Share

Realita dan Khayal (Apa Aku Ini Nyata?)

Nyatanya, punya kuasa segede gaban, enggak berarti orang lain bakal nurut gitu aja.

Iya, ini tentang proses ekskeusi orang-orang sialan itu.

Ada pengadilan, sesuatu merepotkan bernama hak pembelaan diri, dan—ternyata—menghukum mati banyak orang bakal dipandang sebagai genosida—tindakan keji yang dibenci dewa dan segenap manusia.

Sementara mereka mengglamorkan perang dan invasi.

Dasar sekumpulan masyarakat munafik.

Hambatan terbesar adalah anak-anak—di mana-mana, mereka ini emang menyusahkan.

Anak dianggap sebagai keberadaan tak berdosa, mulia, dan tak pantas menanggung kesalahan orang tuanya.

Cih!

Aku enggak ngerti pemikiran orang-orang ini.

Kalau kubiarkan mereka hidup sebatang kara, cuma bakal ada kesengsaraan yang menanti.

Kelaparan. Kesepian. Ketidakpastian.

Jika diganderungi hal mengerikan itu terus-menerus, kematian lebih nampak seperti suatu anugerah, ‘kan.

“Bisa lebih cepet?” Selanjutnya, kuserahin aja perkara ini ke Lucian atau Alfie. Toh itu gunanya laki-laki, dan ada satu h
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status