Share

Bab 2 - Pingsan

Siswa siswi kelas XI Ips 4 berbondong-bondong keluar kelas. karena sudah masuk jam istirahat.

"kantin, yuk." Tara mengajak Melody dan Gladys untuk ke kantin.

"Ayo! gw laper pengen makan bakso mang ujang." Ujar Gladys sambil mengusap perutnya.

"Gw lagi nanggung ini. Kalian aja, gw gak ke kantin males." Tolak Melody.

"Lo belum makan. nanti maag lo kambuh, makan dulu nanti lanjut lagi." Tara memaksa Melody untuk makan

"Tau! Ayo makan dulu. Muka lo juga pucet itu" Melody menggelengkan kepalanya.

"Enggak mau!gw males jalan. tau sendiri tadi gw dihukum, kaki gw pegel banget" Melody memukul-mukul pelan pahanya yang terasa kebas.

"Yauda, lo mau makan apa? biar gw beliin." Tawar Tara melody mengernyitkan dahinya

"Mau susu strowberry sama oreo aja 3." Jawab Melody memberi uang 20 ribuan ke Gladys

"Gak mau makan nasi aja?" Usul Gladys.

Melody menggelengkan kepalanya.

"Enggak mau, mau susu sama oreo aja."

Tara dan Gladys menghela nafas. ya, walaupun Melody barbar tapi percayalah itu hanya diluar saja. Aslinya dia sangat manja dan seperti anak kecil.

"Yauda. kita ke kantin dulu." Tara dan Gladys pergi menuju kantin. Meninggalkan Melody yang sudah membenamkan wajahnya ke lipatan tangan di meja.

-

-

-

"Parah lo rel, harusnya lo kasih pinjam topi lo ke melody. Tadi kasian melody jadi kena hukum, udah gitu dia digodain sama si kaesang." Perkataan Wira membuat laki-laki yang sedang memainkan game berhenti.

"Kalo lo kasian tinggal lo pinjamin punya lo." Derrel melanjutkan gamenya kembali.

"Tadi kita udah nawarin tapi Melody nolak" Derrel hanya diam tanpa mau membalas perkataan temanya. Karena menurutnya itu bukan urusan dia. Salah sendiri udah tau upacara tapi gak bawa topi.

"Duh susah ya! gomong sama lo, makan ati udah kaya ngomong sama orang bisu." Greget Surya. Surya mengedarkan pandanganya.

"Gladys!Tara!" Surya memanggil Gladys dan Tara yang sedang mengantri. Selesai mengantri Gladys dan Tara menghampiri Surya.

"Kenapa?" Tara bertanya dengan nada sarkas.

"Duh tara! kalo lagi marah-marah makin cantik aja." Surya malah menjawab dengan godaan. Semua yang ada di sana menyoraki Surya. Tara memutar matanya jengkel

"Tumben gak sama Melody?" Tanya Wira. Biasanya mereka kemana-mana selalu bertiga dan saat ini melody tidak bersama mereka itu menjadi pertanyaan.

"Melody ada dikelas, katanya males ke kantin." Jawab Tara membuat mereka semua mengangguk mengerti

"Mukanya pucet juga, kayaknya dia sakit gara-gara hukuman tadi deh." Timpal Gladys.

"Tuh rel, tega lo anak orang jadi sakit" Wira menyalahkan Derrel.

"Kasian,sono samperin melody."

"Bukan urusan gw!" Derrel langsung pergi meninggalkan kantin.

"Dasar gak punya hati kau babang derrel." Ujar Surya.

"Kalo gitu, kita duluan ya soalnya melody udah nungguin dikelas." Tara dan Gladys pergi meninggalkan kantin sambil membawa 2 mangkuk bakso dan susu serta oreo pesanan Melody.

-

-

-

XI Ips 4 saat ini sedang jam pelajaran ekonomi yang menjadi mata pelajaran terakhir.

"Lo beneran baik-baik aja? mau ke UKS?atau mau minum obat? kalo iya gw mintain obat ke uks" Gladys mencerca Melody dengan pertanyaan. Melody menggeleng pelan.

"gw baik-baik aja kok sans" Jawab Melody menenangkan gladys.

"Tapi, muka lo pucet gitu ke UKS aja. ya?" Bujuk tara. Melody menggelengkan kepalanya lagi. Lalu menenggelamkan wajahnya dilipatan tangan yang bertengger di meja.

Gladys dan Tara hanya bisa menghela pasrah. Berharap semoga saja bu fika tidak melihat Melody dan memarahinya.

Namun, sepertinya harapan hanya bisa menjadi harapan. Ketika Bu Fika yang mengedarkan pandangannya keliling kelas dan melihat Melody tidur. Bu Fika segera mendatangi tempat duduk Melody.

"Bagus! Tidur di jam saya." Gladys mencoba membangunkan Melody.

"Bangunkan temen kamu."

"Mel, Melody. Bangun." Gladys menggoyangkan tubuh Melody.

"Mel, bangun ada bu fika." Gladys juga memukul pelan tangan Melody. Namun, Melody tidak juga bangun.

"Duh! jangan-jangan melody pingsan dys." Gladys dan Tara mencoba membangunkan Melody kembali. Namun, tidak ada respon dari Melody.

Tara mencoba memeriksa dahi melody dan benar saja suhu tubuh melody tinggi.

"Bu! kayaknya Melody pingsan deh bu, badanya juga panas banget."

"Mel bangun Mel. hey." Tara menggoncangkan badanya dan benar saja mata itu terpejam.

"Bu Melody pingsan!" Tara berseru panik membuat Bu Fika juga ikut panik.

"tolong. Anak cowo bawa melody ke UKS."

Keempat cowo itu segera menggendong melody ke uks. Ketika sampai di uks mereka meletakan melody di brankar.

"Terima kasih kalian boleh kembali ke kelas." Keempat cowo itu kembali ke kelas. Tidak dengan Gladys dan Tara yang memilih untuk tetap tinggal di UKS.

"Kalian, ngapain masih disini?" Tanya Bu Fika ketika melihat tara dan gladys masih berada di UKS

"Kita ijin jagain melody, ya bu?"

"Ya sudah kalau begitu. ohiya Tara tolong buatkan teh hangat. ya? diruang guru." Tara mengangguk

"Iya bu" Jawab Tara dan pergi menuju Ruang Guru. Gladys memberikan minyak kayu putih kepada Melody.

"Kalau begitu tolong kamu jaga melody ya, ibu harus mengajar."

"Baik, bu." Jawab Gladys setelahnya Bu Fika keluar UKS.

-

-

-

-

Tara sedang membuatkan teh hangat untuk Melody dan tak sengaja melihat Derrel dan Devin.

"Buat siapa Tar?" Tanya Devin. Derrel menaruh buku yang disuruh kumpulkan.

"Buat Melody"

"Melody?kenapa?" Tanya Devin penasaran

"Melody pingsan." Jawab Tara.

Devin membelakan matanya ketika mendengar bahwa Melody pingsan. Derrel hanya diam

"Kok bisa?" Tanya devin diiringi dengan nada khawatir

"Kayaknya gara-gara dia dihukum tadi udah gitu dia gak mau makan" Tara menjawab sambil membuat teh

"Terus gimana keadaanya?"

"Belum sadar"

"gw duluan ya, takut Melody udah sadar. Bye" Tara segera meninggalkan Devin dan Derrel.

"Pingsan tuh anak orang." Ujar Devin menyalahkan derrel

"Bukan urusan gw." Derrel pergi meninggalkan Devin begitu saja.

"Bukan temen gw." Devin segera menyusul derrel.

-

-

-

Di UKS

Seorang gadis mengerjapkan matanya. Membuat orang yang menemaninyaa memekik heboh.

"Akhirnya lo sadar juga Mel."

"Gw dimana?" Tanya melody linglung

"Uks. Lo pingsan tadi di kelas." Jawab Gladys. Melody mencoba mengingat apa yang terjadi lalu setelahnya mengangguk paham.

"Maaf ya, gw ngerepotin." Ujar Melody yang tidak enak menyusahkan temannya

"Gak ngerepotin sama sekali. lo sahabat gw, Jadi gausah ngerasa ngerepotin."

"Lo udah sadar?" Tara sudah kembali lalu memberikan teh hangatnya ke melody

"Nih! diminum dulu tehnya, mumpumg masih anget." Tara memberikan gelas berisi Teh Hangat kepada Melody. Melody langsung meminumnya.

"Makasih."

"Lain kali kalo lo ngerasa mau pingsan. bilang ke kita mel, supaya bisa istirahat di uks." Ujar Tara. Melody menganggukan kepalanya.

"Tadi gw gak tau kalo gw pingsan. Kepala gw pusing banget, gw kira gw tidur. ternyata pingsan ya?" Tanya Melody.

"Iya lo pingsan. buat sekelas heboh karena lo pingsan, lain kali jangan kaya gitu kita berdua khawatir sama lo." Jawab Gladys. Melody terharu karena Tara dan Gladys begitu mengkhawatirkanya.

"Utututu tayang sini peyuk." Mereka bertiga berpelukan. Tak lama bel pulang berbunyi.

"Yuk ke kelas ambil tas udah pulang." Ajak Melody. Mereka menuju kelas hanya untuk mengambil tas dan langsung keluar menuju gerbang.

"Gak mau bareng gw aja?" Ajak Tara

"Gausah sana, kalian udah ditungguin kan.jemputan gw juga dikit lagi sampe"

"Gw takut lo pingsan lagi, nanti gak ada yang nolongin."

"Gak akan. gw udah baik-baik aja, udah sana pulang kasian sopir lo berdua udah nungguin."

"Seriusan mel, muka lo masih pucet udah ayo gw anterin" paksa tara

"Gak usah. gw nunggu jemputan gw palingan bentar lagi sampe,udah sana."

"Yauda kita duluan ya, Bye. Melody." Gladys dan Tara pergi meninggalkan Melody.

Melody memutuskan untuk duduk di bangku dekat parkiran sambil menunggu jemputanya. Sekitar 30 menit Melody menunggu tapi jemputanya belum juga datang. Ia sudah menelepon supirnya namun tidak diangkat ia merasakan kepalanya kembali pusing.

Melody menggelengkan kepalanya guna mengusir rasa pusing yang kembali menderanya. Ia melihat Derrel yang sedang berdiri di samping motor ninja berwarna merah milik laki-laki itu. Melody segera menghampirinya

"Derrel udah mau pulang?" Perkataan Melody tidak ditanggapi oleh Derrel.

"Derrel aku nebeng ya soalnya sampe sekarang supir aku gak sampe-sampe aku udah ngantuk pengen bobo dirumah" Pinta Melody sambil mengamit lengan Derrel. Membuat cowo itu mendelik risih.

"Lepas."

"Gak mau! Pokoknya aku nebeng aku ngantuk." Melody mengeratkan peganganya di lengan Derrel.

"Gw bilang lepas!" Bentak Derrel

"Aw" Melody meringis ketika Derrel menghempaskan tangannya dengan kasar.

"Derrel kasar banget sih. sakit tau." Ringis Melody melihat pergelangannya memerah.

"gw udah bilang lepas tapi lo gak mau lepas."

"Tapi jangan kasar kaya gitu juga."

"Gw gak peduli!" sebenarnya melihat bibir Melody yang pucat membuatnya sedikit merasa kasihan pada gadis itu. Namun, ia menepis perasaanya.

Derrel memakai helmnya lalu pergi meninggalkan Melody sendirian.

"Derrel lo jahat!" Melody menghapus air matanya ketika air matanya lolos dari pelupuk matanya.

Ketika melihat mobil berwarna putih memasuki sekolahnya Melody segera menghampiri mobil tersebut

"Duhhh. Non maaf banget, ya non. Nunggu lama, tadi ban mobilnya bocor di jalan kena paku jadi bapak tambal dulu." Pak Agus selaku supir pribadi Melody memberi penjelasan akan keterlambatannya. Pak Agus membukakan pintu Melody.

"Iya gak papa kok pak." Ketika Melody sudah masuk ke dalam mobil. Pak Agus menutup pintu lalu Pak Agus masuk ke dalam mobil. Mobil Melody pergi meninggalkan sekolah menuju rumah. Di perjalanan Melody sekali-kali menghapus air matanya yang terjatuh.

Tbc guyss

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status