Share

Mempecundangi Laki-Laki Itu Rasanya Nikmat Juga

Saat kubilang dunia gonjang-ganjing, itu tidak berarti secara metaforis atau aku tengah berusaha mengumpamakan sesuatu dengan puitis—dengar ya, aku ini bukan orang yang suka bertele-tele.

Tapi, itu benar-benar terjadi. Secara hafiah.

Arena berguncang. Sekali. Dua kali.

Gempa? Ada juga, ya, di dunia ini?

Serangan Arsenault batal dan keseimbangannya kacau.

Ketika dia roboh dan kurasa kali ini aku benar-benar merasa akan mati, muncul suatu bayangan gigantis menyerupai … kaki?

Jenjang. Kikuk.

Aku menengadah, menemukan pemiliknya yang tengah menatap balik dengan muka babak belur dan lelah.

Aku tidak percaya yang kulihat. “Dimitri?”

Cewek itu mewujud secara abnormal tak jauh di depan sana—kaki setinggi hampir dua meter sementara anggota badan lainnya nampak sekurus lidi.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status