Share

Bab 19a

" Zal, sarapan sudah siap. Ajak Mbak Ratih makan dulu." Suara Bude Titik membuat Ratih dan Rizal yang bersitegang agak mencair.

"Yuk. Bapak dan Ibu pasti sudah menunggu," ajak Rizal.

Ratih menatap Rizal. "Mas, aku belum tahu banyak hal tentangmu dan keluargamu. Kamu bisa pilih, aku mengetahuinya sendiri atau kamu yang akan memberitahuku," ancam Ratih tegas.

Rizal menghela nafas.

"Ratih, ijinkan aku memilah mana yang akan aku sampaikan padamu. Karena mengetahui semuanya, bukan hal yang baik. Kadang, justru akan menyakitkan. Namun, kalau memang itu maumu, secepatnya kamu akan tahu semuanya," janji Rizal. "Sekarang, kita makan dulu. Nggak enak sama bapak dan ibu. Pasti sudah menunggu menantu kesayangannya." Rizal menjawil dagu Ratih. Pria itu berusaha sedikit mencairkan suasana.

Saat mereka keluar kamar, hanya disambut oleh keheningan. Rupanya Prita sudah tidak ada.

"Mereka sudah pulang," ucap Bapak Rizal saat melihat Ratih menebarkan pandangan ke penjuru arah. Pria paruh baya itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
Rizal walaupun gimana kmu hrs terbuka dgn Ratih .karena Rati itu masi selalu curigaan terus .mangka kmu hrs terbuka ..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status