Share

Session 2 -Bab 13

Oh, jadi dia itu pemilik mall. Serasi sekali kulihat. Meski sudah paruh baya, tapi waktu mudanya pasti ganteng dan cantik. Yang laki-laki itu pasti ganteng kayak … hmmm … Abang Mart, eh Abang Zayd.

“Jadi gimana? Mau membicarakan perihal apa ya, Syfa?” Suara Pak Hakim membuyarkan pikiranku. Jujur, aku masih memikirkan dua orang itu.

Sebenernya mau membicarakan soal status Bapak, tapi … itu hanya aku bisa ucapkan dalam hati.

“I--Itu, Pak. Terkait laptop yang terkena air itu. Saya mohon maaf banget. Saya beneran gak sengaja.” Akhirnya itulah kalimat yang keluar dari mulutku.

“Oh itu, iya saya paham, kok. Jangan khawatir.”

“Kata Bang Mart, eh Zayd, itu harganya lima belas jutaan ya, Pak? Boleh saya minta keringanan buat mencicilnya?” tanyaku dengan memasang wajah memelas. Bukan pura-pura sedih, tapi memang beneran sedih.

“Cicil?” Pak Hakim menautkan alisnya.

“Iy--Iya, Pak. Kalau rusak terus seharga segitu, saya tak ada uang, Pak. Saya cuma pegawai minimarket, Pak. Gajinya UMR. Buat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status