Share

Part 29

"Kau tidak lihat? Ada dua buah tindik di masing-masing telinganya. Apa kau tidak berpikir kalau dulunya dia itu wanita jadi-jadian?"

"Hish... Paman bicara apa? Dia juga pernah muda dan mungkin salah dalam pergaulan. Yang penting kan sekarang sudah berubah." Aku mencoba membelanya.

Seperti yang Andar katakan, dia pernah berada di titik terendah dalam hidupnya. Dia bahkan pernah mencoba ingin mengakhiri hidupnya sendiri. Namun hal itu dia urungkan, karena tiba-tiba terbayang wajah Ibunya yang menangis dan menghiba memohon sesuatu.

"Kau percaya ceritanya begitu saja?" Lagi-lagi Paman mencoba mempengaruhiku.

"Ah, sudahlah. Paman bicara apa? Aku hanya menyukainya, itu saja." Aku mempertegas ucapanku. Raut wajah Paman seketika berubah.

"Kita kembali saja ke ruang tamu!" Aku menyudahi pembicaraan sambil membawa nampan berisi teh manis dan sepiring bika Ambon yang kupesan saat Paman keluar tadi.

"Mana Andar, Yah?" Kulihat Ayah sudah duduk seorang diri. Tatapannya kini terlihat kosong samb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Vicky Nafisa
crita ny bgs, tp untk dpt in koin tmbh ksni tmbh sdkit...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status