Share

Psikopat

Author: Seccomander
last update Last Updated: 2022-07-21 13:39:06

"Luka yang paling menyakitkan adalah saat mencintai dalam diam."

Oma Siska datang ke rumah Amaliya dan Mihran.

Bel pun dipencet

Alia membuka pintu dan menyambut oma buyutnya itu dengan ceria.

"Wah, Oma pasti mau baikan sama Alia kan? Sampai pagi begini udah datang? ujar Alia.

Oma Siska langsung masuk tanpa menghiraukan perkataan cicitnya itu.

"Oma .... "

"Oma datang ke sini bukan mau baikan sama kamu. Ayah sama Bunda kamu ke mana? Tante Eliza?" tanya Oma Siska memperhatikan sekeliling rumah Amaliya yang tampak sepi.

"Ayah udah berangkat ke kantor. Tante Eliza juga udah pergi, nggak tahu ke mana. Kalau Bunda .... "

Belum tuntas Alia menjawab, Amaliya datang mengambil segelas air dan terburu-buru untuk berangkat ke butiknya.

"Amaliya, Eliza bisa nginap di rumah kamu ini gimana ceritanya?" tanya Oma Siska dengan wajah sedikit kesal.

"Duh, Oma nanti aja ya ceritanya. Aku lagi buru-buru ditunggu sama klien. Lain kali aja ya. Dah, Sayang, Assalamualaikum," jawab Amaliya sambil mencium kening Alia.

Panggilan Oma Siska pun tak digubrisnya.

"Tenang, Oma! Oma mau tahu apa saja,tanya sama Alia aja, nanti pasti Alia jawab. Tetapi kita baikan dulu," ujar Alia memberikan jari kelingkingnya isyarat perdamaian. Oma Siska hanya diam dan memalingkan wajahnya.

****

"Ini saya berikan beberapa draft contentnya untuk mewakili brand Bapak. Tetapi dibalik semua content yang saya kasih, saya ada penawaran. Gimana kalau kita Pakai Eliza? Dia model internasional, untuk jadi brand ambasador produk brand Bapak," terang Mihran pada 2 klien yang ada di ruang meeting bersamanya itu.

"Saya rasa bagus," jawab salah satunya.

"Jadi kita pakai Eliza?" tanya Mihran meyakinkan.

"Ya, kami setuju!" ujar Pak Imran, sambil menatap rekannya.

Pak Imran dan Mihran pun bersalaman tanda kerjasama siap dimulai.

****

"Maafin aku, Pa, maafin aku yang nggak bisa mewujudkan impian papa untuk melihat aku menikah. Maafin aku yang nggak pernah bisa bikin Papa bahagia," ujar Eliza yang bersimpuh di samping Pak Bayu yang duduk dikursi mewah ruang tamunya.

"Kalau Dygta seperti itu, Papa justru bersyukur kamu tidak jadi menikah dengan dia. Kamu tahu, semalaman Papa nggak bisa tidur karena merasa bersalah sudah menyuruh kamu cepat-cepat menikah. Sekarang Papa sadar, kalau jodoh itu tidak bisa dipaksakan. Satu hal Papa minta, kamu jangan pernah menikah tanpa rasa cinta. Dan jika kamu sudah ketemu dengan orang yang kamu cintai, maka perjuangkanlah. Karena hidup dengan orang yang kita cintai, itulah hidup yang patut dijalani," ujar Pak Bayu memberi nasihatnya pada putri tunggalnya.

Tiba-tiba, gawai Eliza berbunyi, Eliza tak menggubrisnya.

"Siapa, Dygta?" tanya Pak Bayu.

"Eliza, jika kamu tidak mau menikah dengannya, setidaknya ucapkanlah salam perpisahan untuknya. Kamu ini sudah dewasa, Nak. Kamu selesaikan masalahmu secara baik-baik ya," pinta Pak Bayu. Eliza pun mengangguk.

Eliza dan Dygta bertemu di sebuah restoran.

Eliza berjalan penuh tegak menghampiri Dygta yang sudah menunggu nya di sebuah meja di lantai atas restoran itu.

"Eliza .... " sapa Dygta yang langsung memeluk erat Eliza.

"Akhirnya, kamu mau temuin aku. Sumpah, aku senang banget!" kata Dygta mempersilakan Eliza duduk dikursi di sampingnya.

"Kenapa kamu tinggalin aku di acara pernikahan kita? Aku malu tahu," tanya Dygta dengan mata berkaca-kaca.

"Maafin aku ya, Dygta. Di saat-saat terakhir, aku baru menyadari kalau aku tidak bisa melanjutkan pernikahan itu. Bahwa sebenarnya aku nggak pernah mencintai kamu," jawab Eliza penuh rasa bersalah.

Netra Dygta mulai berubah. Ia masih berusaha menyembunyikan kemarahannya yang tersirat.

"Kamu tidak pernah mencintai aku? Terus kenapa kamu membiarkan aku meneruskan rencana pernikahan kita? Kenapa?" tanya Dygta dengan nada sedikit tinggi.

"Ini semua memang salah aku. Dan aku minta maaf sama kamu. Tetapi sebenarnya kejujuran aku ini menyelamatkan kamu. Aku nggak mau kamu terperangkap dalam pernikahan yang semu. Sebenarnya pernikahan itu aku lakukan hanya untuk melupakan orang lain," terang Eliza.

Seketika wajah Dygta memerah, menatap tajam ke arah Eliza.

"Nikahin aku hanya untuk melupakan seseorang?"

Tubuh Dygta gemetar hebat. Ia masih berusaha menahan gemuruh emosi itu. Tetapi, akhirnya meledak juga.

Tiba-tiba, Dygta menghempas seluruh makanan yang ada di meja hingga berserakan ke lantai. Eliza pun kaget dengan kemarahan Dygta yang emosional itu. Ia pun bangkit dari tempat duduknya.

Eliza terperanjat

"Dy-gta, kamu kenapa?" tanya Eliza yang masih syok melihat Dygta yang tiba-tiba mengamuk.

"Kamu tanya aku kenapa?" hardik Dygta sambil terisak.

"Gara-gara kamu!" Netra Dygta menatap tajam, wajahnya memerah menyimpan amarah yang luar biasa hebat.

Eliza pun berusaha berlari menghindari Dygta yang mengamuk tidak terkontrol. Namun, Dygta berhasil menariknya dan nyaris membuatnya tercekik hingga Eliza terbatuk.

"Le-pas!" teriak Eliza meminta pertolongan sambil ia berusaha melepaskan genggaman tangan Dygta yang melingkar dilehernya..

"Lepas! Aku mohon Dygta, lepas!" teriak Eliza sambil terisak.

Dygta malah meledeknya dan ikut berteriak meminta pertolongan.

"Lepas .... " pekik Dygta.

"Kamu tahu? Ini restoran punyaku yang sudah kututup dan hanya kupersiapkan untuk kita, hanya berdua!"

"Aku hanya ingin mengembalikan hubungan kita. Di sini hanya ada aku dan kamu," kata Dygta keras.

Eliza akhirnya menginjak kaki Dygta dengan sepatu berhak lancip 13cm itu. Seketika Dygta kesakitan. Eliza pun langsung berlari mengambil tasnya yang ada di meja dan bergegas lari menuju pintu keluar dengan rasa penuh ketakutan.

"Toloooooonggg .... " teriak Eliza yang terus berusaha membuka pintu sambil menangis. Sayangnya, pintu sudah terkunci.

Dygta berjalan santai dan semakin mendekati Eliza.

Dan akhirnya ....

bersambung ....

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • DENDAM IBU TIRI   Selamat Tinggal Indonesia

    Permintaan Eliza untuk pindah ke Amerika membuat Mihran dilema. Di satu sisi, ia ingin mempertahankan rumah tangganya bersama Eliza.Mihran tidak ingin gagal. Terlebih harus kehilangan Dhika jika ia tidak bisa menuruti semua keinginan istrinya itu. Hanya berserah pada Allah dan berdoa, tempatnya mencurahkan semua kegelisahannya."Ya Allah, Engkaulah yang lebih tahu apa yang terbaik buat kami. Jika kepindahan kami ke Amerika itu yang terbaik menurutmu, mudahkanlah ya Allah. Tapi jika itu bukan yang terbaik untuk kami, berikanlah jalan lain agar kami bisa hidup dengan tenang, aamin ...."Mihran menyelesaikan doanya, walau ia belum juga bergerak dari sajadah. Hatinya cemas. Perasaannya tidak menentu. Membayangkan harus tinggal jauh dari Jakarta. "Selama ini aku tinggal di Jakarta, aku selalu teringat Amaliya. Aku nggak bisa move on darinya. Apalagi sekarang ada Ayu yang sangat mirip dengan Amaliya.""Aku nggak boleh tergoda sama Ayu. Aku kapok. Aku nggak mau mengkhianati istriku lagi.

  • DENDAM IBU TIRI   Pindah Ke Amerika?

    Arumi mencoba membujuk suaminya. Ia berharap jika sang suami mengubah keputusannya untuk mengajukan gugatan perceraian me pengadilan agama."Mas, tolong pikirkan lagi keputusan kamu, Mas," pinta Arumi memelas. Namun, sepertinya keputusan Taher sudah tak bisa diubah."Maafkan aku, Arumi. Keputusanku sudah bulat. Aku akan mengurus arsip perceraian kita agar aku juga bisa mengesahkan pernikahan aku dan Della," tutur Taher tegas.Jawaban suami yang telah didampingi puluhan tahun itu membuat Arumi syok. Ia tidak menyangka, jika suaminya itu lebih memilih cinta masa lalunya."Tega kamu, Mas. Tega kamu melakukan ini sama aku. Bunuh aja aku, Mas. Kamu bunuh aja aku sekalian. Bunuh, Mas!" teriak Arumi histeris.Teriakan Arumi yang terdengar nyaring akhirnya membuat Oma Siska bersama Malik dan Indah masuk ke dalam kamar Arumi. Terlihat pertengkaran itu membuat Arumi telah banjir air mata."Ada apa ini?"Oma Siska pun akhirnya menarik paksa anak lelakinya keluar dari kamar. Sedangkan Indah berus

  • DENDAM IBU TIRI   Gugatan Cerai

    Arumi yang mulai membaik akhirnya diijinkan pulang. Ditemani anak dsn menantunya, Arumi pulang ke rumah Oma Siska. Sesampainya di rumah, Oma pun menyambut hangat kedatangan anak perempuannya.Walau sudah ditalak oleh Taher, Arumi tetap tinggal di kediaman Oma Siska. Itu demi memenuhi keinginan mama mertuanya itu, setelah puluhan tahun menikah dengan Taher, Arumi telah dianggap anak oleh Oma Siska."Ma, mama istirahat di kamar dulu ya," ujar Indah. Indah pun memapah mama mertuanya untuk masuk ke kamarnya."Mama istirahat di sini dulu ya, Indah mau ambilkan makanan buat mama dulu," ujar Indah. Namun, belum saja melangkah Arumi langsung menarik tangan menantu perempuannya itu."Enggak usah, Indah. Mama enggak mau makan," sahut Arumi."Tapi mama harus makan, biar keadaan mama cepat pulih," bujuk Indah."Untuk apa, Indah? Toh mama sakit, papa kamu tidak perduli sama sekali. Sekalipun tidak mau menjenguk mama di rumah sakit," jawab Arumi dengan tatapan mata yang kosong.Indah pun terdiam. I

  • DENDAM IBU TIRI   Ancaman Eliza

    "Mel, kamu kok ke sini nggak bilang-bilang dulu?" ucap Ridho yang kaget melihat kedatangan Amaliya ke kantornya.Amaliya yang emosi mengetahui mamanya di celakai oleh Eliza pun mendatangi kantor Ridho dan ingin mengakhiri semuanya."Penyamaran ini harus segera di akhiri. Ini sudah terlalu lama, Ridho!" ucap Amaliya emosi."Kamu kenapa, Mel?""Eliza berusaha mencelakai mamaku. Kalau dia nekat, bisa aja dia membunuh mama sama seperti yang dia lakukan padaku. Aku nggak mau itu terjadi. Lebih baik kita akhiri semua penyamaran ini," tutur Amaliya."Enggak, Mel. Kamu harus bersabar. Sekarang ini aku sedang menyelidiki siapa Dhika sebenarnya. Karena aku yakin, Dhika bukan anak kandung Eliza," sahut Ridho.Ridho berusaha meyakinkan Amaliya. Menyusun kembali rencana agar mamanya bisa selamat tanpa harus membongkar penyamaran ini."Kamu harus sabar. Semua yang kita lakukan akan sia-sia kalau kita bongkar sekarang, Mel!" tegas Ridho.Della akhirnya sampai di rumah yang ditinggalinya. Rumah milik

  • DENDAM IBU TIRI   Jahatnya Eliza

    Bayangan itu kembali datang dalam ingatannya. Bagaimana menderitanya Oma Alia dan Mama Ainun saat harus terusir dari kehidupan Opa. Oma Siska sudah membuat keluarganya hancur berantakan. Bahkan. harus merasakan pedihnya terusir ke sana dan ke sini."Tidak. Dendam ini harus tetap ku lanjutkan. Aku enggak boleh menghentikan semua ini demi cintaku pada Amaliya. Aku harus tetap menjalankan semua rencana yang sudah ku susun," gumam Ridho.Indah akhirnya mencoba menghubungi suaminya untuk memberitahu soal kondisi mama mertuanya.[Halo, Mas. Mas, kamu di mana? Papa sudah menjatuhkan talak sama mama.][Papa talak mama, Indah?][Iya, Mas. Sekarang mama syok banget. Kamu cepat pulang ya, Mas. Kasih kekuatan sama mama. Aku nggak tega lihat kondisi mama sekarang.]Malik langsung mematikan teleponnya. Ia bergegas mendatangi ruangan papanya.Di ruangannya Taher sedang memandangi bingkai foto. Foto dirinya dan Arumi di saat masih bahagia."Sebenarnya aku berat harus berpisah dari Arumi. Sudah belasa

  • DENDAM IBU TIRI   Talak Untuk Arumi

    Della akhirnya sudah diperbolehkan pulang setelah menjalani beberapa pemeriksaan dan hasilnya baik. Taher pun bersama Eliza terpaksa membawa Della ke rumah Taher yang lainnya. Itu karena Della masih meyakini jika ia istri Taher."Sementara ini biar tante kamu tinggal di sini. Tapi sebisa mungkin kamu nggak tinggal serumah. Setelah dua tertidur, saya akan pulang ke rumah yang lain. Pokoknya kamu tenang saja, tante kamu akan aman di sini," seru papa Amaliya itu."Baik, Om. Saya percayakan semuanya sama om ya," jawab Eliza tersenyum."Saya harus balik ke kantor dulu. Saya titip Della ya," pamit Taher yang bergegas pergi ke kantornya.Setelah Taher pergi, Della pun keluar dari kamarnya. Eliza tentu saja mengambil kesempatan yang ada. Hilangnya ingatan sang tante selain membuatnya aman, Eliza juga menyusun sebuah rencana baru."Aku ngerti perasaan tante. Tante yang sabar ya. Aku juga menjadi istri kedua, sama seperti tante," ujar Eliza. Della pun terkejut mendengar pengakuan sang keponaka

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status