku.” Ucap Indra menjelaskan kepada ayahnya Nayla.“Apa..!” Teriak ayah terkej
“Tapi pak, lecetnya juga tidak terlalu terlihat. Dan saya juga tidak mempunyai uang sebanyak itu.!” Ucap Mita.“Itu bukan urusan saya, salah siapa bawa motor tidak lihat kiri kanan. Kamu kira ini jalan nenek moyang mu..!” Bentak orang tersebut.“Kamu bekerja dimana..?” Tanya orang tersebut.“Aku penasaran dengan perempuan ini, ia sangat cantik, wajahnya saja tanpa makeup terlihat cantik..!” Batin Andrew. Dia adalah Andrew sahabat nya Indra, ketika ia mengendarai mobilnya, ada yang menyerempet mobilnya hingga tergores di badan mobil.“Saya bekerja di perusahaan xx pak.!” Jawab Mita. Andrew begitu terkejut mendengar bahwa perempuan yang ada di hadapan nya ini bekerja di perusahaan sahabatnya sendiri.“Aku sangat mengenal bos di tempatmu bekerja, aku akan bicara padanya.” Ucap Andrew. Baru pertama bertemu, Andrew sudah terpesona dengan kecantikan Mita. Walaupun ia sedikit tomboi,