Share

Bab 304

Author: Sierra
Usai berkata begitu, Vincent langsung melangkah pergi.

Andreas terdiam. Vincent berani mengabaikannya begitu saja?

Yuvi berujar dengan nada kesal, "Andreas, kamu kira kamu siapa bisa seenaknya suruh orang duel sama kamu? Vincent, maaf ya ini semua karena aku. Tunggu aku!"

Yuvi kembali mengejar Vincent.

Amarah Andreas makin memuncak. Dia langsung meraih sebuah bola basket dan melemparkannya ke arah punggung Vincent dengan penuh emosi.

Yuvi berteriak kaget, "Vincent, awas!"

Bola basket itu memelesat cepat dan hampir saja menghantam punggung Vincent. Namun saat itu juga, Vincent tiba-tiba mengangkat tangan dan menangkap bola yang terbang itu dengan satu tangan.

Vincent menoleh dan menatap Andreas yang menantangnya, lalu langsung berlari menuju ring basket.

Vincent menerima tantangan!

Dua pria idola Universitas Cestana akhirnya benar-benar akan bertanding!

Semua mahasiswa yang menyaksikan langsung di lokasi sontak menahan napas.

Andreas segera bergerak untuk mengadang Vincent dan berusaha
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 305

    Begitu Hana mendongak, wajah tampan penuh wibawa itu perlahan membesar dalam pandangannya. Hendro datang!Tubuh Hana langsung kaku. Kenapa Hendro bisa datang?"Hen ... Hendro, kenapa kamu ke sini?" tanya Hana dengan gugup.Hendro menatap Hana dengan ekspresi dingin tanpa menjawab apa-apa.Wenny membalas sambil tersenyum tipis, "Hana, aku yang menelepon dan suruh Pak Hendro datang ke sini."'Apa?'Hana sangat terkejut. Dia sama sekali tak menyangka Wenny sudah lebih dulu menelepon Hendro.Wenny berjalan mendekat ke arah Hana. Sepasang matanya yang jernih bersinar tajam. Dia berkata dengan nada dingin sambil tersenyum samar, "Hari ini, kamu dan Stella sudah menyiapkan pertunjukan besar. Tentu saja aku harus panggil Pak Hendro agar dia melihatnya sendiri!""Kamu tahu betul Andreas adalah tunangan Yuvi, tapi kamu malah dukung Stella mendekatinya dan melukai hati Yuvi. Bukan cuma itu, hari ini Andreas bahkan menyatakan cinta kepada Stella di depan umum. Kalian berdua juga membalikkan fakta

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 304

    Usai berkata begitu, Vincent langsung melangkah pergi.Andreas terdiam. Vincent berani mengabaikannya begitu saja?Yuvi berujar dengan nada kesal, "Andreas, kamu kira kamu siapa bisa seenaknya suruh orang duel sama kamu? Vincent, maaf ya ini semua karena aku. Tunggu aku!"Yuvi kembali mengejar Vincent.Amarah Andreas makin memuncak. Dia langsung meraih sebuah bola basket dan melemparkannya ke arah punggung Vincent dengan penuh emosi.Yuvi berteriak kaget, "Vincent, awas!"Bola basket itu memelesat cepat dan hampir saja menghantam punggung Vincent. Namun saat itu juga, Vincent tiba-tiba mengangkat tangan dan menangkap bola yang terbang itu dengan satu tangan.Vincent menoleh dan menatap Andreas yang menantangnya, lalu langsung berlari menuju ring basket.Vincent menerima tantangan!Dua pria idola Universitas Cestana akhirnya benar-benar akan bertanding!Semua mahasiswa yang menyaksikan langsung di lokasi sontak menahan napas.Andreas segera bergerak untuk mengadang Vincent dan berusaha

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 303

    Yuvi tertegun saat tangannya ditarik. Dia balas bertanya, "Justru aku mau tanya, apa maksudmu?"Andreas menatap ke arah Vincent, lalu kembali menatap Yuvi. "Kamu itu sebenarnya punya hubungan apa sama dia?"Yuvi sampai tertawa karena kesalnya. Dia langsung menepis tangan Andreas dengan keras. "Andreas, kita ini sudah batalkan pertunangan! Kamu punya hak apa untuk menanyakan hal seperti itu padaku? Jangan lupa, sekarang pacarmu itu Stella!"Stella sudah berlari menghampiri. Barusan saat Yuvi mengejar Vincent, Andreas malah ikut mengejarnya juga. Dia pergi mengejar Yuvi.Ini pertama kalinya Andreas terang-terangan mengejar Yuvi.Stella benar-benar kaget.Wanita itu menatap Andreas dengan ekspresi penuh rasa tidak terima.Namun, Andreas sama sekali tidak melihat ke arahnya. Dia hanya menatap Yuvi dengan tatapan marah. "Yuvi, jangan mengalihkan topik! Aku cuma mau tahu, sejak kapan kamu punya hubungan sama Vincent? Jangan-jangan kamu selingkuh di belakangku?"Selingkuh?Andreas sendiri yan

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 302

    Yuvi benar-benar terlahir sangat cantik. Kecantikannya itu seperti hasil didikan keluarga terpandang, di mana lembut, manja, dan bersinar alami. Setelah tanda lahirnya dihapus, siapa sangka di bawah sudut mata kanannya ternyata ada tahi lalat kecil. Yuvi benar-benar seperti seorang gadis manja yang memesona.Astaga!Semua orang di sekitar terus terperanjat. Wanita jelek ini, sekarang sudah berubah jadi wanita super cantik.Yang paling sulit memercayai hal ini tentu adalah Hana dan Stella. Pupil mata mereka mengecil seketika. Tanda lahir Yuvi benar-benar hilang?Ini tidak masuk akal!Wenny menarik kembali tangannya sambil berujar, "Selesai."Wenny mengeluarkan cermin kecil dan menyerahkannya ke Yuvi. "Yuvi, kenalan lagi sama dirimu sendiri ya."Yuvi menerima cermin itu dan melihat wajahnya di pantulan. Itu sungguh dirinya?Perlahan-lahan, tangannya terangkat dan menyentuh pipi kanannya. Setelah keterkejutan dan kebingungan berlalu, matanya tiba-tiba memerah.Selama ini, setiap kali kesu

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 301

    Begitu Hana mendongak, dia langsung melihat Wenny. Ternyata Wenny sudah datang!Senyuman Hana pun menjadi makin lebar. Inilah yang dia tunggu-tunggu. Wenny akhirnya muncul juga!Wenny berjalan mendekati Yuvi. Segera setelah itu, Yuvi langsung berujar dengan marah, "Wenny, mereka ini benar-benar keterlaluan. Bisa-bisanya memutarbalikkan fakta tanpa rasa malu sedikit pun.""Yuvi, aku sudah tahu semuanya," jawab Wenny sambil memberi Yuvi tatapan penuh arti, seolah-olah memintanya tenang dulu dan jangan emosi.Hana membalas sambil tersenyum, "Wenny, kamu datang tepat waktu. Teman baikmu, Yuvi, barusan bilang Pak Andreas suka padanya. Kamu percaya nggak sama omongannya? Setiap orang seharusnya tahu diri. Aku cuma mau tanya, menurutmu Yuvi itu jelek atau nggak?"Hana sengaja ingin mempermalukan Wenny.Wenny mengangkat alisnya yang rapi, lalu matanya yang jernih dan tajam menatap ke arah Hana. Dia membalas, "Menurutku, tentu saja Yuvi bukan wanita jelek. Sebaliknya, dia itu sangat cantik.""A

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 300

    Kalau Vincent punya pacar, apakah dia juga akan bersikap sehangat itu pada pacarnya?Ya ampun, apa yang sedang Yuvi pikirkan?Yuvi baru sadar sejak tadi pikirannya terus memikirkan Vincent. Wajahnya langsung memerah seketika.Sebenarnya, ada apa dengannya?....Malam itu Yuvi tidak tidur dengan nyenyak. Keesokan paginya saat pergi ke Universitas Cestana, dia pun datang terlambat.Ketika sampai di lapangan kampus, tempat itu sudah dipenuhi banyak orang. Di mana-mana ada bunga dan balon.Di tengah kerumunan, Andreas berlutut dengan satu kaki di hadapan Stella sambil memegang buket besar bunga mawar. "Stella, sejak pertama kali melihatmu, aku langsung jatuh cinta padamu. Maukah kamu jadi pacarku?"Stella mengenakan gaun cantik. Wajahnya terlihat bahagia dan manis ketika menatap Andreas. Dia lalu membalas sambil mengangguk kuat, "Aku mau."Andreas pun bangkit, lalu memegang wajah mungil Stella yang polos dan langsung menciumnya.Stella tersipu dan tersenyum malu. Namun saat matanya menangk

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 299

    Yuvi tentu juga mendengar makian pria kekar itu. Dia menoleh dan memandang ke arah Vincent.Wajah tampan Vincent yang dingin itu disinari samar oleh lampu jalan yang remang-remang. Dari jarak sedekat ini, Yuvi bisa melihat ada sisi remaja di wajahnya. Dia memang terlihat dewasa sebelum waktunya, tetapi sebenarnya usianya tidak jauh berbeda dengan Yuvi. Mereka sama-sama mahasiswa tahun pertama yang masih sangat muda.Wajah Vincent datar dan nyaris tanpa ekspresi. Sikapnya juga tertutup.Yuvi hendak berkata, "Kamu ...."Namun belum sempat kalimat itu keluar, bahunya tiba-tiba terasa ringan. Vincent sudah melepaskannya. Suaranya terdengar dingin saat berkata, "Kamu lupa bawa barangmu."Vincent membawa serta hadiah-hadiah yang tadi Yuvi bawa."Nggak usah. Itu memang sengaja kuberikan kepada Bibi biar tetap bugar. Aku sangat berterima kasih karena kamu sudah menyelamatkanku."Vincent tidak menjawab. Dia membawa hadiah-hadiah itu dan melangkah cepat ke depan.Yuvi buru-buru mengejarnya.Yuvi

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 298

    Vincent memang sangat berbeda dari semua pria yang pernah Yuvi temui. Kakak sepupunya, ayahnya, bahkan Andreas ... tidak ada satu pun dari mereka bisa memasak. Mereka semua berasal dari keluarga berada dan punya banyak pembantu, jadi tidak pernah perlu masuk ke dapur. Sebaliknya, Vincent bisa masak.Sepertinya, masakannya juga enak. Sebab, tak butuh waktu lama sebelum aroma harum dari iga asam manis menyebar memenuhi seluruh ruangan.Yuvi merasa ini sebuah kebetulan. Ternyata dia dan Molita sama-sama suka makan iga asam manis.Iga asam manis adalah makanan favorit Yuvi.Tak lama kemudian, Vincent mengangkat piring berisi iga asam manis dan membawanya ke meja makan. Masakannya terlihat sangat menggugah selera, baik dari penampilan, aroma, maupun warnanya. Selain itu, dia juga memasak satu lauk tambahan, yaitu tumis oyong yang ringan. Awalnya Yuvi tidak merasa lapar, tetapi sekarang perutnya mendadak keroncongan.Saat itu, tiba-tiba terdengar suara dingin dari atas kepalanya. "Kamu nggak

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 297

    Yuvi mengangkat tangan dan mengetuk pintu dua kali. Tok, tok!Tak lama kemudian, pintu terbuka. Hanya saja yang membukanya bukan Vincent, melainkan seorang gadis.Gadis itu menatap Yuvi dengan rasa ingin tahu, lalu bertanya, "Kak, kamu cari siapa?"Yuvi menduga ini pasti adik perempuan Vincent, Molita. Sebab, gadis itu mengenakan seragam SMP.Molita terlihat agak kurus, tetapi rambutnya dikuncir tinggi dengan rapi. Seragamnya bersih, sementara sepasang matanya bening serta dan percaya diri. Dia terlihat penuh semangat dan ceria. Itu sedikit mengingatkan Yuvi pada Vincent.Yuvi langsung merasa suka pada Molita begitu melihatnya. Dia membalas sambil tersenyum, "Halo, namaku Yuvi. Aku teman kuliah kakakmu, Vincent. Aku datang untuk mencarinya. Apa dia ada di rumah?"Molita menggeleng. "Kak Yuvi, kakakku belum pulang."Sudah selarut ini, tetapi Vincent masih belum pulang?Saat itu, Lulu muncul dari dalam rumah. "Apa kamu temannya Vincent? Ayo masuk dulu, duduk sebentar."Yuvi memperhatikan

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status