Beranda / Romansa / DENDAM LUKA LAMA / 24. Dingin se-Buana Raya 2

Share

24. Dingin se-Buana Raya 2

Penulis: Lis Susanawati
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-23 14:35:28

"Untung keluarganya sangat peduli dan protektif. Walaupun mereka menganggap Alina gagal 'move on' dan menolak terapi intensif. Adik satu-satunya sangat sayang dan peduli padanya. Sebab dia tahu semua penderitaan kakaknya. Peristiwa itu terjadi saat kedua orang tua mereka mengurusi cabang perusahaan di Jakarta dan menetap di sana beberapa tahun. Alina dan sang adik tinggal di Surabaya hanya dengan ART dan sopir. Ah, mereka orang kaya, Vani.

"Maaf. Kadang saya memanggilmu dokter Vania, terkadang juga nama saja. Kamu seumuran anak saya."

"Nggak apa-apa, Dok," jawab Vania sambil tersenyum.

"Nanti saja kamu pasti akan tahu semuanya. Ini bisa menjadi pelajaran bagi kalian anak-anak muda. Terlebih untuk seorang anak gadis, Dok. Jaga hatimu baik-baik. Luka karena cinta, bisa membuat tubuhmu ikut lumpuh meski tanpa ada kekerasan secara fisik."

Vania hanya diam. Kalimat dokter Fatimah menancap begitu dalam. Atasannya tidak tahu, kalau Vania sebenarnya juga sedang hancur lebur. Ah, dokter Fatim
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Helmy Rafisqy Pambudi
menjijikan banget ya JD perempuan kok ngebet banget ya ni perempuan..mng kalo kenal baik trs mau gitu ketemu ma km..ni kalo Erlangga mau di jodohin ma tu Jeni mng klop ya 11:12 klakuanya..buang berlian mau batu kali
goodnovel comment avatar
Bunda Ernii
pede banget di Jenny.. apa gk takut beneran ditolak Erlangga..
goodnovel comment avatar
Sri Mayani Roeslan
si neng jin ini sikapnya berlawanan dengan Vania. biar si borokok bisa mendapat balasan yang setimpal dengan ditempel jin ini
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • DENDAM LUKA LAMA    55. Semalam Saja 3

    Vania menghapus air mata yang terus merambat di pipinya. "Aku akan mencari kesempatan, bicara dengan papaku. Aku akan memintanya untuk memohon maaf pada Mbak Alina dan Bu Endah. Juga padamu." Vania memandang Erlangga dengan linangan air mata."Aku sudah bertekad. Setelah bicara denganmu aku akan jujur pada Mama dan Mbak Alina. Tentang siapa kamu dan hubungan kita," ujar Erlangga."Ya, jujur saja kalau aku anak seorang bajingan. Dokter yang dianggap teman oleh Mbak Alin, ternyata anak seorang lelaki yang membuat hidupnya hancur. Tapi jangan pernah ceritakan tentang hubungan kita. Mari kita berpisah baik-baik, tanpa mereka tahu kalau kita sudah menikah.""Aku akan mengatakannya, karena aku tak ingin berpisah denganmu," jawab Erlangga pasti.Vania tersenyum miris. "Kamu belum puas membalas dendam, Mas?"Mereka saling pandang."Apa aku juga perlu hamil, kehilangan calon anak, terpuruk, dan aku tak bisa meraih mimpiku sebagai seorang dokter, baru kamu anggap dendam ini impas?"Erlangga men

  • DENDAM LUKA LAMA    54. Semalam Saja 2

    Erlangga menghampiri Rendy yang duduk di sofa lobby hotel. Memeriksa paper bag yang dibawa sahabatnya. "Bajunya Vania sudah lengkap, Ren?""Sudah. Aku tadi ngajak adikku untuk membelinya di toko dekat rumah. Tapi, Bro. Bagaimana kamu bisa bersama Vania?" Rendy tentu saja heran. Apalagi melihat baju bosnya yang basah."Lusa saja aku cerita," jawab Erlangga."Baiklah, aku pulang dulu. Pesenku, mumpung ada kesempatan bicarakan baik-baik hubungan kalian. Aku tahu ini rumit, tapi lebih rumit lagi jika kamu melepaskan istri yang kamu cintai. Permasalahan kalian nggak mudah, tapi bukan berarti nggak ada jalan keluar. Yang pasti, jangan ngambil keputusan yang akan membuatmu menyesal suatu hari nanti.""Oke. Aku naik dulu."Rendy mengangguk. Dia baru pergi setelah Erlangga masuk lift.Sesampainya di kamar, Erlangga mengambil baju untuknya dan memberikan goodie bag pada Vania yang tengah memperhatikan layar ponselnya. "Kamu ganti baju duluan. Yang memilih baju untukmu bukan Rendy, tapi adik per

  • DENDAM LUKA LAMA    53. Semalam Saja 1

    DENDAM- Semalam SajaErlangga membopong Vania kembali ke mobil. "Van," panggilnya panik sambil menepuk pelan pipinya. Namun Vania tetap diam. Ia membuka pintu belakang dan mengambil jas yang tergantung di sana. Lalu menggunakannya untuk menyelimuti tubuh Vania.Tanpa pikir panjang, Erlangga kembali ke kursi kemudi dan ingin membawa Vania ke rumah sakit yang tidak jauh dari tempat mereka berhenti. Namun banjir yang meluap ke jalan raya menyebabkan mobil-mobil tidak bisa melaju cepat.Saat itu Vania membuka mata. Dan sadar sedang berada di mobil suaminya. Ia teringat tadi saat tiba-tiba tubuhnya terasa lemas dan akhirnya limbung. "Syukurlah kamu sudah sadar. Aku mau membawamu ke rumah sakit." Erlangga bernapas lega. Sebenarnya dia juga kedinginan karena bajunya basah semua. Makanya suhu AC ditambahi."Nggak usah. Antarkan aku pulang saja.""Aku tidak mungkin membiarkanmu dengan keadaan seperti ini sendirian di kosan.""Lalu kamu mau membawaku ke mana? Aku nggak apa-apa. Antarkan aku p

  • DENDAM LUKA LAMA    52. Terungkap 3

    Beberapa saat setelah tangis Vania mulai reda. Ia menarik napas panjang. Berusaha mengontrol gejolak dalam batinnya. Ia sakit mendengar semua ini. Bagaimana kalau mamanya tahu? Suami yang selama ini dianggapnya sangat setia dan baik, ternyata pernah berkhianat dan menghancurkan masa depan wanita lain. Atau sebenarnya sang mama sudah tahu? Untuk jeda yang cukup lama, mereka saling diam. Pikiran mereka ke mana-mana. Khawatir dengan perasaan masing-masing.Lalu Vania memandang Erlangga. "Jadi Mas mendekatiku hanya untuk menghancurkanku. Supaya dendammu bisa terbalas pada papaku. Sekarang kamu puas? Bisa melampiaskan kemarahanmu, Mas? Jadi diriku, kamu jadikan objek untuk membayar kesalahan papa? Sekarang aku punya jawaban kenapa kamu tidak datang di pesta yang di gelar orang tuaku."Erlangga memandang wajah sembab Vania. "Aku memang keterlaluan. Aku kejam. Tapi tolong percayai apa yang aku katakan ini."Pertama kali aku melihatmu di sebuah minimarket. Saat itu kamu tidak melihatku, seb

  • DENDAM LUKA LAMA    51. Terungkap 2

    Erlangga menoleh, menatap wajahnya dari samping. Vania merasakan sorot itu menembus ke jiwanya. Namun sebelum Erlangga sempat membuka suara lagi, ponsel dalam genggaman tangan Vania berdering. Dan deringan itu memecah keheningan. Vania buru-buru melihat layar.Erlangga pun ikut melirik.Dokter Raka. Erlangga membaca jelas nama yang tertera di layar. Tatapan matanya mengunci wajah sang istri.Vania tidak menjawab. Ia menatap layar ponselnya sekilas, lalu menghela napas pelan."Dia siapa?" tanya Erlangga. Tekanan suara dan tatapannya lebih dari sekadar rasa ingin tahu."Teman kerja di rumah sakit.""Teman atau seseorang yang lebih dari itu?" tanya Erlangga penuh selidik.Vania tak menjawab, tapi juga membiarkan pendar ponselnya kembali padam.Erlangga memalingkan wajah sejenak, berusaha mengontrol hati yang mendadak nyeri. "Teman istimewa seperti kata Tara?""Aku nggak tahu harus marah atau justru tertawa. Setelah semua yang terjadi, kamu masih merasa punya hak untuk tahu banyak tentang

  • DENDAM LUKA LAMA    50. Terungkap 1

    DENDAM - Terungkap "Nggak usah, Mas. Terima kasih banyak. Saya bisa pesan taksi saja," tolak Vania sopan."Jangan, Dok. Biar di antar Erlangga saja. Nggak perlu khawatir, dia nggak akan macem-macem." Alina meyakinkan sambil tersenyum. Dia lebih khawatir kalau Vania naik taksi. Bagaimanapun dia yang mengundang, dia juga yang harus bertanggungjawab mengantarkan pulang.Tapi sayangnya sopir sedang keluar disuruh Bu Ambar baru saja.Erlangga yang sudah mengambil kunci mobil, masih menunggu di dekat meja."Baiklah, Mbak. Maaf, saya merepotkan." Vania akhirnya mengiyakan."Nggak, Dok. Saya yang memang harus bertanggungjawab mengantarkan dokter sampai ke kosan lagi. Sayangnya saya sudah nggak bisa nyetir lagi.""Suatu hari nanti pasti bisa lagi, Mbak. Tetap semangat. Penunjang obat yang paling mujarab adalah rasa optimis dan yakin kalau semuanya pasti akan kembali pulih dan membaik. Jangan patah semangat."Alina tersenyum, tapi matanya berembun. Ia mendekat lalu memeluk Vania. "Terima kasi

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status