Share

DI RUMAH SAKIT

last update Last Updated: 2022-04-08 17:01:06

Belum sempat masuk aku masuk ruangan sudah mendapat sambutan tidak enak dari ibu mertua. Dengan sedikit kecewa akupun masuk dan mengetuk pintu. Sudah kutanamkan dalam hati bahwa tidak akan menginap disini, biarlah aku pulang saja dan mas anas tetap disini.

Tok-tok..

"Assalamualaikum" , ucapku perlahan takut mengganggu pasien lainnya.

" Waalaikumsalam", ucap ayah yang kebetulan baru bangun tidur. "Loh nay,? sudah sampai sini? sama siapa? sini sini masuk, antusias ayah melihatku datang.

" Ayah apa kabar,? Bagaimana kakinya, masih sakit? ucapku mendekat ke ayah dengan cepat mengambil tangan ayah dan segera mencium tangannya dengan takjim. Boleh Nay lihat yah,? Kok seperti ada bau bau ya yah",? Ucapku menggoda ayah sambil menutup hidung sedikit.

" Iya Nay, luka kaki ayah membusuk,! Lihat saja jempol dan jari jarinya menghitam. Ini sih sudah jauh lebih baik Nay barusan di bersihkan sama perawatnya".

" Pantesan yah,! Tapi itu apa yah,? ada cairan yang merembes di kain kasanya, seperti nanah atau apa,? ucapku penasaran karena semakin menyengat baunya.

" Sepertinya nanah nay,! Biarkan saja , besok pagi perawatnya bersihkan lagi lukanya. Kamu ngapain kesini? kakakmu itu gimana dirumah?Rumah bagaimana jika kamu tinggal?rumah kamu biarkan kosong begitu nay,? Tanya ayah sedikit khwatir.

Ayah memang sangat sayang terhadap anak perempuannya, sehingga segala keperluan dan kebutuhannya selalu terpenuhi. Menurutnya, perempuan itu cukup dirumah membersihkan rumah itu tugasnya.

"Ayah,? Kakak Rasya kan sudah punya suami, dan sekarang juga lagi hamil, pastilah dijaga sama suaminya. untuk rumah ayah tenang saja, sudah pasti kakak tidak akan membiarkan rumah kesayangannya itu kosong yah. Ayah tidah perlu sekhawatir itu, ! ucapku mencoba menenangkan nya".

" Iya Nay, Iya,! Iya kalau Bani suaminya itu peka, La ini,! Boro - boro mau menjenguk ayah disini, Ayah sakit dirumah saja dia tidak mau menjenguk,! ucap ayah emosi.

" Ayah yang sabar, tidak perlu terlalu difikirkan. Ayah juga harus memikirkan kesehatan ayah bagaimapun ayah harus sehat. Mungkin mas Bani sibuk kerja jadi tidak sempat menjenguk! ucapku mencoba menenangkan ayah.

" Kerja apa,! Judi itu yang di bilang kerja,!

****

Tiba - tiba...

Ceklek...

Kulihat jam menunjukan pukul Tujuh malam. Hati ini sedikit berdebar melihat ibu mertuaku masuk.

Srrrrrr... Darah ini serasa berdesir melihat tatapan tajam ibu mertuaku.

" Nay,! Pukul berapa sekarang? Sudahkan ngobrolnya, sudah sana keluar dan pulang,! Biarkan ayah istrirahat".

" Ibu itu ada apa,! Nay itu baru sampai, biarkan dia istrirahat di sini sama kita". Ucap ayah mertuaku.

" Tidak apa-apa yah,! Biar Nay pulang saja, Nay hanya ingin melihat keadaan ayah, lagi pula besok Nay harus sekolah kan".

" Bagus kalau kamu sadar diri,! Cepat sana keluar! Temui Anas dan pamit pulang, biarkan Anas disini !"

Dengan berjalan gontai kaki ini melangkah keluar, kulihat Pukul Tujuh lebih, Ini sudah malam sekali jarak tempuh dari Rumah Sakit ke rumah satu setengah jam, mana mungkin aku pulang sendirian malam-malam begini.

Mas Anas heran menatapku yang mulai sedikit berkaca-kaca.

" Nay, sayang! Kenapa? Kok keluar, Tasnya kok di bawa keluar? ada apa sayang? Ayoo kita masuk lagi".

"Tidak usah mas, mas saja yang masuk, Nay disini saja,!" Oiya mas, Nay ijin pulang ya,! Sepertinya Nay sedikit pusing. Ucapku mencari alasan.

" Kamu ini apa-apaan,! Ini sudah malam, tidak baik pulang malam-malam,! Lagian kalau pusing kenapa harus pulang! Tidak usah aneh - aneh ya, yang minta kamu buat kesini siapa?" ucap mas Anas sedikit marah".

" Tapi mas,! Nay di suruh pulang sama ibu malam ini juga,! Tidak boleh menginap disini, dan kamu harus tetap disini mas". Ucapku sambil sesenggukan, aku tidak menyangka perhatian ku terhadap keluarga baruku akan mendapat reaksi seperti ini.

" Astaghfirullah ibu bicara seperti itu sama kamu? Kenapa bisa ibu bersikap seperti itu,! harusnya dia senang mendapat perhatian begini! Geram mas Anas.

" Ya sudah ayo kita cari hotel saja tidak usah menginap disini,! Biar tau rasa ibu! Tidak mungkin juga mas membiarkanmu pulang sendiri malam- malam begini".

" Tapi mas,! Apa kata ibu tentang aku kalau kamu sampai ikut aku,! Ucapku sambil sesenggukan menahan tangis yang mulai pecah.

" Sudah ayoo... " mas Anas menarik tangan ku dan secepat kilat mengambil motorku yang ku parkir di parkiran rumah sakit.

" Ayooo naik Nay, ini sudah malam kita butuh istirahat!.

Sedangkan dari balik pintu ibu mertua menatapku yang sudah mulai naik motor menyusuri malam dengan sinis dan mengepalkan tangan. " Awas kamu Nay, kalau sampai Anas lebih perhatian kekamu dari pada sama kami orang tuanya!. Akan kubuat perhitungan dengan mu.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • DIHINA KELUARGA SUAMI KARENA MISKIN   TRAUMA

    "Mas tolong, Jangan..!"Namun bagai predator yang sedang dikuasai api cemburu, Mas Anas terus melakukan aktifitasnya tanpa jeda sambil melepas satu persatu pakaiannya."Kenapa jangan? bukan kah mas ini suami kamu! yang berhak atas tubuh kamu? atau jangan -jangan kamu habis melakukannya dengan laki-laki itu! mana Nay! Buka bajumu sekarang, mas ingin lihat bekas tanda yang telah di buat oleh laki-laki itu!"Kini mas Anas sudah tidak memakai sehelai kain apapun dan juga sudah mulai melepaskan sabuk celananya."Mas,....! jangan seperti ini! Kamu sedang cemburu! tolong mas! kita bisa bicara baik-baik!" ucapku memohon."Kenapa? kamu takut mas mengetahui semua kebusukanmu? iya!" Dengan tatapan nyalang tajam mas Anas mengangkat tubuhku dan di lemparkannya di atas kasur, aku beringsut mundur namun naas mas Anas sudah menerkam tubuh ini bak binatang buas yang sangat kelaparan."Buka bajumu sekarang, atau mas sobek dengan paksa Nay?"Aku yang masih ketakutan tidak mendengarkan sama sekali, kemud

  • DIHINA KELUARGA SUAMI KARENA MISKIN   AROGAN

    Aku menyusuri ruang demi ruang yang ada di rumah sakit ini, terlihat sekilas Dio sedang sibuk kesana kemari dan akhirnya masuk kedalam ruang operasi. Terlihat sekali kekhawatiran di raut wajahnya,agaknya sedikit genting. Biarkan saja Nay!ikuti saran terbaik dari Dio! Ikuti semua keinginan suamimu sekarang, pernikahan mu baru beberapa hari, tidak lucu kan kalau sudah ribut-ribut begini. Aku bermonolog dan memberi semangat dalam hati.Tibalah aku di depan ruangan VVIP dimana mertua aku di rawat, terlihat mas Anas sedang duduk di depan kursi tunggu rumah sakit dengan mengepalkan tangan dan wajah mas Anas yang sangat kusut, kucel dan berantakan menurutku. Jauh berbeda dengan mimik wajah ibu mertuaku. Kamu tau wajah peran antagonis di sinetron ikatan cinta? Elsa. Nah seperti itulah kira-kira lirikannya, mimik wajahnya seolah akan menelan hidup-hidup orang yang ada di depannya . Duh aku menelan saliva sambil memegangi leher takut jika tiba-tiba ibu melihatku dan mencekik leher ini. Astaga!

  • DIHINA KELUARGA SUAMI KARENA MISKIN   POV ARDIO

    Dan nayla pun mulai menceritakan apa yang sebenarnya terjadi beberapa bulan yang lalu.aku yang sudah mulai putus asa karena beberapa bulan ini hilang kontak atau Ldr kelamaan dengan mu, mulai berfikir jika dio yang sedang menempuh pendidikan spesialisnya itu tidak akan tetap setia, pasalnya menempuh pendidikan spesialis itu lama butuh kurang lebih 3 tahun, dan selama 3 tahun itu kami Ldr kembali. Memikirkan jika pasti dio sudah mempunyai pasangan penggantinya, maka aku yang sudah berusia 30 tahun mulai membuka hati untuk orang lain masuk. Mendapat kenalan dari teman waktu SMA,akhirnya kami pendekatan. Aku yang memang sudah tidak Pd karena banyak tetangga yang mengatakan aku ini perawan tua kebanyakan mimpi menunggu seorang calon dokter yang hilang kontak pun mulai berfikir. Salahku memang aku tidak pernah main kerumah mas anas, tidak tau watak dan respon keluarganya. Dalam waktu kurang lebih 1 tahun pendekatan yang memang mulus seperti jalan tol mas anas melamarku, jarak dari lamar

  • DIHINA KELUARGA SUAMI KARENA MISKIN   SARAN DIO

    Masih dalam diam aku sempat putus asa, apa yang harus aku lakukan sekarang. Apakah masih berani aku untuk mendekat lagi kepada mereka, apa yang akan ibu mertuaku itu lakukan terhadapku setelah mas anas menceritakan semua kesalahpahaman ini. Akhirnya aku memberanikan diri untuk bertanya kepada Dio langkah apa yang harus aku lakukan sekarang. Ya dio pasti akan memberikan saran terbaiknya untukku seperti selama 8 tahun kami menjalin hubungan. "Jadi, apa yang harus aku lakukan sekarang Dio?" tatapku dengan nanar air mata yang terus mengalir. Masih diam. Dio masih dalam mode diamnya, seperti biasa jika ada masalah Dio akan menjadi lebih diam dari biasanya. Dio akan berfikir lebih logis lagi, tidak akan mengambil tindakan tanpa berfikir apalagi main kekerasan. Dio memang tidak pernah berubah masih seperti Dio ku yang dahulu, aku tersadar dengan fikiranku sendiri. Duh apaan sih Nay, ingat nay kamu sudah punya suami. Buang jauh-jauh fikiran gila mu itu nay!Aku bermonolog dalam hati. "Dio..

  • DIHINA KELUARGA SUAMI KARENA MISKIN   POV NAYLA

    Dengan sedikit paksaan akhirnya Dio pun mau mengantarkan aku untuk kembali ke suamiku, biarlah aku pasrah dengan apapun yang akan terjadi kedepannya. Setibanya kami di Rumah sakit aku melihat mas Anas sedang serius membicarakan sesuatu, terlihat dari mimik wajah yang serius sekaligus tegang seperti sedang menahan amarah, begitu pun dengan ibu mertuaku. Dengan sedikit kekuatan dan dorongan dari Dio agar aku segera mendekat kearah mereka, aku pun dengan perlahan menuju kearah mereka."Apa...!"Kamu ini! dari dulu tidak pernah percaya dan tidak pernah mau mendengarkan apa perkataan ibuk! Bukan tanpa alasan ibuk tidak menyukai Nayla itu Nas! begini kan akhirnya, apa yang ibu duga selama ini akhirnya terjadi juga! ucap ibu dengan penuh amarah."Bu...! bentak mas anas. Tenang bu, ini rumah sakit! Malu."Apa! masih mau menyangkal apalagi kamu, hah! Dari awal pernikahan kalian itu ibu sebenarnya sudah tidak setuju, sudah tidak suka sama Nayla itu! Apa sebenarnya yang kamu banggain?sudah dari

  • DIHINA KELUARGA SUAMI KARENA MISKIN   PERTOLONGAN DIO

    Para pedagang di sekitaran taman pun datang untuk mengetahui ada apa sebenarnya. Riuh ramai kali ini, benar saja seperti apa yang aku fikirkan bahwa mas anas akan melakukan hal memalukan seperti ini, bahkan banyak di antara mereka yang melempari kami dengan bahan-bahan dagangan mereka. Malu, jelas malu, sakit jelas sakit, entah setan apa yang merasuki jiwa mas anas sehingga dia bisa melakukan hal tadi. Mas anas yang masih dalam mode diamnya itu terus mengepalkan kedua tangannya sehingga ujung kukunya memutih,terlihat sekali sedang menahan amarahnya. Aku yang sedang duduk di hadapannya bergidik ngeri takut dia akan melakukan hal-hal di luar nalar, dengan cepat aku langsung meminta maaf kepada para pedangang itu dan segera memberi uang pengganti kerugiannya."Maaf pak, maaf bu! Maafkan atas kekacaun yang terjadi, kami memang sedang ada sedikit kesalahpahaman. Ucapku sambil menangkupkan kedua tangan di depan dada tanda permintaan maaf. Mas anas melirik menatapku dengan tajam tanda tidak

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status