Share

bab 4

"Ibu Nayla?" tanya driver ojek.

"Iya pak !" jawab Nayla.

Dari tempat kerja ke rumah Nayla memakan waktu kurang lebih 20 menit.

Setelah sampai depan rumah, tidak lupa Nayla membayar ongkos ojek. Kemudian masuk ke dalam rumah.

"Assalamualaikum.”

"Waalaikumsalam.” Sahut dari dalam

"Ayah sudah makan?" tanya Nayla

 setelah cium tangan ayah, dan langsung duduk di samping ayah nya.

"tumben Kaka pulang terlambat ?" Tanya ayah. Tapi tidak ada jawaban dari Nayla. Saat ayah menoleh ke samping ia melihat anak melamun.

"nak.." panggil ayah sambil menepuk pelan bahu anaknya. Seketika Nayla langsung tersadar.

"Hah ! eh iya ayah, ayah bicara apa tadi ?"

"Kamu memikirkan apa nak ? Kaka ada masalah ? dari tadi ayah perhatikan sedang memikirkan sesuatu." Tanya ayah.

"Maaf kan ayah nak ! ayah telah banyak membebankan kamu nak ! ayah merasa telah gagal jadi orang tua " Ucap ayah merasa bersalah.

Sekitar 1tahun kepergian ibunya. Ayahnya dinyatakan positif mengidap penyakit kangker limfoma, limfoma adalah penyakit yang menyerang organ tubuh seperti paru-paru atau usus. Harus segera di operasi, karena sudah menyerang paru parunya. Setelah operasi, setiap bulannya harus melakukan kemoterapi. Bahkan Nayla sering memberitahu ayah nya untuk berhenti menjadi sopir angkot, karena tidak tega melihat ayahnya. Tapi ayahnya tidak mau, karena menurut nya berdiam saja dirumah akan membuat dirinya tambah sakit.

"Ayah jangan bicara seperti itu ! ayah adalah, ayah terbaik untuk kakak. Ayah tidak pernah gagal jadi orang tua." Ujar Nayla sambil memeluk lengan ayahnya.

"Ayah jangan bicara seperti itu lagi ya !! ayah adalah tanggung jawab Kaka. Nayla tidak pernah merasa terbebani !" Ucap Nayla menahan air matanya.

"Tadi, waktu Kaka bersiap siap hendak pulang dipanggil pak doni, Kaka disuruh buatin kopi untuk  bos Nayla, Soalnya asisten nya ijin pulang cepat !! kebetulan juga Kaka masih disana." Ujar Nayla menjelaskan kepada ayahnya, agar ayahnya tidak salah paham kepadanya.

"Iya ! maaf kan ayah ya nak.."

"Ayah ! ayah tidak boleh minta maaf lagi, dilarang keras ! hehe." Ujar Nayla sambil cengengesan.

"Kaka mau mandi dulu ya ! bau keringat." Ujar Nayla melepaskan kan pelukan di lengan ayah nya.

"Iya nak." Sahut ayah. Kemudian ia berdiri menuju ke arah kamar.

Setelah sampai depan pintu kamar.

"Assalamualaikum." terdengar seseorang mengucapkan salam dari luar rumah.

"Waalaikumsalam." Sahut Nayla dan ayah nya bersamaan.

"Baru pulang de ? tumben pulang cepat dek ?"

"Iya kak ! hari ini Cafe nya tutup cepat kak. Kata nya ada urusan mendadak, maka dari itu semua karyawan di suruh pulang cepat semua." Jawab Ikbal sambil mencium tangan kepada ayahnya.

"Oh !" Ucap Nayla.

Nayla meletakkan tas nya di meja. Ia mengambil ponsel nya dari dalam tas, ingin melihat apakah ada pesan masuk.

"Astaga, baterai nya hampir habis ! ada pesan kak Doni masuk " gumam Nayla.

Saat ingin membuka pesan nya, tiba-tiba pons nya mati.

"Ya ampun ! kenapa aku bisa lupa membawa charger ponsel ku. Sebaiknya aku mandi saja dulu sambil menunggu baterai nya terisi." Ujar Nayla berbicara sendiri.

Kemudian Nayla bergegas menuju kamar mandi. Hanya butuh dua puluh menit untuk mandi. Seperti biasa rutinitas Nayla memasak makan malam untuk mereka bertiga, semenjak ibu nya meninggal ia lah yang menggantikan untuk mengurus rumah.

"Dek ! sebelum berangkat kuliah, makan dulu Kaka sudah masak !!" Ujar Nayla di depan pintu kamar yang masih tertutup.

"Iya kak ! baru selesai Shalat magrib kak, ini lagi siap-siap." Sahut Indra dari dalam kamar.

Nayla kembali ke kamar untuk melakukan Shalat magrib, sebelum nya ia sudah mengambil air wudhu.

Setelah selesai melakukan ibadah Shalat magrib, ia mengambil ponsel nya untuk membaca pesan dari Doni.

(isi pesan)

"Nayla apakah kamu sudah sampai rumah ??"

"Tadi anak nya pak bos atau si CEO baru bertanya tentang kamu."

"Apakah kalian pernah saling kenal sebelum nya ?"

"Iya kak ! alhamdulillah saya sampai dengan selamat. Saya belum pernah kenal sebelumnya pak !"

Setelah membalas pesan, Nayla keluar untuk makan malam.

"Ayah sudah makan ?" Tanya Nayla melihat ayahnya sudah duduk di kursi.

"Belum nak ! ayah baru saja duduk !!adikmu baru saja pamit berangkat kuliah." Jawab ayahnya.

Nayla nasi, lauk dan sayuran untuk ayahnya dan dirinya.

Tidak ada obrolan di meja makan hanya terdengar suara sendok dan garpu yang saling bersahutan.

Ayahnya tidak membiasakan anak anaknya untuk berbicara saat makan.

Setelah selesai makan dan memastikan ayahnya minum obat. Nayla kembali ke kamar dan begitu pun ayahnya.

"Selamat malam ayah !"

" Selamat Malam juga nak.."

Setelah menjalankan ibadah Shalat isya, Nayla naik ke tempat tidur, Nayla merebahkan tubuh nya hari ini cukup melelahkan bagi Nayla.

Nayla perlahan lahan memejamkan matanya mulai masuk ke dunia mimpi.

Dalam mimpi nya, ia melihat ada ular besar sedang melilit kursi di teras rumah, saat itu ia baru tiba di depan rumah. Ia berteriak keras ketakutan melihat ular itu. Ia berlari masuk ke dalam rumahnya untuk memanggil ayahnya.

"Ay--.." belum sempat memanggil ayahnya ia menabrak kaki meja.

bruuaaak

ia terjatuh dengan posisi tengkurap.

"Arrghhhh ! aduh sakit." gumam Nayla. Ia bangun, ternyata Nayla terjatuh dari tempat tidur.

"Astagfirullah ! pertanda apa ini ? semoga saja pertanda baik !” Ucap Nayla sedikit khawatir. Ia melihat kearah jam sudah menunjukkan pukul lima.

"Kenapa jam nya cepat sekali berputar ?" gumam Nayla.

Nayla berdiri dari tempat duduknya. Seperti biasa rutinitas Nayla setiap hari sama seperti hari-hari sebelumnya.

Di pagi hari memasak sekaligus untuk makan siang ayahnya dan juga untuk bekal makan siangnya. Nayla jarang membeli makanan di luar.

"Assalamualaikum ayah" pamit untuk pergi bekerja. Nayla mencium punggung tangan ayahnya.

"Ayah hati-hati dirumah. Ayah tidak boleh bekerja hari ini, ayah istirahat yang cukup saja dirumah. Ayah baru saja pulih, ayah tidak boleh terlalu cape."Ucap Nayla dengan lembut.

"Waalaikumsalam ! Iya nak, Kaka juga hati-hati dijalan." Sahut ayahnya.

Nayla mengangguk.

" Iya ayah.." Ucap nya dengan nada lembut. Nayla bergegas keluar seperti biasa, abang  ojol sudah menunggunya.

setelah menempuh perjalanan sekitar 20 menit, akhirnya Nayla tiba di depan tempat dimana ia bekerja.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
nugraha
mimpi ingin di lamar...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status