Share

Bab 2.

Author: Ellailaist
last update Last Updated: 2025-11-20 09:11:09

“Astaga, Jessie Wijaya! Apa yang sudah kau lakukan!?”

Suara itu terdengar seperti denting kaca pecah di telinga Jessie. Tajam dan menusuk. Kinanti Arinda, ibu tirinya, berdiri di depan pintu suite hotel dengan ekspresi campuran antara kaget dan sinis.

Pagi itu, suasana di penthouse mewah hotel Grand Harlington jauh dari kata damai. Harusnya, ini adalah hari bahagia. Hari pernikahan Jessie dan Daniel Sanjaya. Tapi pagi itu, seluruh keluarga besar Sanjaya dan Wijaya justru berkumpul dalam suasana tegang.

Semua mata langsung menoleh ke arah Jessie yang berdiri di tengah ruangan dengan gaun tidur kusut, rambut awut-awutan, dan wajah pucat.

Daniel Sanjaya, tunangannya, bangkit dari sofa kulit mahal dan menghampirinya dengan langkah tergesa.

“Jessie… kenapa penampilanmu berantakan?” suara Daniel terdengar palsu di telinga Jessie. 

Jessie tidak menjawab. Tubuhnya kaku, pikirannya masih berputar dengan cepat, mencoba menyusun ulang kejadian malam sebelumnya. Seorang laki-laki asing yang tak sengaja terlibat dalam jebakan kotor itu.

Daniel menatapnya tajam, seolah sedang menunggu pengakuan. Kemudian tiba-tiba ia berujar, “Aku melihat Jessie tadi pagi keluar dari kamar hotel ini dan … ada laki-laki asing yang juga keluar beberapa menit kemudian.”

Seketika udara di ruangan itu membeku.

“Astaga! Jadi semalam kakak nggak pulang ke rumah karena menginap di hotel sama laki-laki liar?”  seru Intan Wibowo, adik tirinya, dengan nada yang terdengar dibuat-buat terkejut.

Tawa kecil bercampur gumaman sinis terdengar dari beberapa orang yang sibuk dengan dekorasi pesta. Kinanti menambahkan, suaranya manis tapi beracun. “Kukira semalam kau bersama Daniel, rupanya bersama laki-laki lain. Jessie, kau benar-benar mempermalukan keluarga ini.”

Jessie mengepalkan tangan, menahan amarah yang mendidih di tenggorokannya. “Daniel! Kau menjebakku!” suaranya akhirnya pecah.

Daniel mengangkat alis, tersenyum miring. “Menjebak, Jessie? Yang benar saja, semua orang di sini bisa menilai sendiri. Aku juga memiliki bukti foto.”

Daniel pun menoleh ke arah Hadi Sanjaya, ayahnya. “Ayah… aku nggak mau menikah dengan perempuan seperti ini. Aku mau membatalkan pernikahan ini.”

Ruangan itu seketika ricuh. Kinanti dan Intan menutup mulut pura-pura kaget, sementara beberapa anggota keluarga pria saling berbisik pelan.

Arya Wibowo, ayah Jessie angkat bicara tidak terima. “Tidak!” bentaknya. “Pernikahan ini sudah diatur. Tidak bisa dibatalkan begitu saja. Keluarga Sanjaya dan keluarga Wijaya sudah membuat janji.” 

Mendengarnya membuat Jessie menghela napas. Ia tahu, ayahnya hanya memikirkan keuntungan harta dalam pernikahan ini.

“Betul apa kata Pak Arya, Daniel.” Hadi Sanjaya menambahkan. “Kakekmu sudah tiada, dan pernikahan ini adalah wasiat terakhir dari mendiang kakekmu. Tidak bisa dibatalkan begitu saja.”

“Tapi, Yah!” Daniel bersikeras, matanya melotot seperti anak kecil yang ingin menang. “Dia sudah mencoreng nama keluarga. Apa nenek mau aku menikahi wanita yang… hina?”

Jessie melirik Daniel terdiam. Dadanya naik-turun cepat, tapi bibirnya tak mampu lagi mengeluarkan pembelaan. Ia tahu, percuma melawan dalam permainan ini. Semua sudah diatur. Semua sudah ditentukan bahkan sebelum ia sempat menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

Namun, sebelum perdebatan semakin panas, suara seorang wanita tua memecah keheningan.

“Cukup. Pernikahan ini harus tetap berlangsung. Kalau Daniel memang tak mau,” ujar Sari Wiyoko, nenek Daniel, dengan tenang namun penuh wibawa, “Jacob akan menggantikannya.”

Jessie membeku. Ia bahkan tidak mengenal siapa itu Jacob! Namun, belum sempat Jessie mengolah isi kepala, ia lebih dulu menangkap senyum puas yang terpasang di wajah Daniel. 

Dari raut wajah Daniel, Jessie tahu satu hal: ia baru saja dipermainkan.

***

Malam itu, pesta pernikahan tetap dilangsungkan.

Lampu-lampu kristal bergelantungan di langit-langit ballroom hotel, berkilau seperti bintang yang menipu. Musik klasik mengalun pelan, para tamu berdatangan dengan busana glamor, memegang gelas anggur sambil bercengkrama.

Jessie berdiri di depan cermin besar di ruang rias. Gaun putih yang membalut tubuhnya terasa terlalu berat dan asing seolah pakaian ini milik orang lain. Ia menatap pantulan dirinya. Matanya bengkak karena tangis, bibirnya pucat, dan ketika Jessie mencoba untuk tersenyum, itu terlihat palsu. 

“Jessie, waktunya,” suara salah satu panitia menegurnya lembut.

Ia berjalan menuju altar pernikahan dengan langkah kaku, diiringi alunan musik lembut. Puluhan kamera berkilatan, seolah ingin mengabadikan kebohongan besar malam itu.

Daniel tentu saja tidak ada di sana.

Sebaliknya, sosok lain berdiri di ujung altar.  Pria itu tinggi, mengenakan jas hitam, bahunya terlihat lebar. Jessie belum dapat memindai wajahnya. 

Lampu ruangan tiba-tiba meredup. Sorot lampu tunggal menyoroti jalur menuju altar. Saat Jessie melangkah, desas-desus mulai terdengar di antara tamu undangan.

“Eh, itu ‘kan bukan Daniel Sanjaya?”

“Dia siapa? Aku tidak pernah melihatnya. Bukannya harusnya yang menikah malam ini adalah Daniel Sanjaya?”

“Katanya itu Jacob Sanjaya, cucu tertua Pak Rizal.”

“Oh Tuhan, anak yang dulu diasingkan itu?”

“Ya ampun, lalu kenapa dia yang muncul di sini?”

Bisikan itu menjadi badai kecil yang berputar di kepala Jessie.

Setiap langkahnya terasa berat. Ketika Jessie menatap pria di hadapannya, jantungnya seolah berhenti berdetak sesaat.

Wajah itu.

Wajah yang sama dengan laki-laki yang kemarin malam masuk ke kamarnya!

Jacob mengangkat wajahnya perlahan. Tatapannya tenang.

Jessie ingin berteriak, ingin menolak, ingin kabur dari semua mata yang menatap mereka dengan rasa ingin tahu. Tapi tubuhnya kaku.

Ia mendengar pembawa acara mengucapkan dengan suara lantang.

“Hadirin yang kami hormati, kita sambut mempelai pria, Tuan Jacob Sanjaya, yang akan menikahi Nona Jessie Wijaya malam ini.”

Kilatan lampu kamera menyambar seperti petir.

Jessie menggenggam buket bunganya kuat-kuat, mencoba menahan getar tangannya. Ia menatap Jacob untuk beberapa saat, sebelum pria itu sedikit menunduk, lalu berbisik, “Kita bertemu lagi, Nona Jessie?”

Mendengarnya membuat Jessie sedikit mengerjap. Lagi, katanya. Menandakan bahwa ada pertemuan pertama sebelum ini. Sebuah pertemuan yang tak mengenakan di hati Jessie.

Di tengah kalutnya pikiran, bisikan tamu kemudian makin menjadi-jadi.

“Keluarga Sanjaya memang aneh.”

“Bayangkan, cucu yang diasingkan malah dijadikan pengantin pengganti!”

Ramai yang mengelilinginya hanya bisa membuat Jessie berdiri kaku, menatap pria yang kini resmi menjadi suaminya. Pikirannya mulai berputar lagi. 

Apa Daniel betul-betul membayar sepupunya sendiri untuk menjebak dirinya? Apa yang mereka pikirkan? Sungguh licik, batin Jessie. 

Jessie memejamkan kedua matanya sesaat, berusaha menerima kenyataan yang terjadi padanya. Tentang bagaimana dirinya menikahi seseorang yang telah diasingkan keluarga, seorang pecundang. Ia kemudian membuka matanya perlahan, kembali diam menatap pria itu. 

Lamunannya kemudian pecah oleh suara dari sang pendeta.

“Mempelai pria dipersilakan untuk mencium mempelai wanita!” 

Apa?

Mata Jessie terbelalak, untuk sesaat lupa bahwa ia sedang berada dalam rangkaian mengikat janji yang sakral. Ia lalu dikejutkan dengan tangan kekar yang tiba-tiba mendarat di atas pinggangnya, menarik Jessie pelan. 

Jacob membawa Jessie mendekat. Dari sini, Jessie bisa melihat fitur wajah Jacob. Pria ini tampan. Batang hidungnya tinggi, matanya tajam. Tiap sudut wajahnya seolah terukir sempurna. 

Pria itu kemudian membawa wajahnya lebih dekat lagi. Sekarang tinggal sedikit dorongan agar bibir mereka bertemu.

Mata Jessie semakin melebar. 

“Tu-tunggu-”

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • DINIKAHI CUCU TERBUANG: SUAMIKU TERNYATA PENGUASA DUNIA   Bab 6.

    “Aku baik-baik saja, Cindy.” Jessie menggeleng dengan senyum yang sedikit dipaksakan. “Pernikahanku juga berjalan lancar.” balas Jessie berbohong. Cindy memicingkan mata, seolah tidak percaya dengan perkataan sahabatnya itu. Ketika Jessie tersenyum, Cindy dengan cepat merubah raut mukanya lagi. “Baiklah, kalau kau berkata begitu, Jes.” Cindy tersenyum sambil menepuk punggung Jessie pelan.Keduanya kemudian berjalan menuju ke dalam gedung. Cindy memutuskan untuk membeli segelas kopi di kedai kecil dalam gedung. Jessie juga menginginkan segelas kopi, maka ia berjalan mengekori Cindy. Setelah membayar dan disuguhi dua gelas kopi yang harum, Cindy mengambilnya dari meja pick up di sebelah kasir.Cindy memberikan salah satu gelas yang dipegangnya kepada Jessie. Ketika itu, ada raut bingung dari wajah Cindy setelah nampaknya ia tak sengaja melihat jari-jari Jessie yang kosong. Sahabatnya itu meliriknya sejenak. “Apa benar, Jes, pernikahanmu berjalan lancar?” nadanya terdengar sedikit khaw

  • DINIKAHI CUCU TERBUANG: SUAMIKU TERNYATA PENGUASA DUNIA   Bab 5.

    Setelah pintu kamar ditutup, Jessie membaringkan tubuhnya di atas ranjang. Ia memaksakan diri untuk memejamkan mata. Ia tahu malam ini tidurnya tidak akan nyenyak, kepalanya akan penuh dengan belasan skenario. Tetapi Jessie tahu dirinya butuh istirahat setelah hari yang panjang.Ketika pagi datang, Jessie membuka mata dengan berat. Ia membawa langkahnya keluar kamar. Anak tangga disusurinya dengan hati-hati, sembari masih mengamati seisi mansion. Tempat ini benar-benar luas.Jessie kemudian terdiam di ujung tangga, menangkap sosok pria di dapur yang sedang mengenakan celemek hitam, kontras dengan kemeja putihnya yang digulung hingga siku. Itu Jacob.Jessie merasa canggung. Maka, ia putuskan untuk menyapa saja. “Jacob?”Pria itu menoleh, wajahnya datar. “Sudah bangun?”Jessie hanya mengangguk pelan. Ia melihat Jacob mengangkat dua piring yang sudah selesai dari dapur ke atas meja makan yang panjang, tanpa menatapnya. Aroma mentega dan kopi memenuhi ruangan. Cahaya matahari menerobos

  • DINIKAHI CUCU TERBUANG: SUAMIKU TERNYATA PENGUASA DUNIA   Bab 4.

    Pria itu kemudian kembali melangkah mendahului Jessie. Tangannya mendorong pintu yang sudah setengah terbuka. Jacob lebih dahulu masuk dan Jessie mengkorinya langkahnya.Sepertinya benar ini ruang kerja Jacob. Ada meja kayu yang mewah dan kursi kulit yang berwarna senada. Jendela yang menjulang juga memberikan kesan luas di ruangan ini. Di langit-langitnya terdapat lampu yang menggantung mewah. Jessie terpaku lagi.Tanpa suara, Jacob berjalan menuju kursi di balik meja kerjanya, kemudian duduk di sana. “Aku ingin kamu menandatangani kontrak ini,” Jacob menyodorkan sebuah kertas putih ke arah Jessie, yang sedari tadi tergeletak di atas meja. Di tengah kertas ada huruf dicetak tebal berbunyi ‘kontrak pernikahan’. Jessie memandangi lembaran itu lantas mengerutkan dahi. Kontrak pernikahan…? Belum sempat Jessie menjawab, Jacob berujar lagi.“Aku akan menafkahimu, juga bertanggung jawab dan membiayaimu apabila kamu mengandung. Aku akan menjadi suami yang bertanggung jawab, asalkan…,” Jac

  • DINIKAHI CUCU TERBUANG: SUAMIKU TERNYATA PENGUASA DUNIA   Bab 3.

    Belum sempat Jessie menyelesaikan ucapannya, bibir Jacob sudah menempel pada miliknya.Pria itu membelah bibir merah muda Jessie dengan lembut, kemudian melumatnya. Jessie menarik napasnya, kaget dengan ciuman Jacob. Namun, kagetnya tidak menghentikan pria itu dalam menjamu bibir Jessie. Lama-kelamaan, Jessie seperti hanyut dalam ciumannya, ia membalas ciuman itu perlahan. Seperti mendapat lampu hijau, Jacob melumat bibir Jessie lebih dalam. Deru napas mereka terasa panas di wajah.Baru setelah Jessie kehabisan napas, pria itu menarik diri. Lalu tersenyum miring melihat wajah Jessie yang memerah.Pria ini!Sempat terpikir oleh Jessie bahwa Jacob pasti hanya akan mengecupnya singkat, sekadar bermain peran. Ternyata Jessie salah besar. Tangan Jacob masih berada di atas pinggang Jessie, ketika suara sang pendeta yang mengumumkan deklarasi memecah hening kembali. “Atas kuasaNya, saya nyatakan Jacob Sanjaya dan Jessie Wijaya sebagai sepasang suami istri.”Samar-samar Jessie dengar tepuk

  • DINIKAHI CUCU TERBUANG: SUAMIKU TERNYATA PENGUASA DUNIA   Bab 2.

    “Astaga, Jessie Wijaya! Apa yang sudah kau lakukan!?”Suara itu terdengar seperti denting kaca pecah di telinga Jessie. Tajam dan menusuk. Kinanti Arinda, ibu tirinya, berdiri di depan pintu suite hotel dengan ekspresi campuran antara kaget dan sinis.Pagi itu, suasana di penthouse mewah hotel Grand Harlington jauh dari kata damai. Harusnya, ini adalah hari bahagia. Hari pernikahan Jessie dan Daniel Sanjaya. Tapi pagi itu, seluruh keluarga besar Sanjaya dan Wijaya justru berkumpul dalam suasana tegang.Semua mata langsung menoleh ke arah Jessie yang berdiri di tengah ruangan dengan gaun tidur kusut, rambut awut-awutan, dan wajah pucat.Daniel Sanjaya, tunangannya, bangkit dari sofa kulit mahal dan menghampirinya dengan langkah tergesa.“Jessie… kenapa penampilanmu berantakan?” suara Daniel terdengar palsu di telinga Jessie. Jessie tidak menjawab. Tubuhnya kaku, pikirannya masih berputar dengan cepat, mencoba menyusun ulang kejadian malam sebelumnya. Seorang laki-laki asing yang tak s

  • DINIKAHI CUCU TERBUANG: SUAMIKU TERNYATA PENGUASA DUNIA   Bab 1.

    "Aku rasa ini bukan ide yang bagus, Daniel," mata Jessie menelisik sekeliling kamar hotel mewah itu. Lilin-lilin aromaterapi bertebaran di setiap sudut, menciptakan suasana intim justru membuat perasaannya gelisah.Jessi Wijaya dan Daniel Sanjaya, kini tengah berada di sebuah kamar hotel sebelum acara pernikahan mereka. Kedua keluarga memiliki janji pernikahan, menjodohkan putri dari keluarga Wijaya dengan putra dari keluarga Sanjaya.Jessie sendiri tidak pernah menyukai ini. Ia tahu betul bahwa ayahnya hanya menginginkan harta dari pernikahan yang akan terjadi. Ditambah perlakuan sang ibu tiri yang memuakkan, maka Jessie melihat pernikahan sebagai sebuah upaya untuk melepaskan diri dari keluarganya. Sementara itu Daniel tertawa renyah, meraih tangannya dan menggenggamnya erat. "Aku hanya ingin membicarakan beberapa detail terakhir tentang pernikahan kita besok. Tanpa gangguan dari keluarga atau teman-temanmu yang cerewet itu." Suara Daniel terdengar tenang, tapi di balik senyumnya s

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status