Share

Tidak, Manda

PoV Arsya

Aku masih terus ingat apa kata Mama saat mengantarnya ke pasar tadi. Mama mengulangi permintaan yang dulu pernah dikatakan kepadaku. Mama menyuruhku membantu Papa di perusahaan serta mengajak Manda pindah ke rumah mereka.

Itu cukup sulit karena aku tidak ingin Manda tertekan batin jika harus setiap saat bertemu Mama. Meskipun jika kulihat sekarang, Mama sudah banyak berubah sikap terhadap Manda, tetap saja aku tidak tenang.

Saat aku akan berangkat bekerja tadi pun, aku justru melihat tingkah Manda yang tidak seperti biasanya. Beberapa kali dia ingin bicara, tapi selalu diurungkan. Entah apa yang akan dia katakan, bahkan saat aku kirim pesan, dia membalas dengan kata tidak apa-apa.

"Pak Arsya masih galau mulu?" tegur Edo saat aku sedang duduk menikmati kopi sendirian di pantry. "Udah ketemu yang kemarin itu?" Dia beralih mengambil cangkir dan sepertinya akan membuat kopi juga.

"Yang kemarin itu parah, Do. Harusnya emang istriku nggak usah tahu dulu, tapi ... ah, entahlah!
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status