Share

MAAFKAN MAMA

Author: Putri putri
last update Last Updated: 2025-07-20 21:49:08

Tak berbeda jauh dengan Hani, Rahman termangu seraya menahan nafas saat melihat wanita berkaus putih yang kini berjalan mendekatinya. Setelah sekian lama, akhirnya mereka bertemu kembali. Seperti biasa ada euforia tak biasa timbul di hatinya setiap melihat wanita yang merupakan mantan istri kontraknya itu. Wajah dan senyumnya benar-benar menjadi candu untuk tak memalingkan pandangannya.

“Hani?”

Tak berbeda dengan Rahman, Nara yang berdiri di sebelahnya juga tak kalah terkejut dengan kehadiran Hani. Rasa-rasanya ada hal yang ia lewatkan setelah wanita itu pergi dan akhirnya kembali. Ia memang memerintahkan seseorang untuk memata-matai rumah Arif dan kabar terakhir yang ia dapat adalah saat Hani memutuskan pergi dan pulang kampung. Dan kini wanita itu berada di sini, itu berarti keluarga Arif telah menerimanya lagi.

“Apa kabar, Hani?” sapa Nara sok akrab.

“Ba-Baik, Mbak,” jawab Hani sedikit terkejut. Ia tak menyangka jika Nara mau menyapanya.

“Akhirnya hubungan kalian serius juga.” Na
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • DILEMA WANITA PENDOSA   SEORANG WANITA

    “Kan Danis udah bilang, kalo mama pergi Danish ikut ...!” Suara Danish menggelegar sesaat setelah Hani masuk ruangan perawatannya. “Kenapa enggak ngerti-ngerti, sih! Mama jahat ..!” rajuk Danish lagi.“Maafin mama, Sayang. Mama janji enggak akan pergi lagi.”“Bohong! Mama kemarin juga bilang gitu, tapi pergi terus pergi terus!” Danish terus berteriak.Seketika Hani mendekapnya erat dan bibirnya terus mengucapkan kata maaf. Ia takut nafas Danish sesak jika ia terus menangis. Entah magnet apa yang ada pada dirinya hingga anak itu terus bergantung padanya.“Danish sayang mama, aku tahu mama Hani bukan Ibuku, tapi aku Cuma mau mama Hani bukan yang lain,” lirih Danish.Seketika air mata Hani luruh. Ia sungguh merasa istimewa karena Danish begitu membutuhkannya meski anak itu sadar jika ia bukan ibu kandungnya. Mungkin benar, jika Tuhan telah mengirimkan Danish sebagai jalan pertobatannya. Agar ia tahu perbuatannya memperjual belikan seorang anak adalah salah karena sejatinya seorang ana

  • DILEMA WANITA PENDOSA   JODOH

    “Kita mau pergi ke mana?” tanya Hani saat menyadari mobil yang Arif kendarai berjalan ke arah yang berlawanan dengan jalan menuju rumahnya.“Nanti kamu tahu sendiri, istirahat saja, perjalanan masih jauh.”Hani hanya mengangguk, ia tak mau peduli dengan rencana Arif, yang jelas ia sudah sangat bersyukur karena Rahman telah membebaskannya. Paling tidak, kini ia tak lagi dianggap sebagai duri yang berada di tengah-tengah keluarga Rahman.Hani tertidur cukup lama hingga ia merasa tak nyaman karena mobilnya yang dikendarai terus berguncang. Benar saja, setelah membuka mata ia melihat hamparan jalan rusak di depannya. Apa mungkin setelah Rahman, kini giliran Arif yang berniat menculiknya.“Kita ada di mana?”Hani mengernyit heran saat melihat jalan yang dilalui serasa tak asing untuk dirinya. Ia merasa sering melalui jalan ini meski tak ingat kapan persisnya. Hamparan sawah di kanan jalan serta perumahan yang berada di sepanjang aliran irigasi di kiri jalan cukup membuatnya teringat akan m

  • DILEMA WANITA PENDOSA   TEMAN

    Tiga hari yang lalu ...Rahman terlihat uring-uringan setelah mendengar cerita Arif. Ia merasa orang paling jahat yang tega memisahkan seorang anak dari ibunya. Yang lebih parahnya ia membiarkan anak itu menanggung luka yang sama untuk kedua kalinya. Bagaimana tidak, setelah kehilangan ibu kandungnya, kini Danish harus merasakan ibu penggantinya. Untuk meredam rasa bersalahnya, Rahman memutuskan untuk menengok Danish keesokan harinya. Dengan membawa sekeranjang buah dan sebuah mainan, Rahman berjalan menelusuri lorong rumah sakit tempat Danish di rawat.“Hay Danish, lihat Om bawa apa.” Rahman menyodorkan sebuah mainan berbentuk mobil sport yang dilengkapi remot kontrol di dalamnya. “Bilang apa, Sayang? Terima kasih, Om,” jawab Bu Rohmah mewakili.“Cepat sembuh ya, Sayang.”“Terima kasih sudah mau menjenguk, Nak. Doakan saja semoga Danish cepat sembuh,” ucap Bu Rohmah.Rahman mengangguk namun pandangan matanya tak beralih sedikit pun dari seorang anak yang kini terbaring lemah dihad

  • DILEMA WANITA PENDOSA   PERMAINAN

    Hari ini Rahman memutuskan untuk pulang. Ia tak mau keluarganya terutama Nara curiga dengan seringnya ia keluar kota dengan alasan meninjau proyek padahal sebenarnya ia hanya ingin bersama Hani. Meski begitu ia tak mau mengabaikan putri kecilnya yang kini sudah mulai lancar bicara. Dialah satu-satunya alasan kepulangannya. Suara nyaringnya saat mengucapkan kata ‘papa’ selalu terngiang di telinganya. Belum lagi celotehnya yang sulit dimengerti selalu membuatnya Rindu untuk mencium pipi gembulnya.“Papa ...!” Rahman tersenyum saat melihat Amel berlari dari kamar untuk menghampirinya. Tanpa pikir panjang Rahman langsung mengangkatnya dan menciumi wajah Amel bertubi-tubi hingga membuat anak itu terkikik geli.Tak ada satu pun hal yang membuatnya selalu ingin pulang kecuali untuk melihat Amel tertawa. Kelahiran bocah itu berhasil memberi warna pada kehidupan keluarganya yang awalnya sangat monoton. Rumahnya yang dulu terasa dingin dan sepi kini berubah hangat dan ramai oleh kehadiran Ame

  • DILEMA WANITA PENDOSA   TERSIKSA

    Makan dulu, Sayang. Kalo begini terus kamu bisa sakit,” bujuk Rahman.“Mati bahkan lebih baik,” jawab Hani ketus.Sudah hampir seminggu ia disekap di kamar mewah yang entah di mana tempatnya. Bak dipenjara, ia tak bisa memandang keluar karena jendela satu-satunya yang ada di kamar itu langsung berbatasan dengan halaman dengan pagar tembok yang menjulang.“Apa sebegitu cintanya kamu dengan Arif sampai bersikap seperti ini?” Rahman meletakkan piring yang sedari tadi di pegangnya.“Aku tak mencintai siapa pun. Aku hanya mengkhawatirkan Danish.”“Jangan sebut nama anak itu lagi!”“Kalo Nara tahu perbuatanmu pasti dia akan membunuhku karena mengira aku merebutmu. Amel pun malu mempunyai Ayah sepertimu.” Hani meracau, ia sudah tak bisa berbuat apa-apa karena Rahman tak memberinya celah untuk melarikan diri. Selain tempat yang tertutup, ia juga tahu di luar juga ada beberapa orang yang berjaga. Hani benar-benar telah meremehka

  • DILEMA WANITA PENDOSA   KARMA

    “Arggghh ...!” Arif melempar kasar ponselnya ke sofa setelah mendengar laporan orang kepercayaannya jika mereka belum menemukan satu pun petunjuk atas menghilangnya Hani. Ia telah menyebar beberapa orang untuk mencari keberadaan Hani ke setiap tempat yang mungkin wanita itu kunjungi, namun tetap saja hasilnya nihil. Arif benar-benar tak habis pikir jika Hani akan pergi dengan cara seperti ini. Namun ia yakin telah terjadi sesuatu pada Hani dan ia pergi bukan karena kemauannya sendiri seperti yang Mamanya selalu katakan.“Mama!” jerit Danish yang kini terbaring ditempat tidur sekaligus tempat perawatannya.“Sabar ya, Nak. Papa sebentar lagi jemput mama.” Arif mencoba menenangkan.“Cepat, Pa, jemput Mama.”“Iya, Sayang. Sekarang Danish istirahat dulu, ya.” Arif membetulkan letak alat bantu pernafasan yang terpasang di hidup Danish. Sama seperti kejadian sebelumnya, Danish akan menangis sepanjang waktu saat ditinggalkan Hani dan hal itu menjadikan sesak nafasnya kambuh. Biasanya Arif

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status