Share

BAB 4 USIR DIA

Penulis: sugi ria
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-03 19:44:31

Serena hanya diam selama perjalanan. Sepuluh menit berlalu sejak dia diseret Anthony masuk ke mobil.

“Kita mau ke mana?” Tanya Serena penuh kewaspadaan. Dia lumayan mengenal karakter Anthony. Pria brengsek yang beberapa kali coba menyentuhnya.

“Ke tempat di mana kita bisa senang-senang. Jangan cemas, kita bisa melakukannya. Ingat, tidak ada hubungan darah di antara kita," balas Anthony sembari tersenyum mesum.

Serena lumayan terkejut, nekat juga Anthony ini. Dia tahu maksud kakak Thalia. Tapi Serena tidak akan sudi disentuh oleh lelaki berambut ikal di sampingnya.

Maka ketika jalanan terlihat sepi. Serena memulai aksinya. Dia ganggu Anthony saat mengemudi.

“Apa yang kau lakukan, ha? Kau ingin kita mati?!” Bentak Anthony.

“Kau yang mati, aku masih mau hidup!” Hardik Serena balik tanpa takut. Serena terus mengacau Anthony. Mobil mulai oleng, bergerak tidak tentu arah. Hingga Anthony terpaksa mengerem mobil secara tiba-tiba.

Serena nyaris terbentur dashboard jika dia tak menggunakan tangan untuk menahan tubuhnya. Tapi hal itu tidak terjadi dengan Anthony. Pria itu menghantam kemudi lumayan keras. Salahnya juga tidak pakai seat belt.

Putri Nereida menggunakan kesempatan itu untuk kabur. Sementara Anthony merasakan nyeri luar biasa di pelipis. Saat dia menyentuh tempat itu, darah tampak mengalir di sana.

Anthony menggeram marah. “Awas kau Serena! Kau tidak akan lolos dariku!”

Kakak Thalia keluar mobil, bermaksud menyusul Serena yang sudah lari menjauh. Tapi niat Anthony gagal ketika tubuhnya ambruk ke tanah. Sepertinya luka di kepalanya cukup parah.

Kepala Anthony berdenyut sakit dengan pandangan mulai kabur.

“Halo, cepat kemari!” Perintah Anthony pada seseorang di ujung sana.

Pria itu meninju tanah, merasa marah luar biasa. Besok Serena harus pergi ke The Palace. Kalau tidak hari ini, tidak akan ada lagi kesempatan untuk menikmati tubuh adik tirinya.

Jika semua orang menganggap Serena punya tubuh tidak menarik. Anthony tidak demikian. Dia pernah tanpa sengaja melihat Serena berganti pakaian.

Sungguh di luar dugaan, walau tubuh Serena kurus tapi aset depan belakang sang gadis tampak begitu menggoda. Sejak saat itu, Anthony berulang kali mencoba untuk meniduri Serena, tapi selalu gagal.

Putri Nereida punya seribu satu cara untuk melepaskan diri dari jeratan Anthony.

Tanpa Serena dan Anthony tahu. Kejadian tadi disaksikan oleh seorang pria berpakaian hitam, dengan masker menutupi wajah. Lelaki tadi duduk di dalam mobil yang terparkir tak jauh dari tempat Anthony.

Paras dinginnya tak terbaca kala dia melihat Serena mengambil langkah seribu. Melarikan diri dari Anthony yang kini terkapar tidak berdaya.

Sosok bermasker itu lantas melajukan mobil, meninggalkan area tersebut sambil menelepon. "Al, dia berhasil kabur," lapornya.

Setelahnya dia turut menghilang, menyusul Serena yang sudah lebih dulu berlarian di jalanan.

"Huft! Selamat!"

Serena berhasil selamat saat itu, tapi tidak saat dia kembali ke rumah. Dia langsung disambut kemarahan Frans begitu kakinya menginjak pintu kediaman Hernandez.

"Dasar anak haram! Apa yang sudah kau lakukan pada Anthony? Kau dendam padanya lalu berniat melukainya begitu?!"

Serena tidak menjawab, dia hanya sekilas melihat ke arah Anthony yang kepalanya dibalut perban. Bekas darah juga masih terlihat di sana.

Putri Nereida menarik sudut bibirnya. Pandai sekali Anthony bersandiwara. Padahal dia tak melakukan apapun pada Anthony, menyentuh pun tidak. Bagaimana bisa Anthony menghasut semua orang hingga dia yang disalahkan.

Serena mendelik ke arah Anthony saat lelaki tersebut menyeringai sinis padanya. Pada akhirnya dia tahu kalau Anthony cuma pura-pura.

Serena meringis ketika pelipisnya di toyor Thalia.

"Kalau kakakku sampai kenapa-kenapa, aku akan ganti memukul kepalamu!" Ancam Thalia.

"Kurung saja dia di gudang. Dia kabur dari rumah, lalu melukai kepalaku. Jangan diberi makan. Besok langsung antarkan dia ke The Palace. Biar dihajar sama anak buah Black Diamond."

"Ide bagus! Aku benci melihat wajahnya." Thalia menyambut suka cita rencana Anthony. Dua orang ini memang partner in crime sejati jika korbannya adalah Serena.

Maka malam itu, Serena menghabiskan malam terakhirnya di kediaman Hernandez dengan meringkuk menahan lapar di sebuah gudang. Lagi-lagi gudang jadi tempat Serena menjalani sisa hari.

Pukul sepuluh malam ketika Nereida juga didorong masuk ke tempat itu. Hingga keduanya bisa saling berpelukan.

"Makanlah." Dari balik bajunya Nereida mengeluarkan sepotong roti.

"Jangan cemas. Ibu sudah makan tadi." Nereida tersenyum seraya mengusap wajah sang putri. Seolah tahu kalau Serena pasti akan menolak makan roti yang dia bawa.

"Ibu harus bertahan sampai Rena datang."

"Ibu kan sudah berjanji."

Serena mengulas senyum sambil meminum susu kotak yang juga Nereida bawakan. Karena janji itulah, Serena setuju menikah dengan Alterio Inzaghi.

"Tiga bulan, tunggu Rena tiga bulan lagi. Rena akan menjemput Ibu. Rena janji, saat itu Ibu akan dioperasi."

Giliran Nereida yang menipiskan bibir. "Yang penting kamu jaga diri baik-baik. Ibu akan baik-baik saja."

Netra biru Serena berkaca-kaca. Dipeluknya Nereida, "Rena sayang sama Ibu. Cuma Ibu yang Rena punya di dunia ini."

"Ibu juga sayang sama Serena. Hiduplah lebih baik setelah ini."

Pagi belum sepenuhnya terang ketika Serena sudah berdiri di depan sebuah bangunan yang memang cocok dengan namanya. The Palace, sebutannya sesuai dengan visual tempatnya.

"Siapa kau? Kau bukan Thalia Hernandez?"

Seorang pria dengan paras tampan bertanya. Terdengar dingin dan acuh. Serena sedikit merasa takut. "Saya Serena Valencia, putri Hernandez yang lain," jawab Serena gugup.

Pria di depan Serena mengerutkan dahi. Dia belum pernah mendengar putri lain dari keluarga Hernandez, selain Thalia.

Serena terus menunduk, tak berani memandang lelaki asing yang tengah memindai tampilannya. Bersamaan dengan itu, satu mobil datang. Berhenti tepat di belakang Serena.

Figur tinggi besar keluar dari benda hitam berkilat, terus berjalan melewati Serena begitu saja. Acuh, tidak peduli.

Sampai laki-laki tadi memanggil. "Al, mereka mengirim putri Hernandez yang lain, bagaimana ini?"

Yang dipanggil "Al" berhenti, dia berbalik, ikut melihat ke arah Serena.

"Usir dia!"

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 5 PERTEMUAN PERTAMA

    Serena lekas mengangkat kepala begitu kata usir terucap dari lisan Al. Walau cuma sekilas, tapi Al bisa melihat netra biru Serena, sebelum gadis itu kembali menunduk. Serena terlalu takut berhadapan dengan Al yang auranya ingin makan orang. Al? Diakah pria yang bernama Alterio Inzaghi? Serena membatin dalam hati. "Siapa namamu? Kau bukan Thalia Hernandez." Al yang bertanya. Wajah pria itu masih tersembunyi di balik masker. "Serena, namaku Serena. Aku ... aku adik Thalia Hernandez." Al menoleh ke arah pria satunya lagi. Max, nama lelaki tadi. Dia mendekat ke arah Al. "Aku tidak tahu mereka punya anak gadis lain," bisik Max pada Al. "Saya mohon, Tuan. Jangan usir saya. Saya bisa lakukan apa saja, tapi jangan suruh saya kembali ke rumah itu." Tak ada pilihan, Serena harus bisa meyakinkan dua pria di depannya. Dia pikir Max dan Al akan bersimpati padanya. Namun Serena lupa, kalau yang dia hadapi mafia, bukan orang biasa. "Kau pikir aku peduli! Usir dia!" Tegas Al dingin. Sikap ac

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-03
  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 6 KAU SAMA SAJA DENGAN MEREKA!

    "Apa ini?" Al meraih berkas yang diserahkan Max. Netra sekelam malam itu bergerak cepat membaca helaian kertas di tangannya."Laporan kesehatan Serena Valencia," ucap Max memperjelas laporannya.Al diam saja. Sikap dinginnya memang berlaku pada siapa saja. Bahkan pada anak buahnya sendiri."Sebelum kau menikah dengannya, aku harus pastikan kalau dia memenuhi semua kriteria untuk bisa jadi pendampingmu. Termasuk soal keturunan.”“Kau tahu, benihmu tidak bisa sembarangan dilepaskan. Bukannya punya anak, yang ada mereka akan mengeringkan rahim lawanmu."Ehem! Al berdehem teringat bagian itu. “Aku belum memutuskan akan menikah dengannya!" Al buru-buru menegaskan jawabannya."Aku akui semua yang kita lakukan ada efeknya. Tapi aku mana tahu kalau efeknya bakal sampai ke sana. Lagi pula kau yang minta. Aku cuma menuruti permintaanmu," kilah Max. Pria itu abaikan ucapan Al."Jadi aku harus pastikan yang menjadi istrimu bisa menampung benihmu." Pria berbibir sensual itu menambahkan."Kau piki

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-03
  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 7 PEREMPUAN MATRE

    Hari masih gelap ketika suara tembakan beradu dengan sunyinya malam. Beberapa sosok berlari mengejar sejumlah orang. "Sial! Kenapa mereka susah sekali dibekuk. Tuan muda harus segera pulang. Pengantinnya sudah datang," ucap seorang pria dengan pierching menghiasi telinga dan alisnya Suara decakan kesal terdengar dari sosok dengan tubuh tinggi besar, menjulang. Wajahnya tertutup oleh masker, walau begitu ketampanannya tak perlu diragukan lagi. "Bagaimana Al? Sudah siap melepas masa lajang?" Sindir yang lain, pria yang tubuhnya juga tinggi tapi tak sebesar figur yang dipanggil Al tadi. "Berisik! Selesaikan mereka dulu, baru bahas perempuan," si Al menyahut. Deep voice-nya begitu sopan masuk ke telinga. Gelak tawa terdengar. Bisa mereka bayangkan bagaimana jengkelnya tampang si Al ini. "Lagian Al, kau mau-mau saja waktu si Anthony nyodorin adiknya buat kau kawinin." "Heh! Kau tahu tidak tujuan Al ngelakuin itu?" Pria bertindik melempar wacana di tengah adu peluru. "Apalagi, dia m

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-13
  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 8 SEORANG RAJA

    Max menghentikan tawa saat tatapan Al serasa mampu menghabisinya. "Kau lancang!" Maki Al tanpa mengalihkan pandangannya dari Max."Oh, ayolah Al. Aku hanya terdesak. Jadi ya aku asal berikan itu padanya. Buat ganti, lagi pula dia cuma berada di kamar. Kau saja yang lancang masuk ke kamarnya. Mau ngapain coba?" Max mengulum senyum, melihat wajah salah tingkah Al. Bagaimana Al tidak ingin menghajar Max. Dia masuk ke kamar Serena saat gadis itu hanya mengenakan lingerie tipis. Untung posisi Serena membelakangi pintu, hingga dia tak melihat Al masuk ke kamarnya.Al sendiri merasa heran, dia sudah terbiasa melihat banyak tubuh seksi disuguhkan padanya. Selama ini dia tidak pernah tergoda. Melihat mereka pun hanya sekilas.Namun semalam, semua terasa berbeda. Serena seperti punya magnet, membuat Al perlu lebih dari sepuluh menit sadar kalau dia berada di tempat yang salah.Apa karena Max menyatakan kalau Serena bisa dia tiduri, bisa mengandung anaknya. Haish! Al seketika mengumpat diriny

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-13
  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 9 NEGOSIASI

    "Bukan. Tidak ada kontrak atau semacamnya."Al memandang Serena yang kini sedang menelaah isi berkas yang ada di tangannya. Sudut bibir Al tertarik. Gadis di depannya sangat unik. Kemarin tampak berani, sekarang bertingkah macam kelinci kecil yang takut dia terkam.Al mendengus samar. Kelinci kecil, bagus sekali nama itu jika disematkan pada Serena. Imut di luar tapi menyimpan banyak kejutan di dalam."Saya dikirim sebagai penebus hutang Anthony Hernandez pada Anda." Serena ingin memperjelas statusnya."Bagus kalau kamu mengetahuinya. Dengan begitu kamu tahu, kalau kamu tidak punya hak untuk menuntut apapun dariku. Kau harus mengikuti semua keinginanku. Semua itu ada di situ."Al menatap tajam pada Serena yang kini juga memandangnya. Serena menelan ludah. Betapa menakutkannya deretan kalimat yang Al ucapkan. Ini sama saja dengan Serena masuk penjara. Tapi sekali lagi, dia bisa apa jika mereka punya ibunya sebagai sandera.Gadis itu masih ingat bagaimana ancaman Thalia sebelum dia d

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-14
  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 10 PERNIKAHAN

    "Ibu, aku akan menikah hari ini. Tolong restui aku."Bulir bening menitik di sudut netra Serena. Gadis itu dengan cepat menghapusnya, sebelum Ara kembali memarahinya.Walau galak dan judes, Serena akui kalau Ara mempersiapkan dirinya dengan baik. Mulai dari make up, gaun pengantin dan printilannya. Semua ekslusif dari brand ternama. Ini di luar dugaan Serena."Aku melakukannya karena perintah bos. Jangan kau pikir karena aku baik padamu."Serena diam saja. Tidak ada gunanya dia berdebat dengan Ara saat ini. Lagi pula pikirannya sedang tidak fokus. Benaknya bergejolak, satu sisi ingin lari. Sisi lain ketakutan kalau hal buruk akan menimpanya di kemudian hari."Cepatlah." Ara berteriak setelah melihat keluar melalui jendela Ara.Serena berdiri. Lumayan kesusahan dengan heels delapan senti yang Ara paksakan padanya. Perempuan itu dengan judes berujar kalau Serena pendek, makanya perlu ganjal tinggi supaya tidak jomplang saat berdiri di samping Al.Siapa yang peduli, Serena pikir tak akan

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-14
  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 11 MALAM PERTAMA

    Seorang pria dengan wajah sangar, juga tatapan mematikan keluar dari sebuah mobil yang berhenti tepat di kediaman utama The Palace.Netra biru benderangnya memindai tempat yang tadi dijadikan venue pernikahan Al dan Serena. Tempat itu sekarang sudah bersih, tanpa menyisakan aura pernikahan sama sekali.Namun hidung lelaki itu mampu mencium samar aroma vanila yang khas. Satu aroma yang mengingatkannya akan seseorang."Apa kabarnya sekarang? Apa yang terjadi malam itu membuahkan anak," tanyanya dalam hati.Lelaki itu lekas bergerak saat dia melihat Felix berjalam santai ke arahnya. "Mau bertemu Al, Ed?" Sapa pria itu enteng."Kalian habis pesta?" Tanya seorang perempuan yang mengenakan pakaian ketat hingga lekuk tubuhnya tercetak jelas."Tentu saja, Nona Vasti. Everyday is a party day. Want to join us?" Tawar Felix dengan nada menggoda.Yang dipanggil Vasti berdecak kesal. Dia abaikan Felix. Vasti lebih memilih mengikuti pria yang Felix panggil "Ed" masuk ke satu ruangan yang ada di sis

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-15
  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 12 HUKUMAN

    Serena jelas kesal, tapi dia tak berani menunjukkannya, pada sosok yang kini sedang bicara dengan seseorang menggunakan ponsel. Satu jam dia dibiarkan berdiri tanpa boleh duduk.Apa salahnya coba, kalau pun dia ada salah harusnya Al sebutkan saja. Dia akan minta maaf, terima hukuman jika dia memang layak mendapatkannya. Tapi ini, sejak dia dibawa masuk ke ruang kerja lelaki itu sampai sekarang, Al tidak bicara sepatahkatapun kecuali perintah, "Berdiri di sana."Padahal di ruangan itu ada benda yang membuat jiwa Serena meronta-ronta. Sejak tadi ingin menyentuhnya. Tumpukan buku yang berderet di rak sepanjang dinding ruang kerja Al. Kalau bukan buku, beri saja dia kertas dan pensil. Dia akan habiskan sepanjang hari dengan benda itu.Al agaknya mulai ingin menyiksa Serena. Status penebus hutang yang melekat padanya, membuat Serena tak berhak membantah tiap perintah lelaki yang berstatus suami."Tapi ini sudah lama, kakiku pegal," gumam Serena. Belum lagi ditambah perutnya yang mulai la

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-16

Bab terbaru

  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 126 BAU DARAH

    Beita membuka mata ketika merasa keadaan sudah hening. Dia bukan tidak bisa menghadapi para pria tadi. Hanya saja ada hal lebih penting yang harus dia selidiki.Matanya yang tajam lekas memindai keadaan sekeliling. Dia langsung keluar dari tempat dia disekap. Sebuah kamar yang dilengkapi kasur. Beita berdecih kesal, meski ekspresinya tetap dingin. Agaknya niat lelaki tadi untuk menjualnya benar-benar direalisasikan. Pria itu menyentuh pergelangan tangannya.Emosinya mulai meluap naik, tapi dia masih bisa kendalikan itu. "Al, aku tunggu di lokasi."Beita sengaja tidak membawa ponsel. Terlalu riskan jika benda itu berpindah tangan. Beita dan Al berkomunikasi melalui mic kecil yang terpasang di kerah kemeja. Bentuknya yang bulat hitam, macam kancing baju, membuat orang-orang tadi tidak menyadari benda itu."Aku punya barang baru. Muda, tampan, body seksi dan asetnya besar. Anak buahku baru dapat."Beita mengerutkan dahi mendengar suara seorang perempuan di sebuah kamar. Beita tidak men

  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 125 PEMBUNUH

    Ravi menyandarkan tubuhnya ke punggung kursi. Tampak santai menikmati tontonan Serena menggebuki Alterio dengan buket kembang krisan putih."Stop Ren! Stop!" Al gerah juga diserang. Akhirnya dia jepit leher Serena di ketiaknya. "Lepas woi! Lepas!" Teriak Serena lantang. Terserah banyak orang yang memandang kepo ke arah keduanya."Jawab dulu, salahku di mana? Kemarin minta kembang, sekarang dikasih kamu malah ngamuk.""Lihat dulu bunganya apa. Baru protes. Dasar gak peka!" Serena menyahut emosi."Ini kan bagus." Al membela diri."Iya bagus kalau dibawa ke kuburan!" Cetus Serena kesal.Ha? Alterio melepas pitingannya. Dia memandang Ravi yang berdecih pelan padanya."Tanya ke mesin pencarian," kata Ravi.Al langsung mencari ponselnya. Dia mulai mengetik, "Ini namanya apa?""Krisan putih," balas Serena dan Ravi berjamaah.Beberapa detik setelahnya Al nyengir seiring ekspresi konyol tergambar jelas di wajahnya."Ehem, aku mana tahu. Aku cuma lihat dia warna putih, warna kesukaanmu. Jadi a

  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 124 BERBUNGA-BUNGA

    "Foto siapa, Ren."Belum sempat menghindar, Nicky yang usil sudah lebih dulu mengambil foto dari tangan Serena.Hubungan ketiganya memang membaik akhir-akhir ini. Serena yang sempat menjauh karena krisis kepercayaan pada temannya, kini merasa menemukan kalau Pevi dan Nicky tulus ingin berteman dengannya."Gila, tampan banget," cerocos Pevi penuh rasa kagum."Pacarmu?"Begitu kata pacar disebut Nicky, satu orang bereaksi lebih dibanding lainnya. Vasti orangnya, putri Edgar meski samar terlihat jelas sedang menantikan jawaban Serena.Agaknya Serena sudah punya clue, soal siapa yang bermain dengannya beberapa waktu terakhir."Ganteng kan?" Kompor Serena.Tidak masalah kalau sosok dalam foto itu bukan Al. Tapi Beita yang mengenakan masker. Toh, tidak ada yang tahu kalau itu Beita, fotonya buram, tidak terlalu jelas.Kerap berinteraksi dengan Beita membuat Serena hafal postur tubuh coach-nya. Namun yang membuat Serena risih adalah posisi keduanya dalam foto tersebut sangat intim. Terlihat

  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 123 TEROR

    "Tanganmu kenapa?" Al menarik tangan Serena yang baru dia sadari diplester."Aduh, jangan ditekan. Sakit tahu."Kening Al mengkerut, "Kok bisa jadi kayak gini?""Semua gara-gara mawar kamu."Makin dalam gelombang halus di dahi Al yang mulus dan glowing. "Mawar apaan? Aku gak pernah kasih bunga ke kamu."Cep! Al bungkam seketika. Baru dia sadari jika sudah salah bicara. Paul pernah berkata, sesekali belikan hadiah untuk istrimu. Paul juga memberi nasihat. "Kau tidak ada plan untuk menceraikan Serena. Cepat atau lambat perasaan akan tumbuh di antara kalian. Akan lebih baik jika kau membangun bounding dengan istrimu. Itu akan membuat hubungan kalian lebih dekat. Siapa tahu, kalian bisa jatuh cinta."Selama ini, dia memang belum pernah membelikan apapun yang bisa disebut hadiah untuk Serena."Er, serius bukan aku. Nantilah aku belikan mawar sekebon," cengir Al dengan rasa bersalah kentara di wajahnya."Bukan begitu. Kalau bukan dari kamu terus dari siapa. Mawar berduri kayak lagu aja."

  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 122 SAMPAI BERTEMU, SAYANG

    Bola mata Serena lekas memindai, sementara bibirnya sibuk mengucapkan terima kasih pada temannya yang membantunya membersihkan lantai. Mendadak, dia menangkap tatapan sinis dari Vasti.Tentu saja, dia adalah tuan putri, mana mungkin dia mau melakukan hal beginian. Pekerjaan yang bagi Vasti mungkin pekerjaan pembantu.Serena menyeringai. Tidak masalah, toh dia juga tidak perlu bantuan Vasti. Akan lebih bagus jika dia dan Vasti tidak saling berinteraksi.Namun Vasti tidak begitu. Perempuan yang kadung benci pada Serena dengan berbagai alasan. Termasuk kemungkinan Serena adalah kekasih Al. Bisa dipastikan jika Vasti akan terus mencari cara untuk mengganggu Serena. "Serena, tanganmu kenapa?" Eva bertanya ketika perempuan itu lewat untuk memberikan tugas lanjutan juga beberapa materi tambahan.Iya, mereka masih terus dibimbing dengan pemberian materi yang diharapkan bisa menaikkan skil mendesain mereka."Tidak apa-apa, Miss. Cuma tergores sedikit," balas Serena.Kali ini dia memang kesul

  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 121 TIDAK LAMA LAGI

    "Aduuhh."Serena meringis ketika jarinya tergores sesuatu. Dia melihat meja, ada beberapa paku payung yang tadi melukai jarinya. Bola matanya lekas berkeliling, dia pandang semua orang yang ada di ruangan itu. Dia tidak pernah bawa paku payung. Tapi kenapa benda berujung tajam itu mendadak bertebaran di mejanya.Salahnya juga tidak melihat tempat, main sentuh meja. Jika dia teliti, Serena pasti bisa melihat benda tadi di balik kertas. Dia pikir apa ada yang iseng mengerjainya. Atau malah sengaja melakukannya. Serena perhatikan semua orang sedang sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Wajah mereka juga terlihat biasa. Akhirnya Serena menghela napas. Dia hanya bersihkan lukanya dengan tisu.Hanya luka tertusuk kecil, tidak akan mempengaruhi performa pekerjaannya. Mungkin saja ini sebuah kecelakaan atau ketidaksengajaan. Serena lanjut mengerjakan tugasnya.Katalog edisi terbaru terbit. Beberapa desain teman Serena dimuat di dalamnya. Meski belum ada di bagian utama. Mereka tetap senan

  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 120 RAJA MAFIA YANG SESUNGGUHNYA

    Al dan Serena berdiri mematung melihat kobaran api melahap sebuah mobil. Kendaraan tersebut hampir hangus seluruhnya. Serena bergidik melihat tiga mayat terpanggang di dalam sana."Sebabnya apa?" Al bertanya pada Max yang mulai sibuk mengambil sample dari mayat yang berhasil di keluarkan anak buahnya.Serena langsung tersedak mencium aroma daging panggang. Mual dia rasakan. Gadis itu menjauh dari lokasi, dia pilih masuk ke mobil Al yang beraroma parfum pria itu. Rasa tenang seketika membalut dada Serena. Dia pejamkam mata, mengabaikan Al yang turut memakai sarung tangan. Tanpa rasa jijik ikut menyentuh mayat tadi.Ya, ya beginilah kehidupan mafia. Harusnya Serena tidak perlu heran lagi. Darah, mayat, pembunuhan, hal itu biasa bagi mereka. Tapi untuk Serena, dia baru mulai memasuki universe ini."Bisa gak sih kalian hidup normal?" Tanya Serena begitu Al kembali ke dalam mobil."Hidup normal uangnya juga normal, Nya. Gak ada duit lebih buat hidup hedon."Serena tertawa. "Kapan kalian

  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 119 MASUK AKAL

    "Al ini gawat. Gaston melarikan diri."Al mengalihkan perhatiannya dari berkas di depannya. Bisa kabur lagi, sepertinya dia harus memeriksa sendiri anak buahnya."Akan kuperiksa."Al beranjak pergi keluar dari ruang kerja. Masuk ke kamar, di mana Serena langsung melompat kaget mendengar suara Al."Ngapain?""Nggak ngapa-ngapain."Al memicingkan mata, sesaat menelisik ekspresi sang istri. Dia coba mencari celah untuk menemukan apa yang sedang disembunyikan Serena."Mau ke mana? Ikut." Serena mengekor langkah Al ke ruang ganti.Namun di buru-buru memejamkan mata saat Al mengganti kemeja dengan kaos. Juga celananya. Meski kerap melihat Al tanpa pakaian saat mereka bercinta. Tetap saja semua jadi aneh waktu semua terjadi di luar aktivitas panas mereka."Pakai tutup mata segala."Serena mendengus mendengar ledekan Alterio. Bunyi resleting yang dinaikkan jadi indikasi kalau pria itu telah selesai berpakaian. Serena bisa membuka mata."Ikut!" Rengek Serena."Mau dinas. Mau bunuh orang. Mau i

  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 118 LICIK

    Setelah dua hari libur sekaligus menenangkan diri. Serena akhirnya kembali ke kantor. Saat makan malam, Paul menjelaskan kalau Serena tidak perlu khawatir lagi soal kejadian Thalia.Counter attack sudah dibuat, respon dari netijreng juga bagus. Dalam artian mereka tidak lagi memojokkan Serena sebagai pelaku. Meski beberapa masih berkomentar burji, tapi sebagian besar sudah mengubah pandangannya pada Serena. Di zaman ini, pendapat netijreng sangatlah penting untuk sebagian kalangan.Karenanya segelintir orang melakukan berbagai cara supaya image mereka terlihat baik di mata pada pengkritik kritis tersebut.Contohnya Marvel, dia membangun citra pria baik, greenflag. Padahal Marvel diperlakukan aslinya playboy kelas kakap. Casanova level akut. Semua untuk mendapat citra baik di depan publik. Walau belakangan image yang susah payah dia ciptakan hancur berantakan. Siapa pemicunya, Serena jawabannya. Kata Al, siapa suruh coba klaim istrinya. Istri gak tu.Seluruh penghuni ruangan sempat t

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status