Share

Bab. 13

Empat puluh menit sejak panggilan itu, mobil sedan hitam milik Erlangga tiba di pelataran depan sebuah gedung.

Ia berjalan masuk dengan aura hangat di wajahnya bersama dua pengawal setianya sementara supir menunggu di mobil.

Erlangga mengetuk pintu hingga sebuah sahutan terdengar dari dalam ruangan.

"Selamat pagi, maaf saya terlambat dihari pertama bekerja," ucapnya salah tingkah lalu menarik kursi dan duduk di depannya.

Bu Maya segera menggelengkan kepalanya dan berkata, "Enggak, enggak perlu! Jangan meminta maaf pada saya, saya yang seharusnya meminta maaf karena tiba-tiba menelpon anda seperti tadi. Saya seharusnya memberitahu anda kemarin malam, saya minta maaf."

Erlangga berdehem pelan, ucapan wanita itu meredakan sedikit rasa bersalah di hatinya.

Situasinya benar-benar membuatnya gugup hingga membuatnya pergi dengan perut kosong.

Erlangga berpikir untuk segera menyelesaikan tugasnya lalu kemudian pergi mengisi perutnya.

"Baiklah, tidak apa-apa. Kalau begitu, sebaiknya kita lakuk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status