Warning!
SELAMAT MEMBACA
~~~~~DERREL~~~~~
Melody melihat area sekolah ternyata masih sepi hanya beberapa orang saja yang sudah datang yang kemungkinan murid rajin dan murid yang melaksanakan piket pagi ini. Ya jelas saja masih sepi pelajaran pertama dimulai pukul 07.00 pagi. Sedangkan, Melody datang pukul 06.10 terlalu rajin memang. Tapi tidak masalah demi menghindari Derrel ia rela menjadi rajin.
Brukk
"Awshhh." Melody mengerang merasakan sakit pada telapak tangan dan dengkulnya.
"Arghh! Tali sepatu sialan." Melody berteriak, melihat tali sepatu yang terlepas dan mengakibatkan dirinya jatuh. Melody mengibaskan tangan begitu juga rok dan lututnya yang kotor.
"sial banget gw pagi-pagi." Melody mengikat kembali tali sepatunya.
"Awas aja lo, Ya. Sampe lepas lagi gw lempar." Melody berbicara kesal pada lalu memukul sepatunya.
"Permisi." Melody segera menoleh begitu ada yang menepuk bahunya. Dan mendap
HELLO GUYS! SIAPA YANG KANGEN SAMA DERMEL? maaf ya baru bisa up sekarang soalnya aku kemarin kurang fit jadi istirahat dulu deh. so aku sekarang udah fit dan bakal ngobatin rasa rindu kalian deh
WARNING!!SELAMAT MENIKMATI HIDANGAN:v~~~~~DERREL~~~~~~Melody baru saja melihat Derrel dari ruang ganti. Sepertinya cowok itu sudah selesai latihan basket. Dengan senyun yang merekah Melody segera menghampiri Derrel yang sedang sibuk dengan ponselnya."DOR." Melody mengejutkan Derrel. Namun, yang di kejutkan sepertinya tidak terkejut. terlihat dari wajahnya yang datar. Melody mengerucutkan bibirnya ke bawah"Ishhh kok gak kaget." Derrel menatap dingin Melody."Trik murahan." Derrel melewati Melody begitu saja. Melody segera menyusul Derrel dan berhenti di depan Derrel sambil merentangkan tangannya."Derrel, pulang bareng, ya?""Gak.""Pokoknya pulang bareng yuk." Dengan tidak tahu dirinya Melody menggandeng lengan Derrel yang langsung saja Derrel tepis dengan
"Baby. aku buatin bekal dimakan ya." seorang perempuan dengan rambut sebahu menyodorkan kotak bekal berwarna merah dengan senyuman yang merekah ke hadapan lelaki didepannya.Namun,senyuman itu sirna seketika ketika lelaki yang bernama Derrel Rainer Aarav pergi tanpa mengambil kotak bekal yang sudah diberinya. perempuan bernama Melody Samantha Putri itu menggigit bibirnya untuk menahan rasa sesak yang menjalar di dadanya"Yang sabar ya cantik dia emang nyebelin orangnya coba aja kalo bukan pak ketu udah gw pites kaya kutu." Ujar Surya Adi Wijaya salah satu teman Derrel yang paling mendukung Melody berpacaran dengan Derrel si kulkas berjalan"Duh derrel cewe cantik kaya gini dianggurin sama aa wira aja ya neng." ahh jangan lupakan Wira Nugraha si playboy cap ayam merangkul bahu melody mencari kesempitan dalam kesempatan"Tangan tuh." Devin Askara memberi Wira memperingati Wira.Devin memiliki sifat dinginya hampir sebelas dua belas dengan Derrel. Namun
Senin ini suasana Sekolah SMA Harapan Tunas Bangsa ramai dengan murid yang berkumpul di lapangan. Sebentar lagi upacara bendera akan segera dilaksanakan murid-murid baris dengan tenang dan rapi. Namun, tidak dengan seorang gadis yang sedang panik mencari topi."Perasaan tadi topimya udah gw masukin ke dalem tas deh." Ia sibuk mengeluarkan barang-barang yang ada di dalam ranselnya."Ketinggalan kali." Ujar Gladys Senjana. Sedangkan, Tara Gradna ciela memutar matanya malas karena sudah hafal dengan sifat melody yang pelupa."Gw udah masukin kok, Serius deh tapi kok gak ada sih." Melody kembali mengobrak-abrik isi tasnya."Gw yakin ketinggalan dirumah. Lo kan pelupa orangnya melody." Tara menoyor kepala Melody lalu tara dihadiahi pelototan oleh Melody."Terus sekarang gw harus gimana? guguklah. ahhh gw gamau dijemur, Kemarin gw baru aja perawatan." Melody memasang wajah kesal."Gak
Siswa siswi kelas XI Ips 4 berbondong-bondong keluar kelas. karena sudah masuk jam istirahat."kantin, yuk." Tara mengajak Melody dan Gladys untuk ke kantin."Ayo! gw laper pengen makan bakso mang ujang." Ujar Gladys sambil mengusap perutnya."Gw lagi nanggung ini. Kalian aja, gw gak ke kantin males." Tolak Melody."Lo belum makan. nanti maag lo kambuh, makan dulu nanti lanjut lagi." Tara memaksa Melody untuk makan"Tau! Ayo makan dulu. Muka lo juga pucet itu" Melody menggelengkan kepalanya."Enggak mau!gw males jalan. tau sendiri tadi gw dihukum, kaki gw pegel banget" Mel
Mobil Melody memasuki salah satu komplek perumahan mewah di jakarta.Ketika mobil berhenti Melody menghela nafas. Melody berusaha untuk menampilkan senyumanya lalu setelahnya ia segera masuk ke dalam rumah dengan di iringi senyuman."Assalamualaikum. Bunda, Melody pulang." Melody berteriak memanggil bundanya."Waalaikumsalam. Bunda ada di dapur sayang." Melody menghampiri Lestari. dapat Melody lihat Lestari sedang berkutat dengan adonan kue."Bunda." Melody memeluk Lestari dan Lestari pun mengambutnya dengan senang hati."Anak bunda udah pulang. loh sayang kamu abis nangis, ya?" Lestari bertanya ketika melihat mata Melody merah."enggak kok bun, tadi mata aku kemasukan debu aku kucek eh malah merah." Melody menampilkan cengiranya membuat Lestari menggelengkan kepalamya."Lain kali hati-hati. Kasih obat tetes mata ya, supaya gak tambah merah." Melody mengangguk"Bunda lagi bikin apa?" Tanya melody melihat dapur yang lumayan berantaka
Seorang wanita dengan pakaian terbuka menuju tengah jalan antara motor ivanka dengan Derrel. Membawa bendera berwarna putih lalu berteriak."Satu!""Dua!""Tiga! mulai." Setelah aba-aba terakhir motor Ivanka dan Derrel melaju dengan kencang di iringi dengan sorakan.Derrel dan Ivanka saling menyalip untuk memimpin hingga menit terakhir Derrel segera menambah laju kecepatanya meninggalkan Ivanka di belakang."Yesss. My Baby Derrel." Pekik Melody melihat Derrel sampai pada garis finish lalu berlari kearah Derrel."Yuhuuuu! Derrel My Bro." Teriak Surya. Derrel membuka helmnya. Ivanka menggeram kesal menghampiri Derrel."Jangan seneng dulu lo bisa menang, tunggu pembalasan gw Derrel pembawa sial." Ancam Ivanka kepada Derrel lalu mengalihkan pandangnya kepada Melody."Dan, lo cantik. sampai ketemu lagi." Ivanka lalu meninggalkan arena balapan disusul 4 orang temannya. Lalu mengacungkan jari tengahnya. Devin segera menghampiri Derrel.
Derrel memejamkan mata mendengarkan lagu melalui earphone yang menempel ditelinganya sambil menyenderkan tubuhnya. Suasana yang sepi dan tenang membuat memori tentang seseorang dimasa lalu terputar dengan sendirinya.senang, bahagia, sedih,, kecewa,dan rindu menjadi satu entahlah kata apa yang tepat untuk mendeskripsikan perasaanya saat ini."Woy. Dicariin ternyata ada disini."Suara nyaring Surya membuat Derrel membuka matanya melihat kedatangan tiga temannya, merasa terganggu dengan kehadiran mereka."Mabal sendirian aja, Bos." Ujar Wira"Ngajak-ngajak napa." Derrel berdecak ketika mendengar ketiga temannya memecahkan keheningan yang sejak tadi tercipta."Bacot." Derrel melepaskan earphone nya."Btw, dicariin sama baby melody lo noh." Ujar Wira"katanya gini. Heem heem bapak wira tolong perankan menjadi saya" Surya berdeham dan meminta Wira untuk memerankan dirinya. Yang
Melody membuka matanya mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk begitu sudah dapat melihat dengan jelas ia melihat langit-langit berwarna putih."Melody sadar." Gladys begitu melihat Melody membuka matanya."Melody apa yang lo rasain? Kepala lo sakit, ya?" Tanya Gladys panik. Mereka begitu senang karena Melody membuka matanya. Melody hanya diam saja, tidak memberikan jawaban."Syukur deh lo bangun, gw degdegan anjir kalo sampe lo koit. Tapi kalo lo koit gak papa si, lumayan koleksi sepatu lo bisa buat gw." Ujar Tara dengan tidak tahu dirinnya.Melody tetap belum merespon ucapan Tara dan juga Gladys ia sibuk mengingat tentang apa yang terjadi."Gw kok ada di uks?" Tanya Melody begitu menyadari kalau dirinya sedang berada di uks dan juga tangan nya yang di infus."Lo tadi pingsan gara-gara liat darah. tuh, kepala lo luka." Jawab Tara menunjuk pelipis Melody yang te