Share

Bab 106

Pada saat ini, tepat ketika Yudha mengetuk pintu dan masuk, tampaknya dia telah berhasil membawa Kakek Susilo keluar.

Begitu dia masuk, dia ada yang salah dengan tatapan Agnes.

Tatapan itu sangat rumit dan sepertinya mengandung berbagai emosi seperti ketidakpercayaan, simpati dan frustrasi.

Yudha memandang Yara dan melihat Yara tampak seolah-olah dia tidak peduli.

"Yara." Yudha berbicara dengan nada dingin. "Bukannya kamu mau keluar? Aku akan mengantarmu."

"Ya." Yara mengambil barang-barangnya dan berdiri di samping Yudha.

"Bu, kalau gitu aku pergi ke perusahaan dulu." Yudha memberi salam dan hendak pergi.

"Tunggu." Agnes memanggilnya dengan wajah kusut, tampak ingin mengatakan sesuatu. "Yudha, kamu nggak perlu selalu terlibat secara pribadi dalam masalah perusahaan, cari kesempatan untuk memberi dirimu lebih banyak waktu istirahat dan istirahatlah dengan baik."

Yudha benar-benar bingung.

Ini adalah pertama kalinya Agnes berinisiatif untuk menyuruhnya beristirahat.

Dia bahkan menduga b
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status