Share

BAB 7

Pemuda tampan itu lalu menghampiri Tabitha.

"Ooh ... jadi ini pekerjaan kamu? Jauh-jauh kabur dari kampung ternyata di sini kamu cuma jadi pelayan rumah makan toh, Bith? Bitha ... Bitha ...!” sindir pemuda itu, yang kemudian tertawa terkekeh sendiri, menertawakan Tabitha.

Pemuda dengan perawakan sedang, berwajah tampan, dengan rambut ikal yang sedikit berantakan. Mengenakan pakaian serba hitam, dan sebuah anting perak di telinga kiri yang selalu menjadi ciri khasnya. Pemuda itu berdiri di belakang Tabitha sambil berkacak pinggang.

Prak!

Nampan plastik yang sedang dipegang oleh Tabitha langsung terjatuh ke lantai. Untung nampan itu sudah kosong!

Tidak usah menengok ke belakang untuk melihat siapa yang barusan bicara menyindirnya pun Tabitha sudah tahu siapa pemilik suara itu.

"Kamu mengantar kopi? Itu tugasmu di sini? Cuma jadi kacung! Pelayan!” sindir pemuda itu lagi, dengan nada sangat menghina.

Lidah Tabitha langsung terasa kelu. Gadis itu bahkan tidak sanggup untuk sekedar membalas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status