Share

Ikut ke Kampus

"Seperti itu lah Om kamu. Keras kepala kalau dibilangin. Mama tidak mau kamu juga seperti Om kamu."

"Iya Ma."

Marko diam dan kembali sibuk dengan sarapannya. Marko memilih diam karena nasib yang dialami omnya, itu pun juga dialami Marko. Yah, Marko mencintai Debi, namun cintanya terhalang status Debi yang sudah pasti tidak akan mendapatkan restu dari orang tuanya. Selain itu, baru saja Marko meyakinkan dirinya, tapi cintanya sudah langsung ditolak Debi.

Buru-buru Marko menghabiskan makanannya. Yah, Marko tidak ingin berlama-lama dan mendengarkan mamanya yang tengah ngomel. Biasalah, jika Om Rafa datang dengan masalah baru. Mamanya tidak akan berhenti untuk membicarakannya.

"Aku berangkat kuliah dulu Ma."

"Kenapa buru-buru?"

"Iya Ma, karena hari ini aku ada janji sama dosen pembimbingku. Aku berangkat dulu ya Ma."

Setelah Marko meminta izin. Marko langsung berjalan keluar dari dalam ruang makan.

Tap tap tap

Langkah Marko berderap keluar dari dalam rumah. Marko berjalan menuju mobilny
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status