Share

Bab. 14

"Kamu memang benar-benar tampan. Pantas saja mereka bersikeras untuk bekerja sama denganmu." Sebuah pujian terlontar dari mulut Sylvia saat dirinya memandangi wajah Erlangga tanpa rasa puas.

Dia menutupi kedua pipinya yang merona merah dengan tangannya saat Erlangga membalasnya dengan senyuman.

"Apa kamu sudah memiliki kekasih, Tuan Er?" tanya Sylvia gugup.

Namun, Erlangga tetap terlihat tenang dan tidak merasa terganggu dengan perkataannya.

Erlangga menggelengkan kepalanya pelan. "Tidak, saya belum memikirkannya."

Bibir Sylvia yang kemerahan terbuka lebar, dia berpikir memiliki kesempatan untuk mendekatinya dan mungkin menjadi kekasihnya.

"Benarkah? Kamu lelaki normal 'kan? Apa kamu tidak berpikir untuk dekat dengan seseorang?" pancing Sylvia. Dia berharap Erlangga mengerti maksud ucapannya.

"Hei, tentu saja aku lelaki normal. Mungkin aku bisa mempertimbangkannya, tetapi nanti setelah aku sukses."

Ya, tentu saja setelah dirinya berhasil memecahkan teka-teki menyangkut dirinya dan kel
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status