Share

Bab 22

Keheningan terus mendominasi mereka berdua, sejak perdebatan kecil tadi. Tepatnya, setelah Brian memutuskan panggilan efek kemunculan Arsen.

Kini, Aruna bingung Arsen mengajaknya ke mana. Ingin bertanya seketika diurungkan, pasti berujung emosi. Makanya, memilih diam dan sesekali melirik Arsen fokus menyetir.

Pada akhirnya, Aruna mendapatkan jawaban tanpa diberitahu oleh Arsen. Mulai ikut menulusuri jalan setapak, cukup jauh. Suasananya amat sepi, tidak ada orang lain yang berlalu lalang.

Aruna paham, karena yang didatangi Arsen adalah pemakaman. Hingga menduga, kalau Arsen ingin ziarah ke makam ibunya yang telah meninggal.

Diam, itu yang terus dilakukan Aruna. Mengamati Arsen, duduk termenung menatap batu nisan bertuliskan nama ibu kandung Arsen, yaitu Seina.

"Jadi, ke makam ibumu kah?" Aruna sengaja memulai obrolan. Meski tahu tidak akan direspon. Alasan berkata, karena bergidik efek terus diam lebih lagi berada di pemakaman.

Arsen hanya mendengkus, beranjak dari duduknya dan menepuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status