Jack sedang berbincang dengan anggota timnya saat Hunter kembali. Mendengarkan laporan bawahannya tentang kegiatan dan perlakuan yang mereka terima sejak tiba di markas besar itu.“Bos, aku membawa satu hadiah unik untuk diletakkan di kantormu.” Hunter menunjukkan bola kaca berisi hiasan kota yang ditutupi pasir.Jack mengangguk dan melihat. “Bagus sekali.”“Sekarang, aku mau lihat barak tempat kalian tinggal!” kata Jack.“Siap!”Para Prajurit dan ketua tim mereka melangkah bersama mengiringi Jack dan Hunter yang berjalan di depan. Mereka melewati banyak gedung hingga ke bagian belakang kompleks bangunan yang sangat luas. Beberapa barak tentara yang utama memang ditempatkan di sana.Jack memeriksa sekilas barak para prajurit yang sudah lebih dulu di sana. Para prajurit itu tak mengira Jack akan langsung melakukan inspeksi ke barak. Dengan terburu-buru mereka segera berbaris berdiri di lorong dan memberi hormat. Jack menyalami dan menanyakan beberapa hal mendasar.“Apakah air lancar di
Jack melihat sekilas pada Nyonya Smith. Kemudian mempersilakannya duduk. “Aku ingin laporan kegiatan satu bulan terakhir. Tapi yang pertama sekali adalah daftar semua pejabat di bawahku, disertai jabatan serta pangkatnya!” perintah Jack.“Akan saya siapkan! Apa lagi yang anda inginkan?” tanya sekretaris itu sambil terus mencatat perintah Jack.“Sementara itu dulu!” kata Jack. Sekretaris itu pergi.Jack mencatat apa-apa yang dipikirnya perlu segera diselesaikan, termasuk urusan prajurit yang dibawanya.Lima belas menit kemudian, Nyonya Smith kembali. Dia sudah siap dengan laporan yang diminta Jack.“Cepat sekali,” puji Jack.“Saya selalu membuat laporan bulanan. Ini laporan bulan lalu. Dan ini tambahan untuk dua minggu berjalan. Dan ini daftar para pejabat serta pangkatnya.”Jack mengangguk senang. “Ini semua pekerjaan yang harus diselesaikan dengan cepat.” Jack menyerahkan catatan tugas pada Nyonya Smith. Wanita usia empat puluhan itu mengambil dan membacanya ulang, agar tidak terjadi
Jack tiba di rumah hampir malam. Namun, langit yang memerah masih menampakkan dengan jelas keadaan di lahan perkebunannya. Dari sejak pintu masuk tanah mereka, hingga ke bukit, dimana pohon-pohon anggur yang subur sedang berbuah, terlihat jelas jejak roda buldozer, membongkar dan merusak tanah.Jack langsung keluar dari mobil dan berlari ke rumah.“Tuan Fred, Tom! Dimana kalian?” teriaknya parau.Tuan Fred langsung muncul dari kamar Tom. Wajahnya yang sedih berubah melihat Jack yang tampak sangat cemas dan marah.“Apakah para penagih bank itu datang lagi? Bukankah kita sudah bicara dengan mereka?”Tuan Fred mengerti arah kata-kata Jack. Itu pasti karena kekacauan di lahan mereka. “Yang kali ini datang bukan para penagih hutang. Mereka datang untuk mencuri motormu, merusak tanaman anggur di bukit dan menganiaya Tom yang mencoba melawan!” jelas Tuan Fred.“Apa?” Jack menerobos pintu kamar Tom dan membelalakkan mata melihat keadaan Tom yang babak belur. Lebam biru di sana sini dan dia me
Ketika seorang polisi lain datang, Wyatt berdiri dan melangkah keluar.“Mau ke mana kau?”“Mau ke rumah sakit. Memeriksa seseorang yang dipukuli semalam.” Wyatt langsung menghilang di balik pintu.Di rumah sakit, Wyatt sedikit heran melihat dua pria berseragam tentara duduk di luar bersama Tuan fred.“Barusan Jack melaporkan perusakan kebun, pencurian motor, dan pemukulan Tom. Bagaimana keadaannya?” tanya Wyatt pada Tuan fred.“Syukur dia sudah sadar. Tapi harus beristirahat beberapa hari, karena tulang rusuknya ada yang patah.”Tuan Fred mengajak Wyat masuk. Sementara dua ajudan menunggu di luar. “Siapa mereka?” tanya Wyatt tak sabar.“Oh, mereka teman Jack. Kemarin katanya ada acara di markas. Saat pulang, mereka mengantar Jack. Dengan mobil mereka juga Tom dibawa ke sini.“Oh, apa yang terjadi sebenarnya?” Wyatt menyiapkan catatannya.“Aku berada di dalam rumah, baru saja selesai menyuapi Nyonya Mathilda makan siang. Tom belum kembali dari kebun di atas bukit. Tak lama sebuah buldo
Di markas.Setelah memeriksa tenda tentara yang kemarin dipasang, Jack melanjutkan pada pertemuan dengan semua bawahannya di lapangan. Berdasarkan data yang diberikan Nyonya Smith sebelumnya, Hunter mempersiapkan tempat pertemuan yang cukup besar. Namun, hanya ada sedikit orang yang sudah menunggu.“Apakah ini sudah semuanya?” tanya Jack pada Nyonya Smith yang sibuk mempersiapkan acara.Lebih dari setengah perwira mengatakan tidak bisa hadir. Saya sudah menyusun surat pemberitahuan mereka,” jawab Nyonya Smith.“Letakkan semua itu di meja kerjaku.” Jack melanjutkan perintahnya.“Setelah ini, undang semua staf sipil yang bekerja di masrkas. Buat acaranya di ruang pertemuan saja!”“Akan saya kerjakan, Jenderal!” Nyonya Smith mencatat perintah Jack dengan cepat. Jack memanggil Lion dan Tiger. “Kalian buat seperti pintu masuk ke tempat acara. Siapapun yang datang setelah acara dimulai, biarkan mengikuti acara di luar. Catat nama-nama mereka!”“Laksanakan, Jenderal!” Dua orang itu segera
“Jenderal baru itu tak mengatakan apapun. Tapi pertemuan pagi itu dilakukan dengan cara berbeda,” lapor seseorang.“Apa yang kau lihat?” tanya pria yang duduk dalam kegelapan.“Dia membuat barisan melingkar dan berbicara lebih dekat dengan yang hadir. Aku yang sengaja datang terlambat untuk melihat reaksinya, akhirnya tak bisa masuk ke lapangan. Semua yang terlambat datang, tertahan di pinggir lapangan. Kami tak mengetahui apa saja yang mereka bicarakan di sana!” lapor pria itu.“Tampaknya dia ingin membuat permainan dengan kita.” Pria dibalik kegelapan itu diam beberapa saat. “Orang-orang seperti ini … aku sangat mengenalnya. Mereka ingin menunjukkan daya tawar yang tinggi!”“Kau, cobalah beri tawaran yang lebih baik. Tapi ingat, lakukan secara diam-diam. Dia orang yang tidak ingin terang-terangan menerima hadiah, demi menjaga image!”“Akan kucoba!” jawab pria yang ditunjuk***Semula Jack ingin mampir ke rumah Damon Anderson sepulang kerja. Namun, karena masih mengenakan seragam mil
“Apa kau sudah mematikan cctv?” tanya Jack.“Sudah.”“Kau periksa semua bangunan lain di kompleks ini. Aku periksa ke dalam! Kita kembali ke sini dalam tiga puluh menit!” Jack membagi tugas dengan Falcon.“Siap!”Falcon segera lari ke belakang bangunan utama. Mereka telah membahas tentang kompleks bangunan kediaman keluarga Anderson. Ada dua bangunan lain di kiri dan kanan bangunan utama. Itulah yang harus diperiksa Falcon. Dengan gesit dia melompati parit-parit kecil beberapa kali. Akhirnya dia menemukan satu bangunan di sebelah kirinya.Di gedung utama, Jack masuk dengan mengendap-endap. Meskipun cctv sudah dimatikan, mereka harus memeriksa secepatnya, mengantisipasi kedatangan orang lain ataupun berakhirnya pengaruh obat tidur yang diberikan Falcon.Orang-orang itu sudah tidur semua, tanpa terkecuali, termasuk anjing peliharaan Damon. Jack memeriksa setiap kamar di lantai bawah, lalu ke lantai dua. Dia tak juga menemukan Valerie.“Masih satu lantai lagi,” pikir Jack. Dia menaiki ta
Jack dan Falcon pergi mengurus Valerie setelah memberikan pernyataan pada polisi. Dia merasa tugasnya membantu polisi sudah selesai. Hukuman Damon dipercayakan Jack pada polisi dan pengadilan.“Bagaimana keadaannya, Dok?’ tanya Jack pada dokter yang menangani.“Dia mengalami pelecehan brutal. Seperti tindakan balas dendam! Secara fisik masih bisa pulih. Tapi secara mental, mungkin akan butuh proses dan perawatan panjang untuk kembali pulih,” jelas Dokter.“Kuharap dia kuat menghadapi hal ini.” Jack menggeleng kesal. Menyesal karena terlambat menyelamatkan gadis itu.“Aku butuh visum untuk memenjarakan orang-orang biadab itu!” tegas Jack.“Tentu saja. Kau bisa ambil surat itu di sini nanti.”Jack meninggalkan ruangan dokter dan menemukan Falcon yang terus menjaga Valerie di kamarnya. “Apa dia sudah sadar?” tanya Jack. Falcon menggeleng.“Maaf, aku terlambat datang,” lirih Jack di sisi tempat tidur Valerie.Ponselnya yang bergetar, diangkat dengan cepat. “Ya!” ujarnya.“Granny terbangun