Share

Bab 4

Dinar mentap semua makanan dimeja, dia sadar itu sangat enak dan dia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu, karena dia juga sangat lapar dari tadi malam cuma makan satu buah apel saja. Dinar mulai makan dengn lahap tanpa memikirkan orang-orang yang tertegun melihatnya.

"dinar, makannya pelan-pelan saja nanti kakek marah,!" bisik raccel

Dinar merasa malu dan memelankan supannya, dan kakek pun melihat itu dan hanya tersenyum saja.

Selesai makan siang, kakek meletakkan sendoknya dan dia tampak serius menatap dinar yang sedang mengelap bibirnya.

"nak, kamu harus coba sesekali keluar dari lingkungan rumah, berjalan-jalanlah kekota, disana banyak hal yang baru kenapa kau harus mengurung diri saja ditempat ini,!" ucap kakek

"baiklah kakek nanti aku akan keluar bersama raccel" dinar menjawab dengan penuh kebingungan didalam hatinya.

"raccel, apa kamu mau menemani cucuku keluar?" tanya kakek

"tentu saja kek, apa yang tidak untuk tuan muda ini, masa mainnya hanya kekebun belakang saja" ucap raccel sambil tersenyum.

Kakek tersenyum dan muli berdiri meninggalkan tempat duduknya, sekarang hanya tinggal dinar dan raccel saja disana. Mereka akan memutuskan untuk pergi berjalan-jalan hari ini, dinar masih dengan semua kebingungannya hanya mengikuti saja, karena dia tidak tau sekarang ada dimana dan dengan siapa dia saat ini.

Mereka mulai menuju ke depan rumah, dan bertapa terkejutnya dinar, rumah ini berada diatas bukit dan disekelilingnya lautan yang sangat luas, dia terkagum-kagum melihat indahnya tempat itu, hanya rumah itu yang berada diatas dan banyak rumah lain dibawah sana.

"dinar coba liat sangat indah kan, aku sering kesana dan kamu juga akan kesana sekarang dan kamu akan menikmati banyak hal di kota" kata raccel sambil tersenym

"kamu benar, ini sangat indah" jawab dinar seperti terbius dan melupakan apa yang tadi menjadi fikirannya.

Mereka turun dengan mengendarai mobil yang dikendarai oleh seorang pria bertubuh sangat kekar dan sangar, dinar takjub melihat semua pemandangan disana, yang semua rumah terlihat sama dan dengan cat berwarna warni, jalan turun dari bukit itu dikelilingi dengan lampu yang sangat banyak dan indah, dinar berfikir betapa indahnya lampu ini jika malam. Dinar terbius dengan semua yang dilihatnya saat itu..

Akhirnya mereka turun dari mobil dan memutuskan akan berjalan mengelilingi kota kecil itu, karena mobil sebesar itu akan susah untuk memasukinya karena kota itu tidaklah besar.

Dinar dan raccel turun dari mobil dan semua orang terpana melihat mereka seakan tidak percaya dengan apa yang mereka lihat, ini pemandangan yang sangat indah mereka semua mekihat itu sangat kagum dengan dua orang yang keluar dari mobil itu, mereka semua menundukkan badan 90 derajat saat dinar dan raccel keluar. Begitu kagetnya dinar sampai tidak bisa berkata-kata dia hanya mengikuti raccel saja dan tersenyum sangat manis.

Mereka berjalan menuju satu restoran kecil yang menghadap kelaut,mereka duduk di dekat jendela, merasakan angin laut yang sangat sejuk dan dengan dikelilingi bunga anggrek yang indah.dinar dan raccel duduk disana. Raccel dengan keceriaannya dan keramahannya seperti biasa mulai memesan makanan yang ada dimenu yang dibawa pelayan. Pelayan itu hanya menunduk saja tidak berani menatap raccel secara langsung

"silahkan nona mau makan apa hari ini?" pelayan itu berkata lembut

"aku hari ini ingin makan makanan yang paling istimewa direstoran ini, karena hari ini tuan muda kita sudah mau ikut turun ke kota bersamaku" kata Raccel dengan senang

"baik nona, akan saya siapkan dengan cepat"jawab pelayan itu sambil membungkuk dan izin untuk meninggalkan mereka

Dinar yang dari tadi masih bingung ingin membuka pembicaraan dengn raccel tentang semua ini, menanyakan tentng semua yang membingungkan ini.

"Raccel, bolehkah aku bertanya banyak padamu?" dinar bertanya dengan serius

"apapun itu tuan muda" sambil tersenyum antusias tidak sabar menunggu pertanyaan itu.

"baik, kamu mungkin akan bingung dengn ceritaku, tapi ini sebenarnya yang akan aku tanya dan ceritakan kepadamu"

"ya tentu saja, aku akan menjawab semua yang kamu tanyakan, ini spesial hari ini saja karena kamu sudah mau keluar bersamaku" jawab raccel dengan tawa kecil yang imut

"apa kamu bisa memberitahuku ini sebenarnya tempat apa? "

"ini restoran paling terkenal dikota Ranland ini, dengan pemandangan sangat indah bukan?" kata raccel dengan senyumnya yang indah.

"aku ingin bercerita panjang kepadmu dan banyak pertanyaan yang harus kamu jawab" kata dinar dengan serius

Raccel duduk dengan meletakkan tangn diatas meja untuk mendengarkan cerita yang disampaikan dinar.

"maaf sebelumnya kalau aku banyak diam hari ini, ini karena aku kebingungan. Saat kita tadi dikebun belakang rumah sebelumnya aku tidak berada disana, sebelumnya aku berada diatas pohon apel yang aku panjat, tapi aku terpeleset dan terjatuh dan tiba-tiba saja aku terjatuh kererumputan tinggi dibelakang gedung tadi" dinar bercerita dengan serius.

Raccel terdiam, dan tampak kebingungan dengan apa yang dibicarakan dinar, tapi dia percaya dan ingin mendengar ceritanya lebih banyak, karena sebelumnya dinar tidak pernah berbohong kepadanya, dinar yang melihat raccel kebingungan langsung melanjutkan ceritanya.

"kamu pasti bingung dengan ceritaku, tapi inilah kenyataannya, aku tidak mengenalmu dan aku tidak mengenal tempat in, Aku sebenarnya bukan dari sini, tempatku dikota besar yang sangat megah, rumahku berada diujung kota yang sepi dan hanya kami yang tinggal disana, hanya berdua dengan ayahku saja,  Tetapi, ayahku menghilang tadi malam dan aku berusaha mencarinya dan aku pergi ketempat dimana aku biasa menyendiri dan mengikuti kata hatiku dan mimpiku sebelumnya, Tapi tak disangka aku terpeleset tiba-tiba aku sudah Berada ditempat tadi, aku sangat bingung kenapa bisa seperti itu". Kata dinar dengan Wajah tertunduk

Raccel yang menatap bingung dari tadi terdiam saja dan hening tanpa jawaban apapun, dia mendengar cerita itu seakan tak percaya tetapi dia berfikir tidak mungkin dinar berbohong kepadanya.

"baiklah dinar, kau membuatku sangat bingung sekarang, tapi aku percaya dengan ceritamu, aku akan menceritkan semuanya padamu yang ada disini, kamu Dinardo Harsaw, kamu adalah cucu dari orang yang punya kekuasaan disini, kakek galileo harsaw beliau yang punya pulau Ranland ini. Dan kamu cucu satu-satunya yang tidak pernah keluar dari kawasan rumahmu, meski aku berkali-kali mengajakmu pergi" jawab Raccel

Dinar sangat antusias dengan cerita Raccel Dan menunggu cerita kelanjutan yang akan diceritakannya, namun 2 pelayan datang membawa hidangan untuk mereka yang menghentikan ceritanya sejenak

"maaf tuan dan nona ini pesanan anda" kata pelayan dengan sangat sopan

"Terimakasih," jawab raccel singkat. Karena tidak sabar untuk melanjutkan ceritanya. Pelayan itu menundukkan badan dan pergi dari mereka. Dinar yang melihat hidangan itu langsung takjub dan merasa sangat lapar, disana terhidang berbagai macam makanan laut, mulai dari kerang, lobster, ikan, abalon, gurita dan banyak lagi yang lainnya. Mereka mulai menyantap pelan sambil melanjutkan cerita yang tadi tertunda.

"aku, kuharap kamu mengenalku tadi tapi baik aku akan menceritakan tentangku juga, aku adalah cucu yang diangakat oleh kakek harsaw,  aku yang selalu bersamamu selama ini, kita tumbuh ditempat yang sama tetapi aku tidak tau aku berasal darimana, kakek menemukanku terdampar dipantai sebelah barat sana saat umurku 6 tahun" ucap raccel dengan wajah agak sedih dan menunjuk ke bagian barat sana yang banyak ditumbuhi pohon kelapa

Dinar mulai mencerna semua yang diceritakan raccel, ternyata mereka cucu-cucu kakek harsaw sang pemilik pulau ini, pantas saja semua orang menyegani mereka dan menundukkan badan saat bertemu mereka. Rupanya dia cucu orang nomor 1 disini, dinar berfikir beruntungnya dia bisa terlempar dan datang kedunia yng jauh berbeda ini. 

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status