Share

Bab 8d

Warung tenda tempat kami makan sudah lebih ramai dibanding tadi saat kami datang. Meskipun tempat ini hanya menyajikan penyetan, namun sangat berarti buat penduduk urban sepertiku yang tempat tinggalnya tidak dilengkapi dapur.

“Sasti butuh seorang ibu. Dan ibu kandung jauh lebih baik dari ibu sambung,” sambungku karena Rizal tak juga mengeluarkan penjelasannya. Ini terdengar sok bijak. Namun, aku sering mendengar penjelasan serupa, meski aku belum berpengalaman.

Aku menatap Rizal yang sibuk menghabiskan makanannya. Mungkin dia lapar, karena sama sekali tak memberi jeda untuk berbicara. Atau, dia perlu energi untuk memberi penjelasan padaku?

“Sebenarnya tak semuanya harus kuceritakan. Tapi, baiklah.” Rizal menyudahi makan pecel ayamnya.

Rizal menumpuk piring nasi dan piring bekas pecelnya menjadi satu, sehingga meja di hadapannya terlihat bersih.

Sementara, aku masih berusaha melanjutkan makananku yang belum habis.

“Sebenarnya aku sudah melupakan semuanya. Dia adalah mamanya Sasti.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
siti alawiyah
pede sekali kau Rizal, Ratih menerima kamu karena orangtuanya Ratih yg terlalu berharap Ratih cepat menikah, padahal kalo hati Ratih itu masih terluka, kalo ada pria yg lebih dari Rizal mending Ratih sama pria lain
goodnovel comment avatar
Nyaprut
harus nya ratih nya di bikin pergi jauh dulu ,ngapain di bikin terima laki laki seperti rizal ,apa lagi belum apa apa mantan bini nya udah bikin ulah
goodnovel comment avatar
Muhammad Rasya
kepa harus pake Koan klau mau buka bab yg bru ya sih kk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status