Share

DARAH PERAWAN
DARAH PERAWAN
Author: Miss queen

Bab 1 Pertemuan Singkat

Kamis pagi ini, dibalik selimut hello kittynya, ia bersembunyi dari terik matahari yang tampak silau memancar lewat jendela kaca kamar kosannya, Gadis itu bernama, Widya Anastasya, namun akrab disapa dengan sapaan widy, gadis sederhana yang merantau jauh dari orang tuanya, demi menjadi tulang punggung keluarga itu. Saat ini ia bekerja disebuah konter HP sebagai sales produk Smartphone yang cukup terkenal.

***

Driingg dring... Dering Jam weker Kuno pemberian ibunya, sekitar 7 tahun lalu, sebagai hadiah ulang tahun ke 17. Jam itu tampak awet, dan terawat, karena widy memang benar-benar sangat menghargai satu-satunya pemberian ibunya itu.

Dengan cekatan widy meraih jamnya lalu melihat kearah angka, yang menunjukkan pukul 09.00 pagi, sesuai dengan yang telah ia setel semalam sebelum ia tidur.

Tak ingin telat, dengan buru buru ia merapikan tempat tidurnya, lalu bergegas kekamar mandi.

Setelah selesai, ia memakai seragamnya yang sejak awal bekerja, ia merasa sangat risih memakainya bagaimana tidak, widy harus memakai baju yang super ketat, dilengkapi dengan rok mini hitam setengah paha, dan make up yg harus terlihat menarik perhatian, setiap harinya.

meskipun begitu, widy sangat menghargai pekerjaan yang telah ia geluti selama hampir 2 tahun belakangan ini, dari gajinya tiap bulan itulah, ia bisa mengirimkan uang bulanan untuk ayah, ibunya, serta biaya sekolah adiknya, yang masih kelas 2 SMP dikampung.

Setibanya diparkiran depan konter, ia bergegas memarkirkan motor yang sampai saat ini masih berstatus credit,

saat memasuki konter, widy selalu saja menjadi pusat perhatian rekan-rekan kerja lelakinya, 

Tidak bisa dipungkiri, widy yang kini berusia 24tahun ini, memang mempunyai body goals yang sangat menggoda, tinggi badanya sekitar 165cm, terbilang cukup tinggi untuk ukuran seorang wanita, ditambah payudaranya yang bulat dan kencang, kulit putih yang mulus, didukung dengan wajah cantik, hidung mancung, alis tebal, bulu mata lentik, bibir tipis yang sangat menggoda, dan disertai ginsul manis yang menjadi kebanggaannya.

Tukk tukk tukk tukk..., seketika lamunan widy terhenti, kala melihat seorang lelaki tampan berdiri di depan meja etalase smartphonenya,..

Sejenak widy membisu ketika memperhatikan laki laki tampan dihadapannya,

"oh... Tuhan inikah sosok asli yang ramai diperbincangkan oleh kebanyakan kaum hawa?" jerit batin widy

bagaimana tidak, laki laki yang sekarang dihadapannya adalah sosok idaman para wanita dikota itu, laki laki itu bernama Devan praditya, pemilik perusahaan sarung sutera terkenal, bahkan kerap kali tampil diacara televisi sebagai narasumber pengusaha muda, sukses dan inspiratif. 

Devan praditya akrab disapa dengan sapaan " Pak Dev" dikalangan kantornya, namun kerap kali ia menolak disebut pak, karena terkesan tua untuk dirinya padahal memang seharusnya, wajar saja dengan sebutan "Pak" diusianya yang menjelang 30 tahun itu.

"hei.... bengong aja teruss!" sambil mengibas-ngibaskan telapak tangannya di depan mata widy"

"Ohh... astaga maaf maaf pak...," selamat siang apakah ada yang bisa saya bantu? ucap widy sedikit gugup karena sadar akan kesalahannya

"Pakk... apakah saya setua itu?" devan sedikit judes

"maaf  yah pakk, ehh mas...," widy semakin gugup

"nihh..., hape saya rusak masih bisa diperbaiki nggak?" 

"ini mau diperbaiki pak eh mas?" widy melotot tak percaya

"emangnya kenapa, jadul?" jangan liat betuknya yah ini sangat penting untuk saya! tegas devan meyakinkan.

"Masnya.., gimana kalau ganti hape?" kami punya produk terbaru sambil memperlihatkan smartphone keluaran terbaru dari brand tempat ia bekerja,

"nggak mau mbak..., saya punya yang lebih mahal dari hape mbak" sambil mengeluarkan smartphone tercanggih tahun ini dari balik jasnya' tidak main main smartphone itu dibandrol dengan harga 30jutaan, udah jelaskan mbak?? sambung devan agak kesal.

"oh.. baik mas maaf yah!"merasa malu akan perkataan devan, 

"saya tanya ke kak yudi dulu yah mas, apakah hape mas masih bisa diperbaiki atau tidak,silahkan menunggu sebentar!" ucap widy lalu berjalan masuk kearah ruangan tempat service smartphone.

Selang bebera menit, widy berjalan kearah devan.

"Mas... kata kak yudi masih bisa diperbaiki kok tapi belum bisa diambil hari ini, soalnya harus antri dulu sama hape yang lebih dulu masuk, paling lambat besok baru bisa selesai."

"nggak bisa hari ini yah?" soalnya saya sangat butuh hape itu! dev dengan muka melas

"nggak bisa mas, ini udah peraturan disini, maaf kalo nggak mau bawa ketempat lain saja!" widy sedikit sinis

Devan, berpikir sejenak diantara semua tukang service yang ia datangi cuma tempat ini yang menjajikan, dan bisa memperbaiki, sementara ditempat lain mereka cuma berkata hapenya sudah jadul mas, dan alatnya sudah tidak ada ditempat kami...!" jadi mau tidak mau devan harus menunggu sampai besok untuk bisa menggunakan hape tersebut.

"Yah sudah..., yang penting besok selesai yah!" sini nomor ponsel kamu! ucap devan sambil menyodorkan smarphonenya kepada widy

"untuk apa yah mas?" tanya widy bingung

"jangan berpikiran aneh, saya cuma mau menghubungi kamu kalau ingin mengambil hape saya yang diperbaiki, soalnya saya gak bisa bolak balik kesini," devan meyakinkan.

"gak usah nomor saya deh mas..," nomor masnya ajah, supaya nanti kalau udah selesai, langsung saya hubungin' widy menyodorkan smartphonenya.

"oke..., baiklah asal jangan disebarkan yah mbak, saya kan banyak fans!" Devan meyunggingkan bibir berusaha mencairkan suasana yang sedari tadi sedikit mencekam.

"yah nggaklah mas, ngapain juga sebar sebar nomor orang," widy manyun,

devan semakin gemas melihat ekpresi manyun widy, sebenarnya didalam hati dev ia sangat terpukau melihat kecantikan widy, yang memang sedari tadi ia sudah menyadarinya, namun devan adalah tipe laki laki yang tidak mau mengekspresikan kekagumannya terhadap orang lain, dan selalu pintar berakting untuk menyembunyikan kekagumannya. 

Disisi lain widy yang sibuk mengetikkan nomor ponselnya diponsel devan, tanpa ia sadari devan sedari tadi memperhatikan lekukan lekan buah dada widy yang tampak jelas bulat berisi dan kencang.

Dilubuk hati dev' yang paling dalam ingin sekali rasanya ia memegang payudara milik widy, meremasnya dan memainkannya dengan lidah namun lamunannya terhenti,

"mas... mass... apaan sih mas...?" ucap widy  sambil menyilangkan kedua tangannya didepan dada, karena memergoki devan yang melihat kearah payudaranya,

"jangan salah paham yah, saya cuma memikirkan hape saya yang rusak." devan mengelak,

"melamun sih melamun mas, tapi jangan menatap kearah saya dong saya jadi geli!" tutur widy geli,

devan tersenyum, menyadari bahwa wanita yang didepannya adalah wanita lugu yang menggemaskan.

"oke saya pemisi dulu, besok jangan lupa kabarin saya," ucap devan

"baik mas pasti." tutur widy lembut.

Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Felicia Aileen
nice opening cant wait to read the next chapter.. boleh kasih tau akun sosmed ga ya soalnya pengen aku share ke sosmed trs tag akun author :)
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status