Share

BAB 5

“BAPAAAK...!”

Lasmi menangis sambil berteriak memanggil suaminya.

Rismanto terkejut.

Setengah tersadar dari tidurnya, pria itu langsung melompat dari atas tempat tidur, dan mendapati isterinya sudah terbaring di lantai.

“Bu! Bu! Ono opo toh, Bu? Bu! Èling, Bu! Bu’e!” (èling = sadar) Rismanto menepuk-nepuk wajah Lasmi, sementara wanita itu masih terus menangis.

“Bapaaak ... Bitha, Pak! Bithaa ... anakkuu ....”

“Bitha nopo, Bu?”

“Bitha paak ....”

Di tengah kebingungan, pandangan Rismanto langsung teralihkan ke secarik kertas yang ada di dalam genggaman tangan isterinya.

Kertas opo toh kui?

Rismanto mengerutkan kening sambil masih memeluk Lasmi.

Dengan tangan sedikit gemetar, Rismanto memberanikan diri untuk mengambil secarik kertas itu dari genggaman Lasmi, lalu membaca isinya.

Tidak butuh waktu lama, pria setengah tua itu pun ikut menangis. Hatinya terasa sakit, perih seolah baru saja teriris sembilu.

Putriku pergi karena aku ...!

Rismanto memeluk isterinya erat-erat. Keduanya sama-sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status