Share

Bab 397

Author: Sierra
Wenny tidak berbicara panjang lebar lagi. “Besok aku akan bawa Dewa C palsu itu ke hadapan Kediaman Keluarga Cladia. Kalian bawa abu jenazah ayahku juga. Kita transaksi secara langsung.”

Selesai berbicara, Wenny langsung masuk. “Bamm.” Pintu apartemen langsung ditutup.

Semua orang terdiam.

Landy merasa bingung. “Kita sudah lapor polisi, lalu menggunakan segala cara untuk cari Dewa C palsu itu. Tapi, Dewa C palsu itu bagai menghilang dari peredaran saja, bahkan bayangan tubuhnya juga nggak kelihatan. Sekarang Wenny malah bilang dia akan bawakan Dewa C palsu itu. Kenapa aku nggak percaya, ya?”

Susan menatap Hendro. “Pak Hendro, gimana menurutmu?”

Hendro melihat pintu apartemen yang tertutup rapat sembari menggigit bibir tipisnya. “Masalah sudah berkembang sampai tahap sekarang. Sepertinya kalian juga nggak ada pilihan lain, selain percaya sama Wenny.”

Lagi-lagi semua orang terdiam.

“Kalau begitu, kita tunggu besok saja. Kita lihat apa Wenny bisa bawa Dewa C palsu itu,” kata Bu Jena denga
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Chrisyilla theresia Simanjuntak
buat Hendro selalu ingin dekattt Wenny dan posesif ke Wenny
goodnovel comment avatar
Mendy Winona Tiono
penasaran gmn Wenny bs tangkap dewa C palsu ya..
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 596

    "Tapi, aku merasa hatimu bukan untukku!" ucap Melisa sambil kembali memeluk Vincent. "Sekarang, akhirnya kita benar-benar bersama. Vincent, kita harus bersama selamanya dan jangan pernah berpisah."Vincent tetap membiarkan dirinya dipeluk Melisa dengan ekspresi wajah yang tenang dan dingin. Dia tidak menjawab apa-apa.Kemudian, Vincent dan Melisa keluar dari kamar. Bos Adrian datang sambil bertanya, "Melisa, tadi malam kamu dan Vincent gimana?"Melisa mengangguk dengan wajah penuh kebahagiaan. "Ayah, sekarang Vincent sudah jadi bagian dari keluarga kita."Bos Adrian tertawa terbahak-bahak. "Benar! Vincent, sekarang kita memang sudah satu keluarga. Aku juga sudah menelepon tokoh besar itu. Dia sedang dalam perjalanan ke sini."Vincent menyipitkan matanya sedikit. "Tokoh besar itu mau datang ke sini?""Ya, dia akan datang menghadiri pernikahanmu dengan Melisa.""Pernikahan?""Betul. Vincent, aku sudah bicara lewat telepon dengan tokoh besar itu. Dia akan hadir di pernikahanmu dan Melisa.

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 595

    Yuvi terbangun karena suara-suara kecil. Dia merasa Vincent yang tidur di sampingnya hendak bangun, jadi dia membuka matanya yang masih berat dengan setengah sadar.Semalam, mereka berdua sudah berpindah dari ranjang ke kamar mandi, lalu ke sofa. Tenaga satu sama lain sudah terkuras habis. Sekarang, setiap kali Yuvi bergerak sedikit saja, tubuhnya langsung terasa perih seperti terbakar. Rasanya seolah-olah seluruh tubuhnya mau rontok."Vincent, kamu mau pergi ya?"Yuvi tidur sambil menempel di dada Vincent. Pria itu terus memeluknya. Meskipun dia sudah berusaha bergerak dengan sangat pelan, Yuvi tetap terbangun saat dia bergerak.Vincent menatapnya dengan lembut. "Yuvi, aku harus pergi.""Sekarang jam berapa?""Kamu tidur lagi saja. Baru jam 4 pagi."Yuvi meraih tubuhnya dan memeluknya erat. Seperti anak kucing kecil, dia menyusup ke pelukan Vincent. "Baru jam 4 pagi, kenapa kamu buru-buru pergi? Temani aku sebentar lagi."Vincent sebenarnya harus kembali ke hotel. Saat Melisa bangun n

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 594

    Vincent bilang apa barusan?Padahal, Yuvi seorang wanita!Yuvi mengepalkan tangannya dan memukulkannya ke dada Vincent. "Vincent, kamu menyebalkan!"Vincent menangkap tinju mungilnya, lalu menunduk dan langsung mencium bibirnya.Yuvi dibuat mabuk kepayang oleh ciuman itu. "Vincent, setelah mandi air dingin, kondisimu nggak membaik ya?"Vincent menatapnya lekat-lekat, seperti seekor binatang buas yang sudah mengincar mangsa lezatnya. "Yuvi, aku menginginkanmu. Boleh nggak?"Pria itu mengaku menginginkannya.Wajah mungil Yuvi yang berbentuk oval langsung memerah. Bibir merahnya digigit pelan oleh giginya sendiri. Kemudian, dia mengangguk. "Um."Vincent menunduk dan hendak kembali mencium Yuvi.Namun, Yuvi menghentikannya.Vincent bertanya dengan suara parau, "Kenapa?"Yuvi berkata, "Kita boleh pindah ke ranjang nggak? Aku agak gugup. Soalnya, ini pertama kalinya bagiku."Yuvi bilang ini adalah pertama kalinya baginya.Vincent langsung mengangkatnya dalam gendongan, lalu mereka berdua jat

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 593

    Yuvi menatap Vincent. "Vincent, kamu kenapa sih?"Sambil berbicara, tangan mungil Yuvi menyentuh tubuhnya. "Kenapa tubuhmu panas banget? Seperti tungku api."Di mata Vincent, terlihat seperti ada nyala api berwarna merah gelap yang berkedip, tetapi dia sedang berusaha menahan diri. Malam ini, seharusnya dia tidak datang mencari Yuvi, tetapi pada akhirnya dia tetap tidak bisa menahan diri."Aku habis kena obat," balas Vincent dengan suara serak.Apa?Bulu mata Yuvi bergetar. Matanya terbuka lebar karena kaget. "Kamu kena obat lagi?"Yuvi menggunakan kata "lagi" karena ini bukan pertama kalinya Vincent terkena obat semacam itu."Siapa yang kasih kamu obat? Ayahnya Melisa?" tebak Yuvi.Vincent mengangguk pelan. "Um.""Dia kasih kamu obat buat apa? Jangan-jangan, dia mau kamu tidur sama Melisa?"Vincent hanya menatap Yuvi tanpa menjawab.Yuvi mendengus kesal sambil tersenyum miris. Dia lalu melirik Vincent dengan sedikit jengkel dan manja, entah harus marah atau tidak. "Vincent, coba kamu

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 592

    Yuvi memegang ponselnya sambil bertanya, "Vincent, kamu ada di sana? Kenapa kamu nggak bicara?"Vincent berdiri di bawah pancuran air dingin. Suara wanita itu yang jernih, lembut, dan nyaring seperti burung kenari langsung masuk ke telinganya. Itu membuat sudut matanya makin memerah.Vincent pun bergumam pelan dengan suara serak, "Um."Maksudnya, dia ada di ujung telepon.Yuvi bertanya, "Vincent, kamu kenapa? Suara di sana aneh banget. Kamu lagi apa?"Vincent memejamkan matanya dengan lemas. Satu tangannya memegang ponsel, sementara tangannya yang lain bergerak ke bawah. "Yuvi!"Vincent memanggil namanya dengan suara yang serak dan dalam."Aku di sini, Vincent. Sekarang, kamu di mana? Kenapa kamu nggak menjawab pertanyaanku?""Vincent, jangan-jangan kamu lagi bersama Melisa? Aku nggak mau kamu bersama dia, apalagi kalau sampai kalian melakukan hal-hal yang terlalu mesra. Kamu dengar nggak?"Vincent tidak menjawab. Yuvi terus bicara sendiri dengan sangat cerewet."Vincent, kamu kangen a

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 591

    Vincent berusaha melepaskan tangan Melisa, tetapi wanita itu malah memeluknya erat. "Vincent, kita sudah masuk ke dalam kamar. Masa kamu masih mau menolakku? Masa kamu benar-benar nggak menginginkanku?"Vincent merasa seluruh tubuhnya seperti terbakar, seakan ada ribuan semut yang merayap di dalam tulangnya dan membuatnya sangat tidak nyaman. Di sisi lain, tubuh Melisa yang menempel erat dengan lekuk tubuh yang menggoda, ditambah tangan nakalnya yang terus bergerak, seakan-akan bisa meredakan rasa tidak nyaman tersebut dan membuatnya merasa sedikit lebih enak."Vincent, aku benar-benar menyukaimu. Malam ini, aku akan membuatmu merasa nyaman. Kita jadian saja ya?"Ucapan Melisa disertai dengan napas yang hangat dan menggoda. Dia terus berusaha memikat Vincent.Vincent membalikkan tubuhnya, lalu menatap Melisa yang berparas cantik. Melisa memang sangat cantik. Sebenarnya, selama ini wanita-wanita yang ada di sekeliling Vincent semuanya cantik. Tidak ada satu pun yang jelek.Tangan Melisa

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status